Pelanggan PAM di Sejumlah Wilayah Jakarta Bisa Nikmati Air Pipa Siap Minum di 2023

Liputan6.com, Jakarta Pelanggan PAM di sejumlah wilayah di Jakarta bakal menikmati layanan air pipa siap minum pada 2023. Salah satunya adalah pelanggan di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan mengatakan, hal ini terjadi lantaran Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari Kali Ciliwung  akan menggunakan jaringan pipa baru.

"2023 air di Pancoran, Cikoko, Rawajati, sekitar situ lah, bisa langsung diminum. Itu SPAM Ciliwung karena pipanya pipa baru," kata Syahrul, di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (31/7/2022).

Menurut dia, tidak mudah membuat air di seluruh Jakarta dapat siap minum melalui perpipaan. Sebab, selama PAM Jaya beroperasi hampir 1 abad, sudah ada 12.000 km pipa yang terpasang. Butuh waktu, lanjut dia, untuk mengalihkan aliran air di pipa lama ke pipa baru untuk menjadi air siap minum.

Agar mandat PAM Jaya tetap berjalan tanpa terkendala dengan jumlah pipa lama, Syahrul menyampaikan perusahaan akan fokus menambah cakupan air perpipaan yang siap dikonsumsi oleh warga.

"Ada 12.000 km pipa existing, pipanya ada yang usianya 100 tahun ada yang usianya 1 bulan. Nah SPAM Ciliwung betul-betul baru jaru kita fokus ke sana (layanan air pipa siap minum," ungkapnya.

Syahrul memastikan air yang layak langsung minum harus diolah dengan standar ketat sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 Tahun 2020 tentang Persyaratan Kualitas Air.

Selanjutnya, air siap minum ini dapat dinikmati sekitar 150.000 orang atau kurang lebih 15.000 sambungan rumah.

Syahrul menambahkan PAM Jaya juga berencana membangun SPAM Pesanggrahan yang airnya diperoleh dari Ciputat, Tangerang Selatan. Di sana PAM Jaya akan membuat intake untuk memasok air ke SPAM Pesanggrahan.

“Kami sudah beli lahan dan kami sedang melakukan proses DED (detail engineering design atau detail gambar kerja) pembangunan di tahun ini. Nanti tahun depan mudah-mudahan sudah bisa jadi seperti halnya SPAM Ciliwung, itu kurang lebih 750 liter per detik,” demikian Syahrul.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka