Kawasan Anyer Dipadati Wisatawan, Polisi Masih Terapkan One Way

Liputan6.com, Jakarta Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengatakan, pihaknya telah menerapkan one way atau satu arah dari Anyer menuju Kota Cilegon mengingat arus kendaraan dipadati bagi para wisatawan yang hendak menikmati libur Lebaran.

Bukan hanya itu saja, pihak kepolisian juga menutup laju kendaraan dari pertigaan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Ciwandan menuju Anyer. Kendaraan diminta putar balik ke arah Kota Cilegon dan disarankan melalui jalur alternatif lainnya, seperti melalui Palima, Kota Serang atau melewati Mancak di Kabupaten Serang, Banten.

"Saat ini kondisi yang ada di wisata Anyer Cinangka sangat padat, mulai pagi sudah padat. Kami sudah menempatkan perwira pengendali, kami selalu berkomunikasi dengan HT. Ada pengalihan arus, ketika ada yang kosong kami buka. Sore kami lakukan one way, karena wisatawan sudah banyak yang pulang," kata Sigit, Rabu (04/05/2022).

Dia menuturkan, kepadatan wisatawan menuju Anyer dan sekitarnya diprediksi akan terus meningkat, hingga mencapai puncaknya pada hari Sabtu 7 Mei 2022 dan 8 Mei 2022.

Diketahui, 8 Mei 2022 merupakan hari terakhir libur Lebaran, dan anak-anak serta pegawai masuk kerja.

"Jumat sampai Minggu akan terus meningkat. Jumlag lokasinwisata tidak akan bertambah, tapi pengunjung meningkat," kata Sigit.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat dengan tujuan Tanjung Lesung, Carita maupun Labuan untuk memilih jalan alternatif lain dan tidak melewati JLS Cilegon maupun Anyer, sehingga mengurangi penumpukkan kendaraan.

"Saat ini kami prediksi enam ribu mendekati tubuh ribu kendaraan. Kapasitas ini hanya sekitar 4 ribu kendaraan," kata Sigit.

Jalur alternatif dari Kota Serang menuju Anyer atau tepatnya di jalan Mancak terpantau padat oleh kendaraan wistawan baik roda dua maupun empat yang hendak di libur Lebaran.

Terpantau, di pertigaan Desa Kosambi Ronyok, ada kendaraan yang berbelok ke untuk sampai ke Pantai Anyer. Jika lurus, kendaraan mereka akan sampai di pertigaan Pasar Anyer.

Sementara itu, terlihat di Masjid At-Taubah, Anyer, sejumlah wisatawan tak hanya untuk menggunakan sebagai tempat ibadah, tapi juga beristirahat melepas penat. Terlihat mobil pribadi berplat nomor F, B, D maupun A terparkir di halaman masjid.

"Karena sampai sini (Anyer) Dzuhur, jadi sekalian shalat terus istirahat dulu, minum es cincau. Mau ke pantai sama keluarga. Belum tahu kemananya, liat situasi aja dulu kali ya," kata Marfufah, salah satu wisatawan asal Tangerang, ditemui di Masjid, Rabu (04/05/2022).

Meski terjebak kemacetan untuk menyentuh air laut dan menginjak pasir pantai, tak ada raut kekecewaan dari wisatawan yang beristirahat di Masjid At-Taubah.

"Dinikmati aja, kan niatnya mau jalan-jalan, liburan. Yang kasian malah petugas yang jaga di jalan itu, kepanasan, tahu sudah liburan sama keluarga atau belum itu," ujar Herlin.

Sementara itu, pantauan di Pantai Sambolo, Anyer, wisatawan tampak tumpah ruah bermain air dan pasir laut. Ada yang berenang menggunakan ban bekas, ada juga yang berlari dipinggir menunggu ombak datangi.

Cuaca di sekitar Pantai Anyer terpantau mendung, matahari tidak terlalu terik.

Di sisi lain, polisi menerapkan one way atau satu arah untuk mengurai kepadatan kendaraan wisatawan di jalur Anyer.

Masyarakat yang berlibur dihimbau untuk tertib berkendara, menerapkan prokes hingga menjaga keluarganya saat bermain air di pantai.

"Pola one way diberlakukan periodik, tidak seterusnya. Hingga kepadatan arus lalin berkurang, kemudian dilakukan buka dua arah," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, Rabu (04/05/2022).

Di kesempatan terpisah, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga menghimbau kepada para pengunjung wisata di kawasan pantai baik yang ada di Anyer hingga Sawarna untuk senantiasa berhati-hati dan mengutamakan keselamatan diri saat menikmati wisata.

Menurut dia, ada baiknya para wisatawan tetap mematuhi arahan para petugas yang berjaga guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

"Tetap berhati-hati dan patuhi arahan petugas kami di lapangan," imbuh Shinto.