Diduga Provokator, 4 Orang Pendemo Diamankan Polisi

Polisi sempat mengamankan empat orang pendemo yang mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 30 Agu 2022, 02:25 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2022, 02:25 WIB
Aksi HMI Tolak Kenaikan BBM
Massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memegang kawat berduri saat menggelar aksi di depan Patung Kuda, Jakarta, Senin (29/8/2022). Mereka menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi sempat mengamankan empat orang pendemo yang mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Mereka ikut berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).

"Ada memang yang kita amankan. Kita pisahkan dari kelompokya. Tadi ada tiga sampai empat orang," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin di kompleks DPR, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).

Komarudin menyampaikan, secara umum unjuk rasa di sejumlah titik di Jakarta Pusat berjalan aman.

Namun, diakuinya terjadi ketegangan pada saat massa yang mengatasnamakan HMI menyampaikan aspirasi.

Ada beberapa pengunjuk rasa melakukan tindakan-tindakan yang berpotensi menganggu ketertiban umum.

"Di mana mereka mencoba menutup jalan," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sudah Dipulangkan

Aksi HMI Tolak Kenaikan BBM
Polisi berjaga saat sejumlah massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi di depan Patung Kuda, Jakarta, Senin (29/8/2022). Mereka menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Komarudin menyebut, mereka diamankan supaya tidak memprovokasi massa lain. Adapun, jumlahnya sekira tiga sampai empat orang. Namun, saat ini seluruhnya telah dipulangkan.

"Sudah kita kembalikan. Tadi ada 3 sanpai 4 orang. Kita hanya memisahkan mereka agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang membuat temennya terprovokasi melakukan hal-hal yang dapet menganggu aktivitas masyakat," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya