Pemerintah Akan Beri Rp10 Juta ke Peternak yang Sapinya Mati Akibat Wabah PMK

Pemerintah akan menerbitkan aturan rinci bantuan bagi peternak yang hewannya terpaksa dipotong akibat virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Besaran bantuan tersebut Rp10 juta.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2022, 17:00 WIB
Sudah 8 Ribu Kasus PMK di Ngantang Malang, 500 Dosis Vaksin Didistribusikan
Tim kesehatan hewan menyuntikkan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku ke sapi perah milik peternak di Ngantang, Malang. Untuk tahap pertama telah didistribusikan sebanyak 500 dosis vaksin PMK pada Rabu, 22 Juni 2022 (Foto : KUD Sumber Makmur Ngantang) 

Liputan6.com, Jakarta Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Wiku Adisasmito mengatakan, pada pekan ini pemerintah akan menerbitkan aturan rinci bantuan bagi peternak yang hewannya terpaksa dipotong akibat virus PMK. Besaran bantuan tersebut Rp10 juta.

Adapun virus PMK saat ini tengah mewabah di Indonesia. Penyakit ini banyak menyerang hewan ternak dari mulai sapi, kerbaun, domba, kambing dan babi. Penyebarannya penyakit PMK ini melalui infeksi virus dan mudah menular.

"Pemerintah akan segera mengeluarkan aturan rinci bantuan terhadap ternak yang dipotong terpaksa karena PMK Minggu ini. Besaran bantuan untuk jenis ternak sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi maksimal Rp10 juta," kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (20/7/2022).

Selain itu, Wiku melanjutkan, pemerintah berupaya memproduksi vaksin dalam negeri untuk mengatasi wabah PMK pada hewan ternak. Menurutnya, Indonesia telah memiliki kemampuan produksi vaksin untuk mengatasi beberapa penyakit yang menyerang hewan ternak.

"Indonesia telah memiliki kemampuan untuk memproduksi vaksin hewan seperti Avian Influenza, Anthrax, New Castle Disease, dan Gumboro," jelas Wiku.

Disamping Wiku mengaku, pemerintah tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri. Termasuk pemerintah juga berupaya mencukupi kebutuhan dengan mendatangkan vaksin dari luar negeri.

Sesuai Keputusan Menteri Pertanian No.517/KPTS/PK300/M7/2022, vaksin-vaksin yang disetujui untuk diimpor, antara lain Aftofor dari Prancis, Cavax FMD dari Republik Rakyat Tiongkok, Aftomune dari Brazil, lalu Aftogen Oleo dan Aftosa dari Argentina.

"Sebelum vaksin didistribusikan ke berbagai daerah, vaksin telah melalui uji kesesuaian," ucap Wiku.

Jokowi Minta Penanganan Cepat Penyebaran Virus PMK

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan penanganan cepat terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, seperti sapi dan kambing. Salah satunya, lewat program vaksinasi yang akan dilakukan secara merata.

"Pengadaan vaksin yang khusus untuk tahun ini itu sekitar 28-29 juta dosis dan seluruhnya akan dibiayai dengan dana dari Komite Penanganan Coronavirus Disease dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau disingkat KPCPEN," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan hasil rapat bersama Jokowi di Istana Bogor, Kamis 23 Juli 2022.

Selain vaksinasi, Jokowi juga memerintahkan kepada jajarannya untuk bisa memberikan bantuan atau ganti rugi kepada peternak yang hewan ternaknya dimatikan paksa akibat terjangkit wabah PMK.

"Penggantian terutama terhadap hewan yang dimusnahkan atau pun dimatikan paksa, pemerintah akan menyiapkan ganti. Terutama, bagi peternak UMKM sebesar Rp 10 juta rupiah per sapi,” tutur Airlangga.

 

FOTO: Vaksinasi PMK untuk Hewan Ternak di Bogor
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bogor menunjukkan tanda sehat pada sapi saat melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di salah satu peternakan warga di Mulya Sari, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022). Provinsi Jawa Barat mendapatkan jatah 120 ribu dosis vaksin untuk mencegah penularan PMK dari Kementerian Pertanian. (merdeka.com/Arie Basuki)

Jokowi Perintahkan Vaksinasi Hewan Ternak

Sebagai langkah antisipasi, Airlanga mengungkapkan Presiden Jokowi juga sudah mengarahkan jajarannya untuk bisa memberikan para peternak obat-obatan dan mempersiapkan vaksinator kepada hewan ternak.

Terakhir, kepala negara juga berpesan kepada instansi terkait untuk terus mengawasi pergerakan hewan para peternak agar distribusi yang keluar dan masuk bisa terpantau dan terkendali.

"Obat-obatan terus disiapkan dan jumlah vaksinator juga. Seluruh mekanisme harus dijaga selain pergeseran daripada hewan, juga kontrol terhadap mereka yang keluar masuk peternakan. Artinya biohazard melalui desinfektan itu penting karena kita juga melihat agar carrier dari virus ini terus dijaga," tutup Airlangga.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya