BPBD DKI Jakarta Minta Masyarakat Waspada Akan Ancaman Banjir Rob

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat, terlebih di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu waspada akan potensi ancaman banjir rob pada 8-17 Juli 2022.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 11 Jul 2022, 03:22 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2022, 03:22 WIB
Banjir Rob Rendam Pelabuhan Kali Adem
Anak-anak mencari ikan saat banjir rob di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke Jakarta, Rabu (5/1/2022). Menurut BMKG, adanya fase bulan baru yang bersamaan dengan masa Perigee (jarak terdekat bulan bumi) menyebabkan peningkatan signifikan ketinggian pasang air laut. (merdeka.com/Imam Buhori)

 

Liputan6.com, Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat, terlebih di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu waspada akan potensi ancaman banjir rob pada 8-17 Juli 2022.

Hal tersebut disampaikannya melalui @bpbddkijakarta di Jakarta, Minggu (10/7/2022). Adapun hal ini berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim di Tanjung Priok, yang melihat bumi memasuki fase bulan purnama bersamaan dengan Perigee yakni jarak terdekat bulan ke bumi.

Adapun wilayah yang berpotensi terjadi rob di antaranya Pademangan, Penjaringan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Marunda yang semuanya berada di Jakarta Utara dan selanjutnya Kepulauan Seribu, pada pukul 18.00 sampai 24.00 WIB.

"Diimbau untuk Waspada terhadap peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir pesisir," demikian seperti dikutip dari laman Instagram BPBD DKI Jakarta.

Karenanya, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.

"Dan memperhatikan peringatan dan informasi cuaca maritim dari BMKG," demikian seperti dilansir.

 

Aceh Barat Juga Diprediksi

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi banjir rob masih akan terjadi di wilayah pantai barat Aceh, khususnya di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.

"Penyebab banjir rob ini karena fenomena super full moon atau fase bulan purnama. Fenomenanya juga bersamaan dengan fase pasang air laut tertinggi pada tanggal 13 Juli nanti," kata prakirawan Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Provinsi Aceh, Rahmat Zikri kepada Antara, Jumat malam.

Ia mengatakan, fenomena potensi banjir rob yang terjadi di wilayah pantai barat Aceh juga disebabkan karena saat ini wilayah Aceh, sedang dalam musim angin baratan sehingga menambah ketinggian gelombang.

Rahmat Zikri juga menambahkan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, potensi banjir pesisir (rob) berpotensi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada tanggal 11-19 Juli 2022.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya