Polisi Gunakan TAA Cari Penyebab Kecelakaan Maut di Cibubur

Korps Lalu Lintas (Korlantas) turut mengusut penyebab kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Transyogi Cibubur Kelurahan, Jatirangga Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi pada Senin, (18/7/2022) pukul 15.30 WIB.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 19 Jul 2022, 15:01 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2022, 15:01 WIB
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan di Jalan Transyogi Cibubur, Selasa (19/7/2022). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan di Jalan Transyogi Cibubur, Selasa (19/7/2022). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta Korps Lalu Lintas (Korlantas) turut mengusut penyebab kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Transyogi Cibubur Kelurahan, Jatirangga Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi pada Senin, (18/7/2022) pukul 15.30 WIB. Insiden ini mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan enam orang luka-luka.

"Ditlantas Polda Metro Jaya dibantu Korlantas Polri akan melakukan olah TKP mendalam dengan menurunkan tim TAA (traffic accident analisis)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Selasa (19/7/2022).

Zulpan menerangkan, penyidik akan menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA) supaya mengetahui secara jelas penyebab kecelakaan tersebut.

"Ini untuk menemukan penyebab konkrit atas kejadian yang kita sesalkan tentunya kita menyesali kejadian tersebut," ujar dia.

Zulpan mengatakan dugaan sementara penyebab kecelakaan karena kendaraan mengalami rem blong.

"Dugaan sementara kejadian ini adalah adanya rem blong tetapi tentunya akan di dalami," ujar dia.

Sebelumnya, dua orang ditetapkan sebagai tersangka terkait kecelakaan lalu lintas di Cibubur, Jawa Barat yang merenggut sepuluh korban jiwa. Mereka adalah sopir truk Pertamina inisial S dan kernet inisial K.

"Menetapkan dua tersangka, pertama S ini adalah supir truk tangki BBM dan kedua K merupakan kernet tangki BBM tersebut," kata Zulpan.

Gunakan 3D Scanner

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, mengatakan olah tempat kejadian perkara (TKP) akan memotret 13 titik menggunakan 3D scanner. Menurut dia, hal itu diperlukan untuk mendapatkan kronologi kecelakaan yang melibatkan truk BBM Pertamina di Cibubur hingga menyebabkan 10 korban jiwa.

“Kami lakukan adalah olah TKP dengan mengambil gambar di 13 titik. Pemotretan ini diharap bisa digabungkan dan menggambarkan kronologi kecelakaan pas awal-saat-sampai akhir kecelakaan,” kata Latif di lokasi kejadian, Jalan Transyogi Cibubur, Selasa (19/7/2022).

Latif memastikan, kepolisian tengah menentukab titik tubruk pertama karena titik tubruknya terhitung ada banyak, tercatat 10 kendaraan roda dua dan dan 2 kendaraan roda empat.

Latif menambahkan, terkait penetapan tersangka, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi.

Periksa Kejiwaan Pengemudi

Selain itu, Latif memastikan, polisi akan memeriksa Kejiwaan dan kondisi fisik dari pengemudi, termasuk kelayakan kendaraan yang dikemudikan.

“Sopir akan diperiksa lebih lanjut dengan penggalian keterangan terhadap yang bersangkutan saat mengemudikan truk tersebut. Akan kami lakukan juga tes psikologinya dan tes urine, juga kendaraannya kepada pihak berwenang kapan terakhir diperiksa uji kelayakannya,” Latif menandaskan.

12 Kendaraan Terlibat

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, pada Senin (18/7) sore. Sedikitnya, terdapat 12 kendaraan terlibat dalam kecelakaan tersebut hingga menewaskan 10 jiwa.

Penyebabnya, dikarenakan serudukan truk BBM yang diduga mengalami rem blong saat melewati kontur jalanan menurun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya