Liputan6.com, Jakarta Masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor di Leuwiliang dan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diperpanjang hingga 20 Juli 2022.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Yani Hassan mengatakan, adanya penambahan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan ini karena masih masih banyak persoalan pascabencana yang belum berhasil diselesaikan.
Baca Juga
"Perpanjangan ini diharapkan penanganan dampak banjir bandang dan longsor dapat segera dinormalisasi, sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti biasanya," kata Yani Hasan, Jumat (8/7/2022).Â
Advertisement
Perpanjangan masa tanggap darurat ini juga membuat proses penyaluran bantuan korban terus dilakukan.Â
"Karena mereka masih membutuhkan bantuan logistik, jadi tidak bisa kita abaikan begitu saja," kata dia.Â
Selain itu, pihaknya juga mesti menyiapkan lahan untuk relokasi warga yang rumahnya hancur diterjang banjir bandang dan longsor. Tercatat ada 80 KK di Pamijahan yang akan direlokasi. Â
"Lahan sudah ada di Pamijahan dan sudah kita usulkan untuk dilakukan kajian," ujar Yani Hasan.Â
Banjir bandang dan longsor melanda Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan dan Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang pada 22 Juni 2022 malam.
Bencana alam banjir dan longsor di Purasari imengakibatkan dua meninggal tiga orang luka. Kemudian, 18 unit rumah rusak berat dan empat jembatan putus serta 52 KK mengungsi.Â
Kerusakan Akibat Banjir dan Longsor
Sementara banjir dan longsor mengakibatkan lima unit rumah rusak berat dan satu pondok pesantren serta sekolah terdampak.Â
"Tercatat ada sekitar 20 titik longsor hingga menutup jalan di dua desa itu. Dan kini semua badan jalan sudah dibersihkan," ujarnya.Â
Bahkan, jalan yang menghubungkan Bogor dengan Sukabumi, Jawa Barat via Leuwiliang-Cikidang kini sudah dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat.Â
Pemerintah daerah telah membangun jembatan darurat di samping jembatan putus di Blok Gorowek, Desa Purasari.Â
"Hanya saja sementara ini tidak untuk kendaraan yang melebihi tonase. Untuk mobil jenis sedan juga disarankan tidak melewati jembatan itu karena bisa nyangkut di ujung alas jembatan," pungkasnya.
Â
Â
Advertisement