Buntut Tandon Air LRT Kuningan Jebol, Polisi Akan Panggil Penanggung Jawab Proyek

Insiden tandon air proyek LRT di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel yang jebol melukai lima orang, termasuk pengguna jalan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Jun 2022, 07:29 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2022, 07:28 WIB
Menengok Progres Pembangunan Jembatan Beton LRT Jabodebek
Para pekerja sedang menyelesaikan bentangan beton panjang light rail transit (LRT) di tikungan Jembatan 66 Kuningan-Dukuh Atas, Jakarta, Senin (6/7/2020). (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi berencana memeriksa penanggung jawab proyek LRT di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel). Hal ini buntut insiden jebolnya bak penampungan air atau tandon air yang melukai lima orang.

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Setiabudi, Kompol Suparmin mengatakan, pihaknya akan memanggil pihak proyek LRT Kuningan untuk dimintai klarifikasi penyebab jebol tandon air.

"Kok bisa sampai jebol, kita akan panggil dan tanya pihak proyek," kata dia saat dihubungi, Selasa (28/6/2022).

Suparmin menerangkan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Sejauh ini, sudah ada tiga orang saksi yang telah dimintai keterangan. Mereka adalah korban yang selamat, sekuriti setempat dan karyawan proyek.

"Sementara baru 3 saksi ya ini, kan kita masih selidiki nih kenapa sampai bisa jebol," ucap dia.

Suparmin menerangkan, tandon berisi air di proyek LRT Kuningan tiba-tiba jebol. Tumpahan air meluber ke jalanan di tengah situasi arus lalu lintas yang sedang ramai.

Beberapa orang pengguna jalan terkena dampak dari jebolnya tandon air tersebut. Selain itu, dua pekerja proyek juga terluka.

"Ada korban luka. Tapi mereka selamat semua," ujar dia.

Saat ini, situasi sudah kondusif. Arus lalu lintas yang sempat tersendat akibat insiden tersebut telah kembali normal. Sementara itu, korban luka dibawa ke rumah sakit MMC, Kuningan.

Secara terpisah, Camat Setiabudi Iswahyudi mengungkapkan, lima orang luka-luka terkena dampak jebolnya tandon airpada proyek LRT Kuningan. 

 

5 Orang Terluka

Target Operasi LRT Jabodebek Dikebut di Tengah Pandemi
Aktivitas pekerja pembangunan LRT di kawasanan Kuningan, Jakarta, Sabtu (31/7/2021). Pembangunan LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) Tahap I telah mencapai 85,75 persen dan di targetkan beroprasi pada pertengahan tahun 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun dua di antaranya yakni Nurfazryah (24) seorang ibu rumah tangga, dan pengemudi ojek online bernama Feriadi Saputra (26).

Di samping korban luka, kejadian ini juga menimbulkan dampak material. Setidaknya satu unit mobil dan 3 unit sepeda motor mengalami kerusakan.

"Kejadian mengakibatkan korban luka luka berjumlah 5 orang dan kerugian material," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).

Iswahyudi menerangkan berdasarkan penuturan tiga orang saksi yang mengetahui kejadian ini. Mereka rata-rata mendengar bunyi suara pecah yang dibarengi dengan keluarnya air dalam penampungan air proyek stasiun LRT Setiabudi.

"Ada melihat air keluar deras dari penampungan air dan limpahan air langsung mengenai pengendara sepeda motor yang sedang lewat di depan dan tersapu tumpahan air," ujar dia.

Iswahyudi menerangkan, pihak kepolisian telah turun langsung ke lokasi. Sementara itu, kelima korban dilarikan ke rumah sakit menggunakan taksi.

"Ada 2 korban laki laki pekerja proyek juga langsung dibawa ke rumah sakit MMC dengan taksi," tandas dia. 

Infografis Tabrakan 2 Kereta LRT Jabodebek di Jalur Layang
Infografis Tabrakan 2 Kereta LRT Jabodebek di Jalur Layang (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya