8 Korban Penembakan KKB Papua di Nduga Dimakamkan di Kampung Halaman

Delapan jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua, diterbangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 17 Jul 2022, 14:35 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2022, 14:35 WIB
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)

Liputan6.com, Jakarta Delapan jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua, diterbangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan. Kedelapan jenazah itu dipulangkan ke kampung halaman melalui Timika, Kabupaten Mimika, Papua, pada Minggu (17/7/2022).

Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra mengatakan delapan jenazah itu diterbangkan menggunakan pesawat Lion Air. Tiga jenazah di antaranya diterbangkan ke Makassar dan Nusa Tenggara Timur. Lainnya diterbangkan ke Medan dan Palu.

"Sedangkan jenazah seorang lainnya dimakamkan di Timika," kata Putra seperti dilansir Antara, Jayapura, Minggu.

Menurut dia, dua korban luka penembakan KKB itu masih menjalani perawatan intensif di RSUD Timika akibat luka yang dideritanya. Kedua korban adalah Sudirman dan Hasdin.

Kondisi mereka relatif stabil dan telah mendapat penanganan dari paramedis sejak Sabtu 16 Juli 2022.

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua kembali berulah dengan kejam melakukan penyerangan dan penembakan terhadap warga sipil pada Sabtu 09.15 Wit pagi. Disebutkan 10 warga sipil tewas dalam serangan itu dan seorang mengalami luka luka.

Kabid humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal membenarkan kejadian penyerangan dan penembakan tersebut.

“Benar ada penyerangan dan penembakan oleh KKB di Kampung Nogokait Kabupaten Nduga pada hari ini (Sabtu) pukul 09.15 Wit,” kata Kamal dalam keterangannya, Sabtu 16 Juli 2022.

 

Kronologi

Ia mengungkapkan kronologi kejadian tersebut. Peristiwa berdarah itu berawal saat korban dalam perjalanan dari Kampung Kenyam tujuan ke Batas batu dengan menggunakan Truk Dyna warna Merah Orange. Saat itu korban posisi duduk di Bak belakang mobil.

Ketika melintas di Kampung Nogulait, saat itu tiba-tiba diadang di tengah jalan kurang lebih berjarak 50 meter oleh KKB dengan jumlah sekitar 20 orang dengan 3 orang membawa senjata api panjang, dan satu orang terlihat membawa senjata pendek warna silver.

“Saat mobil berhenti kemudian langsung ditembak ke arah mobil dengan jarak kurang lebih 50 meter, sopir berusaha memundurkan mobil dengan jarak kurang lebih 100 meter, kemudian tetap ditembak ke arah mobil yang mengenai supir," jelas dia.

Kamal menjelaskan para korban ditemukan di 4 TKP. Di antaranya di Jalan dekat Truck dan di motor ditemukan 3 korban, selanjutnya 3 meter dari tempat pertama menuju ke arah batas batu dekat warung kelontongan ditemukan 6 korban dan 1 di belakang warung, selanjutnya di tanjakan satu orang korban ditemukan di pinggir jalan dan yang terakhir juga ditemukan di jalan dekat dengan mobil Bupati.

“Hingga saat ini anggota Polres Nduga yang di backup Satgas Damai Cartenz dan rekan-rekan TNI masih terus mendalami latar belakang dari perbuatan keji KKB tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelakunya” jelas Kamal.

1 Pleton

Satu Peleton Brimob saat ini dikirim ke Kenyam dari Timika, Papua, setelah terjadi penyerangan terhadap warga sipil yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Direktur Rekrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani di Jayapura, Sabtu, mengatakan personel Brimob yang dikirim ke Kenyam itu untuk membantu pengamanan di wilayah itu.

 Ia mengakui pasukan TNI dan Polri di daerah itu memang sudah cukup banyak, namun penambahan satu peleton Brimob untuk memperkuat pengamanan di daerah itu mengingat anggota Reskrim Polda Papua akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Saya juga akan ke Kenyam," kata Faizal Rahmadani, dikutip Antara.

Insiden penyerangan dan penembakan yang dilakukan KKB di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua terjadi sekitar pukul 09.47 WIT. Penyerangan itu dilakukan KKB di kios dengan cara menembak warga yang ada di sekitarnya.

10 Orang Meninggal

Polri masih memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyerang 12 warga sipil, dengan 10 di antaranya meninggal dunia yang salah satunya seorang pendeta atas nama Eliaser Baye.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan, penyerangan dan penembakan KKB terhadap pendeta dan warga sipil itu terjadi di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua.

"Kejadian penyerangan terjadi pada hari Sabtu tanggal 16 Juli sekitar pukul 09.15 WIT di Kampung Nogolait Kabupaten Nduga yang mengakibatkan 12 orang menjadi korban di antaranya 10 meninggal dunia salah satunya seorang pendeta dan dua orang mengalami luka-luka," tutur Kamal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/7/2022).

Kamal menegaskan, anggota Polres Nduga dibantu Satgas Damai Cartenz dan TNI masih terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan mendalami latar belakang aksi penyerangan terebut.

"Sangat keji, tidak pandang bulu, seorang pendeta yang harusnya kita hargai dan kita hormati harus menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata," jelas dia.

Menurut Kamal, pendeta Eliaser sehari-hari sibuk sebagai pelayan gereja di Kampung Yereitma, Distrik Pija, Kabupaten Nduga. Pendeta Eliaser ke Nduga dalam rangka kegiatan konfrensi GKI di Wamena pada 26 Juli sampai dengan 28 Juli 2022.

"Pak pendeta meninggalkan seorang istri dan enam orang anak," katanya.

Lebih lanjut, saat ini 11 korban dengan rincian sembilan orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka telah dievakuasi ke Kabupaten Mimika. Sementara jenazah pendeta Eliaser Baye diserahkan ke keluarganya di Kenyam.

"Jenazah Pendeta Eliaser Baye rencananya akan disemayamkan di Gereja GKI Kenyam," Kamal menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya