Peringati Hardiknas, Webinar Kurikulum Merdeka Digelar SIB dan SILN Seluruh Dunia

Webinar ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan mempersiapkan Kurikulum Merdeka di Sekolah Indonesia Luar Negeri.

oleh stella maris diperbarui 15 Mei 2022, 14:22 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2022, 14:09 WIB
Hari Pendidikan Nasional 2022
Hari Pendidikan Nasional 2022.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan dari Kementerian Pendidikan, Anindito Aditomo menjadi narasumber dalam kegiatan webinar yang digelar Sekolah Indonesia Bangkok (SIB). 

Webinar yang membahas Kurikulum Merdeka dan implementasinya itu digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. Saat mengawali paparannya, Anindito menjelaskan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka sifatnya sukarela, bertahap sesuai kemampuan dan kesiapan  masing-masing satuan Pendidikan.

"Sekolah Indonesia Bangkok yang teridentifikasi di level 3, Merdeka Belajar Mandiri Berbagi artinya teridentifikasi dapat sebagai narasumber potensial di webinar yang mengumpulkan sekolah-sekolah lain. Pendekatannya bukan berdasarkan format dan regulasi, tetapi  berdasarkan refleksi insitu, dalam konteks nyata," jelas Anindito pada Rabu (11/5). 

Selanjutnya, terkait dengan Asesmen Nasional, Anindito menekankan terkait kinerja kepala sekolah dan pemerintah daerah.

"Jika pemerintah daerah (pemda) ingin nilainya bagus, maka pemda perlu mengidentifikasi sekolah yang paling membutuhkan  bantuan, dan memberikan bantuan yang diperlukan," ujar Anindito sambil mengungkapkan tentang platform Merdeka Belajar yang dapat memberi keleluasaan kepada guru dalam mengajar, belajar dan berkarya. 

Anindito juga menambahkan mengenai latar belakang dirumuskannya Kurikulum Merdeka, Kebijakan  Merdeka Belajar, Asesmen Nasional dan Platform Merdeka Belajar. Dia mengatakan bahwa data literasi membaca siswa Indonesia menunjukkan rendahnya kemampuan literasi, tidak meratanya kemampuan siswa, adanya kesenjangan antar daerah, dan ketertinggalan Indonesia pada kemampuan literasi dibanding negara lain.

Menurut Anindito perlu adanya sekolah yang mewadahi anak-anak berbakat  meski kemampuan akademisnya kurang, sekolah yang aman, inklusif, holistik, serta menyenangkan. Dalam kesempatan yang sama, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, Achmad Wicaksono, pada sambutannya memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut.

"Webinar ini sangat penting bagi SILN untuk mempersiapkan penerapan kurikulum merdeka karena SILN memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekolah sekolah pada umumnya di Indonesia, dan juga sangat bervariasi kondisinya. Untuk itu perlu mengetahui bagaimana melakukan dan menyikapi kebijakan Kurikulum Merdeka," tegas Achmad. 

Senada dengan itu Kepala Sekolah Indonesia Bangkok, Susianto dalam laporannya menyampaikan  terima kasih atas kolaborasi dan dukungan atas webinar yang diberikan oleh Biro Kerja Sama dan  Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek dan Perwakilan RI di Bangkok.

"Webinar ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2022 dan mempersiapkan Kurikulum Merdeka pada masing-masing satuan pendidikan di Sekolah Indonesia Luar Negeri," ujar Susianto. 

Webinar yang diselenggarakan secara hibrida ini turut mengundang dan diikuti oleh Plt. Kepala BKHM Kemendikbudristek, Atase Pendidikan dan Kebudayaan dari beberapa negara, para kepala sekolah,  guru, dan tenaga pendidikan dari tiga belas Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), dan Community  Learning Center (CLC) dari Sabah dan Serawak. 

Para peserta tampak antusias mengikuti webinar, khususnya dalam sesi diskusi dan tanya jawab yang  membahas seputar kebijakan Kurikulum Merdeka di Sekolah Indonesia Luar Negeri.

Selain itu dibahas  pula isu-isu implementasi Kurikulum Merdeka, seperti integritas, penguatan karakter, proyek penguatan  profil pelajar Pancasila, dan bahan ajar. 

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya