CSIS Prediksi Pilpres 2024 Tidak Akan Berlangsung Satu Putaran

Menurut CSIS, banyak faktor yang mempengaruhi potensi Pilpres 2024 akan berlangsung lebih dari satu putaran.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Jun 2022, 14:45 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi Kampanye Pemilu Pilkada Pilpres (Freepik/Rawpixel)
Ilustrasi Kampanye. (Freepik/Rawpixel)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes memprediksi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 tidak akan berakhir dalam satu putaran. Sebab, kata dia, nama-nama yang beredar saat ini memiliki elektabilitas yang cukup ketat. 

"Kami memprediksi bahwa Pilpres berlangsung ketat. Alasannya, jarak elektabilitas perolehan suara di antara tiga calon populer berdasarkan sejumlah survei relatif ketat. Dengan ketatnya kompetisi itu pemilu presiden akan terjadi dalam dua putaran," kata Arya saat media briefing virtual, Rabu (8/6/2022).

Arya menambahkan, terjadinya dua putaran saat Pilpres 2024 juga dikarenakan kondisi peta perkoalisian masih cair. Artinya, partai-partai politik masih terbuka untuk melangsungkan pertemuan, baik partai dengan platform yang sama dan lintas platform. 

"Jadi koalisi cair ini akan mempengaruhi hasil elektoral pilpres mendatang," yakin Arya. 

Arya melanjutkan, ketidakhadiran petahana dalam kontestasi mendatang akibat alasan konstitusi juga berpengaruh. Sebab, dapat dipastikan Jokowi tidak bisa maju kembali menjadi mencalonkan diri untuk 2024. 

"Jadi jelang Pemilu mendatang tentu hanya partai atau gabungan partai yang dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memenuhi ambang batas 20% yang bisa. Oleh karena itu, koalisi menjadi keniscayaan," jelasnya. 

SBY Temui Surya Paloh, Bahas Pilpres 2024

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY (SBY) menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di markas NasDem Tower, Gondangdia Jakarta Pusat, pada Minggu (5/6/2022) malam.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY (SBY) menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di markas NasDem Tower, Gondangdia Jakarta Pusat, pada Minggu (5/6/2022) malam.

Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di markas NasDem Tower, Gondangdia Jakarta Pusat, pada Minggu malam, 5 Juni 2022. 

Dari foto yang beredar, SBY datang bersama Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Sementara Surya Paloh ditemani Sekjen Johnny G Plate dan Ketua Bappilu Prananda Surya Paloh.

Ketua DPP NasDem Willy Aditya membenarkan pertemuan SBY dan Paloh terjadi semalam. “Terjadi semalam dari jam 19.00 sampai jam 21.30 WIB,” kata Willy saat dikonfirmasi, Senin (6/6/2022).

Pertemuan itu menurut Willy juga membahas Pilpres 2024.

"Silahturahmi ngobrol, makan malam, ngobrol tentang kebangsaan, ya kalau ada pembicaraan pemilu 2024 itu juga menjadi salah satu bahasan," kata dia.

Willy menyebut pertemuan semalam tidak akan berhenti dan akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas koalisi antar dua partai.

"Ini baru pertemuan awal, tidak menutup kemungkinan terjadi pertemuan berikutnya akan ada pembicaraan itu (koalisi) juga, sekarang sifatnya masih silahturahmi," pungkasnya.

Sebelumnya, Surya Paloh telah didatangi Ketum Gerindra Prabowo Subianto di NasDem Tower. Prabowo datang didampingi pejabat teras Gerindra seperti Sufmi Dasco Ahmad, Sekjen Ahmad Muzani dan Waketum Sugiono.

Infografis Wacana Duet Prabowo-Jokowi Bertarung di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Wacana Duet Prabowo-Jokowi Bertarung di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya