Ratusan Prajurit TNI Satgas Madago Raya Mulai Ditarik dari Poso

Saat ini anggota MIT tersisa tinggal satu orang dan masih bersembunyi di hutan setelah sebelumnya satu anggota mereka tertembak aparat keamanan beberapa waktu lalu.

oleh Muhammad Ali diperbarui 11 Jul 2023, 10:06 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2022, 16:20 WIB
Personel TNI Satgas Madago Raya
Personel TNI Satgas Madago Raya di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengejar kelompok MIT usai serangan kelompok tersebut terhadap warga Dusun Lewonu pada akhir November, 2020 lalu. (foto: Rahman odi)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya untuk menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) mulai ditarik dari Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

"Ratusan prajurit TNI sudah ditarik dan dikembalikan ke kesatuan masing-masing secara bertahap sejak Bulan Maret lalu," kata Panglima TNI Jendral TNI Andika Perkasa saat melakukan kunjungan kerja di Palu, Jumat (13/5/2022).

Ia menjelaskan prajurit TNI yang diterjunkan menumpas kelompok MIT di Poso sebanyak 267 prajurit. Dari jumlah itu sebanyak 167 prajurit telah dikembalikan ke kesatuan masing-masing dan kini tinggal 100 prajurit berada di lapangan.

Dari 100 prajurit TNI yang masih tergabung dalam Operasi Satgas Madago Raya, katanya, tidak ada yang berasal dari satuan luar daerah. Personel yang ditempat sepenuhnya mengandalkan prajurit di Sulteng.

"Secara umum kondusivitas keamanan di tiga wilayah lokus operasi, yakni Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi berangsur membaik," ujar Andika yang dikutip dari Antara.

Ia mengatakan kabar baik ini buah hasil dari upaya penumpasan kelompok MIT yang selama ini menjadi target operasi TNI/Polri dan masyarakat setempat.

Dilaporkan, saat ini anggota MIT Poso tersisa tinggal satu orang dan masih bersembunyi di hutan setelah sebelumnya satu anggota mereka tertembak aparat keamanan beberapa waktu lalu.

"Kami berharap kondisi saat ini dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat sehingga ke depan tidak perlu lagi ada satgas operasi penegakan hukum tindak pidana terorisme di Sulteng," kata Andika.

Menyinggung upaya pencegahan paham radikal, Panglima TNI berharap kepala daerah dapat memberdayakan kehadiran 150 personel TNI yang terlibat dalam Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).

​​​"Kami mengupayakan satu titik lokus TMMD di Sulteng dari 50 titik tersebar di Tanah Air. Kami berharap daerah yang menjadi sasaran TMMD nanti bisa memanfaatkan prajurit untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terpapar paham-paham radikal," demikian Andika.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kronologi Tewasnya Anggota MIT

Anggota MIT Poso tewas diterjang timah panas aparat, Rabu 27 April 2022 siang. Satgas Madago Raya mengonfirmasi tersangka tersebut bernama Suhardin alias Hasan Pranata.

"Telah dilakukan penindakan secara tegas dan terukur terhadap salah satu DPO teroris MIT Poso yang mengakibatkan satu DPO atas nama Suhardin alias Hasan Pranata meninggal dunia," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (28/4/2022).

Ramadhan menjelaskan Satgas Madago Raya yang sedang berpatroli melihat seorang pria mencurigakan di Dusun Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.

Ramadhan menerangkan, petugas menduga, pria itu adalah Suhardin alias Hasan yang Pranata, salah satu dari tiga DPO MIT Poso yang masih dicari.

Ramadhan menerangkan, petugas terpaksa mengambil tindakan tegas karena tersangka mencoba melakukan perlawanan.

"Kami sudah memberikan peringatan kepada tersangka, namun ketika diperingati untuk menyerahkan diri merespons dengan perlawanan dengan melempar benda diduga bom," ujar dia.

Berdasar hasil identifikasi tim inafis Polda Sulsel yang meninggal tercatat atas nama Suhardin alias Hasan Pranata dan saat ini jenazah sudah berada di rumah sakit Bhayangkara.

Sebelumnya kepolisian menyebut pelaku terorisme yang tewas itu yakni Askar. 

Satgas Madago Raya kemudian meralat identitas satu anggota MIT yang tewas di pegunungan Kabupaten Parigi Moutong. Aparat menyebut buronan yang tewas itu adalah Suhardin.

Hal tersebut diungkapkan Penanggung Jawab Kendali Operasi (PJOK) Madago Raya, Irjen  Rudy Sufahriadi di Polsek Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Kamis (28/4/2022).

2 Masih Buron 

"Berdasarkan identifikasi tim inavis Polda Sulteng, DPO teroris kelompok MIT Poso yang meninggal adalah Suhardin alias Hasan Pranata. Saat ini jenazah sudah berada di Rumkit Bhayangkara Palu," jelas Rudy, Kamis (28/4/2022).

Jenazah Suhardin pada Rabu malam (27/4/2022) sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palu setelah ditembak aparat lantaran melawan saat diminta menyerahkan diri. Suhardin alias Hasan Pranata berasal dari Sulawesi Barat dan merupakan salah satu di antara tiga anggota MIT yang masih diburu aparat gabungan di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi.

"Kepada dua orang sisa yang masuk DPO teroris MIT Poso yakni saudara Nae alias Galuh alias Mukhlas dan saudara Askar alias Jaid alias Pak Guru sebaiknya segera menyerahkan diri," Irjen Rudy Sufahriadi memungkasi. 

Infografis Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya