Liputan6.com, Jakarta- Penipuan QRIS, kejahatan siber yang memanfaatkan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), semakin marak terjadi. Modus operandinya beragam dan terus berkembang, merugikan banyak korban yang lengah.
Kejahatan ini terjadi di berbagai tempat, baik di tempat umum maupun toko-toko, kapan saja, dan menarget siapa saja yang kurang waspada terhadap potensi penipuan digital. Pelaku kejahatan ini termotivasi oleh keuntungan finansial, dan menggunakan berbagai cara untuk menipu korban agar mau mentransfer uang ke rekening mereka.
Advertisement
Beberapa modus penipuan QRIS yang umum ditemukan antara lain penggunaan kode QR palsu yang dipasang di atas kode QR asli pedagang, penipuan donasi palsu dengan kode QR yang tampak resmi, dan manipulasi bukti transfer QRIS. Selain itu, penipu juga sering memodifikasi kode QR sehingga mengarahkan korban ke situs web phishing atau menawarkan diskon/cashback yang tidak wajar. Mereka juga kerap meminta korban membayar ke rekening berbeda dari yang tertera di kode QR asli dengan berbagai alasan.
Advertisement
Bahaya penipuan QRIS tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian psikologis bagi korban. Kehilangan uang secara tiba-tiba dapat menimbulkan stres dan kecemasan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami berbagai modus penipuan QRIS agar terhindar dari kejahatan ini. Pencegahan yang tepat merupakan langkah terbaik untuk melindungi diri dan keuangan Anda.
Waspada Modus Penipuan QRIS
Modus penipuan QRIS sangat beragam dan terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Berikut beberapa modus yang perlu diwaspadai:
- QRIS Palsu: Penipu memasang kode QR palsu di atas kode QR asli atau di lokasi strategis. Korban yang memindai kode QR palsu akan mengirimkan uang ke rekening penipu.
- Penipuan Donasi Palsu: Kode QR donasi palsu dibuat seolah-olah untuk kegiatan amal, namun uang terkumpul masuk ke rekening penipu.
- Bukti Transfer Palsu: Penipu memanipulasi bukti transfer QRIS, misalnya dengan mengedit screenshot transaksi lama.
- Modifikasi Kode QR dengan Phishing Link: Kode QR dimodifikasi untuk mengarahkan ke situs phishing yang meminta data perbankan.
- Penipuan Diskon/Cashback: Penipu menawarkan diskon atau cashback tidak wajar melalui kode QR palsu.
- Penukaran Rekening: Penipu meminta pembayaran ke rekening berbeda dari yang tertera pada kode QR asli.
- Scamming: Penipu menggunakan taktik psikologis untuk membujuk korban mentransfer uang.
Ciri-ciri QRIS palsu sulit dideteksi kasat mata. Oleh karena itu, selalu periksa keaslian kode QR sebelum melakukan transaksi. Perhatikan detail transaksi dan jangan mudah tergiur iming-iming diskon atau cashback yang tidak masuk akal.
Advertisement
Tips Aman Bertransaksi Menggunakan QRIS
Untuk menghindari menjadi korban penipuan QRIS, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:
- Periksa Keaslian Kode QR: Pastikan kode QR terpasang di tempat yang wajar dan terlihat asli. Jika ragu, tanyakan kepada kasir.
- Gunakan Aplikasi Pembayaran Resmi: Gunakan aplikasi pembayaran QRIS resmi dan terpercaya.
- Waspada terhadap Link Mencurigakan: Jangan klik link mencurigakan setelah memindai kode QR.
- Jangan Terburu-buru: Periksa detail transaksi sebelum membayar.
- Pastikan Nominal Pembayaran Tepat: Periksa kembali nominal pembayaran sebelum menyelesaikan transaksi.
- Laporkan Kejanggalan: Laporkan kejanggalan kepada pihak berwenang atau pengelola tempat tersebut.
- Edukasi Diri: Tingkatkan pengetahuan tentang modus penipuan QRIS.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti tips di atas, Anda dapat meminimalisir risiko menjadi korban penipuan QRIS. Ingatlah, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Lindungi diri Anda dan keuangan Anda dari kejahatan siber.
Â
Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement
