Prabowo Usulkan Koalisi Permanen pada KIM Plus, Apa Urgensinya?

Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan para elite parpol anggota KIM Plus di Hambalang sehari setelah mendapat mandat KLB Partai Gerindra untuk kembali maju di Pilpres 2029. Dalam pertemuan itu, Prabowo menawarkan koalisi permanen kepada para anggota KIM Plus. Lantas apa urgensi pembentukan koalisi permanen tersebut?

oleh Nafiysul QodarNanda Perdana PutraDelvira HutabaratMuhammad Radityo PriyasmoroLizsa EgehamFenicia Effendi Diperbarui 18 Feb 2025, 09:05 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 00:00 WIB
Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Puncak Perayaan Ulang Tahun ke-17 Partai Gerindra
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengundang seluruh jajaran yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk silaturahmi dan konsolidasi di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (14/2/2025). (ADITYA AJI/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wacana koalisi permanen bergulir setelah Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan para elite partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 14 Februari 2025. Prabowo menawarkan koalisi permanen dengan semangat menjaga persatuan.

Gagasan ini mendapat sambutan positif dari sejumlah elite KIM Plus. Bahkan tak sedikit yang mendukung koalisi permanen ini berlanjut hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 mendatang.

Prabowo sendiri baru saja mendapat mandat dari Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra yang digelar di Hambalang pada Kamis, 13 Februari 2025 untuk maju kembali pada Pilpres 2029.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai, wacana tersebut untuk mengamankan dukungan politik supaya program-program strategis pemerintahan Prabowo tidak mendapatkan perlawanan. 

"Dan yang kedua tentu saja urgensinya adalah supaya partai-partai pendukung Prabowo ini solid sampai akhir, supaya mereka itu tidak bermanuver di jalan, supaya mereka itu tidak membelot di tengah jalan. Karena itu tentu riskan dan tidak bagus bagi koalisi," ujar Adi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/2/2025).

Memang sejauh ini wacana koalisi permanen mendapat respons positif dari anggota KIM Plus. Apalagi wacana tersebut disampaikan saat usia Kabinet Prabowo-Gibran masih sangat muda.  

"Karena memang partai-partai pendukung ini masih menyatakan tegak lurus dengan Prabowo Subianto. Cuma yang kemudian perlu ditegaskan kembali apakah koalisi permanen ini hanya sampai 2029 ataukah sampai periode kedua yaitu 2029-2034," katanya.

Direktur Eksekutif Prameter Politik Indonesia ini memprediksi, koalisi permanen nantinya hanya akan bertahan selama satu periode pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia tak menjamin koalisi tersebut akan bertahan hingga Pemilu 2029. Terlebih setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) 20 persen.

"Kalau bicara tentang Prabowo untuk periode kedua ya sepertinya partai-partai politik KIM Plus ini pasti berhitung satu per satu, karena mereka sepertinya masih punya keinginan juga untuk memajukan calon presiden dan wakil presiden yang berasal dari internal mereka. Karena Pilpres kan dilaksanakan secara bersamaan dengan Pileg, di mana partai yang bisa mengusung capres dan cawapres akan potensial mendapatkan coat-tail effect di Pileg," kata Adi.

Bahkan dia tak menutup kemungkinan akan ada parpol yang bermanuver sebelum periode pemerintahan Prabowo-Gibran berakhir. "Biasanya kalau jelang pemilu, partai-partai koalisi ini kan caper. Mereka itu cari perhatian untuk mendapatkan dukungan rakyat tentu sebagai modal menghadapi Pemilu 2029-2034."

"Kan itu yang terjadi biasanya dalam praktik politik. Seperti di jamannya SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), di mana partai-partai pengusungnya justru bertentangan dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat SBY saat itu, karena partai pengusungnya sudah mulai membaca mereka harus melakukan sesuatu yang kelihatan pro dengan rakyat," ucap Adi.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro juga menilai tawaran koalisi permanen yang diusulkan Presiden Prabowo untuk menjamin loyalitas parpol KIM Plus terhadap pemerintahannya. Dia menyebut, Prabowo butuh kabinet dan koalisi yang satu komando dengannya di tengah pro-kontra kebijakan pemerintah.

"Alasan pertama secara internal, untuk menyolidkan KIM Plus sekaligus menjamin loyalitas anggota KIM Plus agar satu irama, satu napas politik dengan Presiden Prabowo. Karena di tengah dinamika kebijakan yang sangat krusial beberapa waktu terakhir, PPN, Elpiji, terus efisiensi (anggaran), Pak Prabowo butuh Kabinet Merah Putih, KIM Plus yang bener-bener satu suara, satu komando dengan beliau," ujar Agung saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (16/2/2025).

Selain itu, kata dia, Prabowo ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa KIM Plus dan kabinet Merah Putih memiliki arah yang jelas dalam membangun Indonesia. Agung menyebut, Prabowo berharap stabilitas politik tetap terjaga.

"Harapannya arahannya ini bisa menciptakan stabilitas politik, keberlanjutan program dan memberikan napas optimisme ke masyarakat bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan sesuai relnya," terang dia.

Di sisi lain, Agung menilai, dihapusnya ambang batas pencalonan presiden 20 persen oleh MK, membuat Pilpres 2029 menjadi lebih kompetitif. Terlebih, kata dia, Partai Gerindra telah meminta Prabowo kembali maju menjadi calon presiden atau capres pada 2029 nanti.

Menurut Agung, partai politik yang tergabung dalam KIM Plus sulit menolak tawaran membentuk koalisi permanen. Pasalnya, Prabowo memiliki dukungan parlemen yang kuat dan tingkat kepuasan masyarakat dalam 100 hari kerja yang sangat tinggi.

"Pak Prabowo didukung oleh tiga alasan yang cukup solid. Pertama, dia punya dukungan parlemen 80 persen lebih sekarang. Secara sosiologis, approval rating di atas 80 persen dan secara historik," ucap dia.

"Siapapun presiden di periode pertama, diuntungkan dipilih lagi di periode kedua, karena didukung infrastruktur politik, sumber daya politik mumpuni untuk bisa memenangkan pertarungan," kata Agung menutup.

Infografis Prabowo Usulkan Koalisi Permanen pada KIM Plus
Infografis Prabowo Usulkan Koalisi Permanen pada KIM Plus. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan juga melihat bahwa penawaran pembentukan koalisi permanen oleh Presiden Prabowo Subianto memiliki dua agenda besar. Pertama terkait suksesi program dan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran hingga berakhirnya masa jabatan. Kedua terkait dengan Pilpres 2029.

"Namun saya melihat, koalisi permanen ini akan menitikberatkan pada urusan Pilpres 2029. Hal itu selaras dengan keputusan KLB Partai Gerindra akan mengusung kembali Prabowo sebagai Capres pada Pilpres 2029. Artinya, Prabowo ingin mengunci koalisi KIM Plus ini agar tidak memunculkan atau mengusung tokoh lain untuk Pilpres 2029, dan hanya menjadikan Prabowo sebagai calon tunggal," ujar Iwan dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin.

Namun keinginan Prabowo tampaknya tak akan bisa berjalan mulus. Menurut Iwan, saat ini masih terlalu dini membicarakan komitmen politik untuk Pilpres 2029. Sebab, pemerintahan Prabowo-Gibran juga masih seumur jagung.

"Dinamika pemerintahan dan politik ke depan juga menurut saya masih akan sangat dinamis. Untuk itu, menurut saya tidak ada jaminan koalisi ini akan permanen sampai 2029 mendatang. Apalagi karakter partai politik di Indonesia masih sangat bergantung pada situasi politik, kecenderungan pilihan politik publik, dan pastinya terkait dengan kepentingan," katanya.

Jika sampai 2028 kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan sentimen negatif masyarakat atau persepsi publiknya di bawah 60 persen, Iwan melihat parpol-parpol KIM Plus berpotensi mulai mencari tokoh alternatif lain yang akan diusung di Pilpres 2029. 

"Namun, kalau approval rating Presiden Prabowo hingga menjelang Pilpres 2029 nanti masih di angka 80 persen ke atas, saya kira koalisi (permanen) KIM Plus akan realistis, dan masih akan mengusung Prabowo sebagai capres," ujarnya.

Namun dia juga mengingatkan bahwa dalam sejarah perpolitikan Indonesia tidak dikenal istilah koalisi permanen. Semua urusan partai politik berjalan dinamis sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

"Contoh terdekat kemarin koalisi di Pilpres 2024, seperti PKB yang menjadi lawan Prabowo, cepat-cepat gabung pemerintahan setelah kalah. Artinya tidak ada komitmen yang abadi dalam politik, yang ada hanya kepentingan yang abadi," ucap Iwan Setiawan menandaskan.

Pengamat Komunikasi Politik, M Jamiludin Ritonga melihat wacana koalisi pemanen yang ditawarkan Prabowo Subianto memang membuka celah munculnya calon tunggal pada Pilpres 2029. Namun begitu, dia menilai peluang tersebut cukup sulit terwujud mengingat PDI Perjuangan (PDIP) hingga saat ini masih berada di luar koalisi pemerintahan.

"Jadi, kalau PDIP tidak masuk koalisi permanen, maka peluang calon capres tunggal tampaknya tidak akan terwujud. PDIP meskipun sendiri, tetap akan bisa mengusung sendiri pasangan capres," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi, Senin.

Terlebih setelah MK menghapus ambang batas pencalonan presiden. Bukan hanya PDIP, parpol anggota KIM Plus yang memiliki kader potensial juga bisa saja menjadi batu sandungan Prabowo di Pilpres 2029 mendatang. 

"Jadi, upaya membentuk koalisi permanen tampaknya tak akan membuat capres tunggal pada Pilpres 2029. Kalau ada niat ke arah itu, kiranya akan ditentang PDIP atau kemungkinan partai lain yang mempunyai calon mumpuni pada Pilpres 2029 sebagai penantang Prabowo," ucap Jamiludin menandaskan.  

Respons Sejumlah Elite Parpol

SBY Hadiri Silaturahmi KIM di Hambalang
Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri agenda silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Padepokan Garuda Yaksa milik Presiden Prabowo di Hambalang, Bogor. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Gagasan membentuk koalisi permanen ini pertama kali diungkap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat menghadiri acara silaturahmi jajaran KIM Plus di Hambalang, Jumat kemarin. Dalam pertemuan itu, Prabowo menawarkan koalisi permanen kepada seluruh anggota KIM Plus.

"Intinya memperkuat koalisi kita. Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan," ujar Cak Imin.

Dia mengklaim, wacana koalisi permanen yang ditawarkan Prabowo mendapat sambutan baik, terutama dari PKB. Hal itu tentu demi kemajuan bangsa dan negara.

"Dan tentu PKB menyambut baik koalisi permanen. Menjadi perkuatan dari percepatan pembangunan," kata Cak Imin yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat di Kabinet Prabowo-Gibran ini.

Namun dia tidak mengatakan dengan gamblang bahwa koalisi permanen tersebut berujung pada kerja sama dalam Pilpres 2029 mendatang. "Ya sampai kapan pun, namanya permanen," ucap Cak Imin menandaskan.

Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyatakan, partainya memberikan dukungan penuh terhadap pemerintahan Prabowo. Bahlil menyebut, dukungan ini merupakan kado spesial dari Golkar di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra.

“Dalam koalisi ini, yang kemarin didengungkan atau digagas oleh Pak Presiden Prabowo untuk koalisi permanen yang kursinya 80 persen lebih. Saya kira ini strategi yang bagus dalam memperkokoh untuk mendukung Indonesia Emas,” tutur Bahlil saat menghadiri puncak acara HUT Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

Bahlil menilai, Gerindra merupakan partai yang sukses lantaran dalam 17 tahun ini berhasil mengantarkan ketua umumnya menjadi presiden. Tidak hanya itu, tingkat kepercayaan publik dalam 100 hari pertama kerja Prabowo-Gibran juga mencapai 80 persen lebih.

“Kado spesialnya kita dukung sampai akhir. Sampai 2029. Bila perlu lanjut lagi,” ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini.

Bahlil mengamini dukungannya untuk Prabowo kembali maju dalam Pilpres 2029. Dia pun akan menyukseskan perjalanan pemerintahan saat ini hingga lima tahun ke depan dan seterusnya.

“Iya dong, saya harus dukung. Bukan hanya saya, DPP Partai Golkar juga. Jadi DPP Partai Golkar sudah memutuskan dalam Munas untuk bersama-sama dengan presiden dan partai koalisi lain dalam mengawal, menjaga, dan menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo dan Mas Gibran,” kata Bahlil.

PAN juga menyambut baik gagasan Prabowo membentuk koalisi permanen. Menurut Ketua Fraksi PAN DPR RI, Putri Zulkifli Hasan menegaskan, bahwa PAN sejak awal telah menjadi bagian dari barisan pendukung Prabowo.

Apalagi gagasan tersebut dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat stabilitas pemerintahan dan kesinambungan pembangunan nasional.

"Dari dulu, sudah tiga kali pemilu, PAN selalu solid mendukung Presiden Prabowo. Kami meyakini bahwa kesinambungan kepemimpinan dan stabilitas politik adalah kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi besar pembangunan nasional. PAN siap berada di garis terdepan dalam mengawal kebijakan pemerintah di parlemen" ujar Putri pada wartawan, Sabtu (15/2/2025).

Terkait peran partainya di parlemen, Putri menegaskan bahwa Fraksi PAN akan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung, mengawal, dan memastikan efektivitas kebijakan di DPR RI.

"Bagi PAN, yang terpenting bukan hanya soal politik elektoral, tetapi bagaimana kebijakan yang dihasilkan benar-benar membawa dampak nyata bagi masyarakat," kata dia.   

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga mendukung gagasan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal pembentukan koalisi permanen.

"PSI mendukung ide koalisi permanen yang disampaikan Pak Prabowo. Koalisi permanen penting dan dibutuhkan untuk mendukung visi jangka panjang pemerintahan," kata Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni, dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2025).

Raja Juli mengatakan, koalisi permanen akan menjamin pelaksanaan visi-misi pemerintahan Prabowo berjalan mulus, tanpa interupsi politik yang mengganggu.

"Koalisi permanen dibutuhkan agar tidak terjadi gonta-ganti visi dan kebijakan di tengah jalan yang akan menghambat pembangunan dan cita-cita kemajuan," ujar Raja.

 

Koalisi Permanen Sampai Kapan?

Surya Paloh Sambangi Kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto
Presiden terpilih, Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh usai pertemuan di jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Ketum Partai Nasdem Surya Paloh turut menanggapi wacana koalisi permanen yang berembus usai pertemuan elite KIM Plus bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

“Satu lemparan usulan yang perlu untuk dikaji ya, saya pikir itu amat memungkinkan,” tutur Surya saat ditemui di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

Dia menyebut, Partai NasDem akan melakukan pengkajian lewat tim khusus terkait wacana koalisi permanen tersebut.

“Tetapi pada dasarnya itu hal yang baik, kalau bisa permanen baik, tapi permanen sampai berapa waktu kan?” tanya Surya.

Dia menyatakan, tidak menutup kemungkinan makna permanen dalam dunia politik pun memiliki batasan waktu.

“Pasti ada batas waktunya, apakah dua kali pemilu, tiga kali pemilu, empat kali pemilu, lima kali pemilu dan sebagainya,” ucap Surya Paloh menandaskan.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat menilai, wacana koalisi permanen yang digulirkan Prabowo akan diuji oleh waktu.

"Kita akan lihat apakah semua partai konsisten, empat tahun lagi, mengusung Prabowo di Pilpres 2029," kata Djarot saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2025).

Sebab, kata Djarot, politik sangat dinamis sehingga arah politik bisa secara cepat dan tiba-tiba berubah. "Politik sangat dinamis, dan kita serahkan kepada rakyat yang punya kedaulatan tertinggi," kata dia.

Saat ditanya apakah koalisi permanen akan menutup capres lain untuk bisa maju berlaga di Pilpres 2029, Djarot menyatakan mustahil hal tersebut terjadi. "Hampir mustahil kalau Pilpres hanya diikuti calon tunggal," ujarnya.

Sementara itu, politikus PDIP Andreas Hugo Pareira menyatakan usulan Prabowo tersebut sah-sah saja. "Yang namanya usulan baik-baik saja. Tergantung pada partai-partai yang berada dalam kelompok yang menamakan dirinya koalisi tersebut," kata Andreas.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono menjelaskan bahwa usulan koalisi permanen didasari untuk menjaga persatuan dan kerukunan.

“Damai dan sejuk, itu. Banyak pelajaran di sekitar kita yang menunjukkan bahwa perdamaian dan kerukunan itu mahal harganya. Yang pasti itu,” ucap Sugiono usai menghadiri puncak perayaan HUT Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Sabtu (15/2/2025).

Nilai penting persatuan dan kerukunan, lanjut dia, juga telah disadari para pendiri bangsa dan direalisasikan hingga Republik Indonesia bisa merdeka.

Sugiono mengatakan bahwa persatuan dan kerukunan merupakan hal yang harus dijaga di setiap lapisan. Dari tingkat elite hingga ke masyarakat berbagai kalangan.

Menurutnya, koalisi jangan hanya untuk kepentingan jangka pendek. Koalisi permanen yang didasari motif untuk memelihara persatuan dan kerukunan perlu diupayakan untuk stabilitas nasional jangka panjang.

“Jangan hanya melihat permasalahan bangsa ini lima tahunan dari pilpres ke pilpres ya. Harus lebih dari itu kalau ingin negara kita utuh,” ucap Sugiono.

Mandat Dini Maju Pilpres Lagi

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Puncak Perayaan Ulang Tahun ke-17 Partai Gerindra
Presiden Prabowo Subianto juga mengundang semua kepala daerah yang berasal dari Koalisi Indonesia Maju hadir di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (14/2/2025). (ADITYA AJI/AFP)... Selengkapnya

Di tengah rangkaian perayaan HUT ke-17, Partai Gerindra juga menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) yang mengeluarkan mandat kepada Prabowo Subianto untuk kembali memimpin partai berlambang burung garuda tersebut. Tak hanya itu, KLB Gerindra secara dini juga mengeluarkan mandat kepada Prabowo untuk maju di Pilpres 2029 mendatang.

"Kongres meminta kepada beliau (Prabowo) agar Partai Gerindra dalam Pilpres 2029 bersedia dicalonkan sebagai capres dari Partai Gerindra untuk periode (2029-2034)," kata Muzani kepada wartawan di Hambalang, Jawa Barat, Kamis 13 Februari 2025.

Menurut dia, Prabowo menjawab 'Insya Allah' saat diminta kesediannya diusung kembali menjadi capres pada Pilpres 2029. Muzani menyampaikan Prabowo meminta waktu untuk menyelesaikan tugas sebagai Presiden RI periode 2024-2029.

"Terhadap hal ini, beliau menyatakan, "Insya Allah,". Namun, beliau meminta waktu untuk menyelesaikan tugas kepresidenannya dan memenuhi janjinya kepada rakyat. Tapi beliau (Prabowo) mengatakan Insya Allah," jelas Muzani.

KLB yang digelar di Hambalang itu dihadiri oleh semua pengurus DPD Partai Gerindra tingkat provinsi, dan semua pengurus DPC Partai Gerindra tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kemudian, Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Penasehat, Dewan Pimpinan Pusat hingga anggota fraksi Partai Gerindra di DPR.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengaku ditodong untuk maju lagi dalam Pilpres 2029 lewat KLB Partai Gerindra. Belakangan, suara partai koalisi pun menyiratkan hal serupa.

"Dan memang sebetulnya aneh, baru 100 hari bekerja sudah dipaksa untuk mencalonkan untuk tahun 2029. Nanti, nanti ada itu pengamat-pengamat, Prabowo ambisi," tutur Prabowo dalam HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Februari 2025.

Menurutnya, rakyat wajib memantau selama perjalanan pemerintahannya. Jika mengecewakan, maka tidak perlu lagi didorong untuk maju Pilpres 2029.

"Saudara-saudara, saudara minta saya bersedia dicalonkan lagi tahun 2029. Saya katakan kalau program-program saya tidak berhasil, tidak perlu saudara calonkan saya terus. Saya kalau mengecewakan kepercayaan rakyat, saya malu untuk maju lagi," ucap dia.

Namun yang pasti, kata Prabowo, dirinya sedari kecil hanya ingin melihat Indonesia menjadi negara yang hebat dan kuat.

"Sumpah saya, sama dengan senior-senior saya di situ, tidak ada bahwa kita ingin kekuasaan untuk kehebatan kita sendiri, ndak ada," kata Prabowo menandaskan.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menanggapi keputusan Partai Gerindra yang kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.

Ia meyakini, PAN akan dilibatkan dalam pembicaraan mengenai Pilpres 2029 oleh Prabowo di waktu yang tepat. Zulhas menegaskan, PAN telah lama menjadi mitra setia dalam perjuangan bersama mantan Menteri Pertahanan tersebut.

"Selamat tadi sudah diumumkan untuk 2029. Tentu PAN sebagai partai teman seperjuangan, teman setia, pada saatnya akan diajak bicara," ujar Zulhas di Hambalang, Bogor, Jumat 14 Februari 2025.

Zulhas menambahkan, kedatangannya ke Hambalang hari ini dalam rangka silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dia turut memberi ucapan selamat kepada Prabowo yang kembali terpilih menjadi Ketua Umum Gerindra.

"Saya mengucapkan selamat ke Pak Prabowo sudah dipilih menjadi Ketum Gerindra kembali," imbuhnya.

Zulhas pun memastikan bakal mendukung Prabowo Subianto maju kembali di Pilpres 2029. Hal itu karena hubungan PAN dan Gerinda sudah berjalan lama.

"Sebagai teman setia dan sahabat seperjuangan, PAN pasti mendukung penuh usulan Partai Gerindra terkait Pak Prabowo maju kembali Pilpres 2029," kata Zulhas saat dihubungi, Sabtu 15 Februari 2025.

Zulhas memastikan kesetiaan PAN terhadap Prabowo tidak perlu ditanyakan. Pasalnya hubungan PAN dan Gerindra sudah berlangsung lebih dari 15 tahun. Berbagai momen pun sudah dilewatkan bersama.

"Tak perlu ditanya lagi (kesetiaan terhadap Prabowo)," ungkap Zulhas.

 

Respons PDIP hingga Jokowi

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Puncak Perayaan Ulang Tahun ke-17 Partai Gerindra
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto (kiri), yang juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo saling menyapa di atas panggung pada puncak perayaan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). (ADITYA AJI/AFP)... Selengkapnya

Ketum Golkar Bahlil Lahadalia juga menyatakan siap kembali mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2029.

"Kado spesialnya kita dukung sampai akhir. Sampai 2029. Bila perlu lanjut lagi," tutur Bahlil di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Februari 2025.

Menteri ESDM itu bahkan mengklaim tidak hanya dirinya yang melabuhkan dukungan ke Prabowo, namun seluruh kader Partai Golkar.

"Iya dong, saya harus dukung. Bukan hanya saya, DPP Partai Golkar juga. Jadi DPP Partai Golkar sudah memutuskan dalam Munas untuk bersama-sama dengan presiden dan partai koalisi lain dalam mengawal, menjaga, dan menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo dan Mas Gibran," kata Bahlil.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan selamanya menjadi bagian dari koalisi Presiden Prabowo Subianto dan mendukungnya dalam Pilpres 2029.

"Ya lanjut selama-lamanya," tutur Raja Juli usai pertemuan di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/2/2025).

Dia mengungkapkan, pertemuan jajaran KIM Plus kali ini turut menguatkan soliditas antar-partai yang tergabung di dalamnya. Raja Juli menegaskan, PSI akan kembali mendukung Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2029.

"Dukung Prabowo lagi," kata Sekjen PSI ini menandaskan.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menyatakan bahwa partainya akan selalu bersama Partai Gerindra karena memiliki orientasi yang sama.

Hal ini disampaikan Said saat merespons pertanyaan apakah PDIP tertarik mengusung Presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2029 untuk periode kedua.

"Kami akan selalu bersama dengan semua partai, khususnya Gerindra. Orientasi PDIP dengan Gerindra sama," ujar Said ditemui saat HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Februari 2025.

Said menilai wajar Partai Gerindra kembali mendorong Prabowo untuk maju dua periode sebagai presiden. Dia menyebut pilihan tersebut memang realistis.

"Ya bagi Gerindra wajib hukumnya, wong sekarang sudah presiden pasti didorong jadi presiden. Itu sesuatu yang menurut hemat saya yang nyata realistis dan memang harus dilakukan oleh Partai Gerindra," ujar Said.

Tak hanya elite parpol, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan tanggapan positif atas terpilihnya kembali Prabowo Subianto sebagai Ketum Gerindra melalui KLB. Menurutnya, mantan Menteri Pertahanan tersebut memiliki kualitas kepemimpinan yang dibutuhkan partai.

"Saya kira sangat bagus, ya sosok pemimpin yang sangat dibutuhkan oleh partai, Partai Gerindra. Ya memiliki leadership yang kuat, memiliki visi politik, visi ekonomi, visi sosial, visi pertahanan dan visi yang lain-lainnya. Saya kira sangat bagus," ucap Jokowi saat ditemui di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, jelang keberangkatannya ke Jakarta untuk menghadiri HUT Gerindra.

Ketika ditanya mengenai KLB Gerindra yang memberi mandat kepada Prabowo untuk kembali maju di Pilpres 2029, Jokowi menyatakan dukungannya. "Sangat bagus. Mendukung penuh,” kata Presiden ke-7 RI ini singkat.

Infografis Wacana Koalisi Permanen dan Respons Parpol

Infografis Wacana Koalisi Permanen dan Respons Parpol
Infografis Wacana Koalisi Permanen dan Respons Parpol. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya