Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan antisipasi banjir rob atau banjir pesisir di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi tersebut.
"Mengenai antisipasi banjir rob yang diperkirakan kemungkinan akan datang sekitar tanggal 28, 29, tanggal 31 mungkin pas Lebarannya. Sehingga kami (Pemprov DKI) antisipasi dari hari ini untuk pelaksanaan antisipasi rob tersebut," kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Baca Juga
Pramono mengatakan, antisipasi itu dilakukan di wilayah Muara Karang, Muara Angke, Jalan RE Martadinata dan sebagainya.
Advertisement
Pramono juga meminta agar jajaran Satpol PP dapat bersiaga untuk mengantisipasi banjir rob. Antisipasi banjir tersebut dapat membuat masyarakat bisa mudik Lebaran dengan tenang.
Sebagai antisipasi, Pramono menjelaskan brojong (konstruksi yang terbuat dari anyaman kawat baja dan diisi batu-batu untuk mencegah erosi tanah) sudah dipasang. Tak hanya itu, pompa-pompa juga sudah dipersiapkan untuk menghadapi rob.
"Di Muara Angke itu akan kita naikkan tanggulnya 2,5 meter. Kemarin sudah kita putuskan dan akan kita bangun setelah hari raya Idul Fitri ini," kata Pramono.
Sebelumnya, Pramono Anung mengatakan, pemerintah Jakarta menggunakan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi bencana banjir.
Hal ini disampaikan dalam webinar nasional bertajuk "Refleksi Banjir Jabodetabek: Strategi Tata Ruang dan Mitigasi Cuaca Ekstrem" sekaligus memperingati Hari Meteorologi Dunia 2025 dengan tema "Closing the Early Warning Gap Together", Senin (24/3/2025).
Pramono juga menginfokan pemerintah Jakarta sudah mengantisipasi terjadinya banjir dalam waktu dekat.
"Selain curah hujan tinggi juga penggalian yang tidak dilakukan secara maksimal dan tentunya banjir rob yang kemarin diingatkan oleh BMKG akan terjadi dalam minggu-minggu depan ini. Kami sudah melakukan antisipasi terhadap hal tersebut," ucap dia.
Modifikasi Cuaca
Selain itu, Pemprov Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk melindungi masyarakat terdampak potensi cuaca ekstrem.
"Dengan bantuan pesawat terbang, kami menyemai awan untuk meredistribusi curah hujan agar tidak terkonsentrasi di satu wilayah pada tahun 2024 dan 2025. OMC dilakukan dalam tiga tahap dengan total 89 sorti penerbangan dan bahan semai yang mencapai 71.200 kilogram," ucap Pramono.
Advertisement
