KSAD Dudung Sebut TNI AD Sudah Memaafkan Effendi Simbolon

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, jajaran TNI khususnya TNI Angkatan Darat (AD) telah memaafkan Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 15 Sep 2022, 14:32 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 14:32 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, jajaran TNI khususnya TNI Angkatan Darat (AD) telah memaafkan Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon.

"Sebetulnya kemarin pada saat saya di Pekanbaru saya sudah menyampaikan. Artinya bahwa permohonan maaf Pak Effendi Simbolon bagi kami jajaran TNI Angkatan Darat tentunya memaafkan," kata Dudung di Mabes TNI AD, Kamis (15/9/2022).

Diketahui, Effendi Simbolon menyebut anggota TNI layaknya gerombolan ormas saat bicara masalah disharmoni antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Pernyataan tersebut diungkap Effendi dalam rapat kerja antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Komisi I DPR pada 5 September 2022 lalu.

Dudung mengatakan, sebagai manusia tentu tidak terlepas dari kekhilafan dan kesalahan. Namun Dudung berharap hal ini dijadikan pembelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam berbicara.

"Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak mudah menyampaikan pendapat atau perkataan yang tidak didasari dengan data dan fakta yang akurat sehingga berakibat tidak baik kepada TNI," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Effendi Simbolon Minta Maaf

Politikus PDIP Effendi Simbolon Minta Maaf kepada TNI
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon (kanan) didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto (kiri) menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannnya terhadap TNI AD di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Effendi Simbolon menyatakan permintaan maaf atas pernyataannya yang sempat menyinggung perihal hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan ormas. 

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut mengaku, tak ada niat satu pun untuk tidak menghormati para prajurit TNI di Indonesia.

“Sejatinya, sejujurnya saya tidak pernah menstigma TNI gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan itu sepeti gerombolan,” kata Effendi saat konferensi pers Fraksi PDIP, Rabu (14/9/2022).

Kerena itu Effendi Simbolon pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh prajurit TNI hingga punawirawa

“Dari lubuk hari terdalam saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyingung, meyakiti, tidaknyaman di hati para prajurit. Dari mulai tamtama hingga perwira bahkan hingga sesepuh yang tidak nyaman,” kata dia

Effendi juga menyampaikan maaf pada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung ABdurachman hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terkait pernyataannya yang menuai protes.

“Sekali lagi saya mohon maaf, kepada seluruh prajurit baik yang bertugas maupun purna, juga pada Panglima TNI saya minta maaf, juga kepada KSAD saya mohon maaf, juga KSAL,” kata dia.

“Saya mencintai TNI sesuai tupoksi saya, mencintai TNI tidak dengan Kemudian mengurangi hormat kita,” pungkas dia. 


Pernyataan 'TNI Gerombolan' Effendi Simbolon

Sebelumnya, Effendi dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terkait dugaan melanggar kode etik dengan menyebut TNI seperti gerombolan saat rapat Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu. 

Selain dilaporkan, Effendi juga mendapat protes dari beberapa prajurit TNI. Adapun, rapat kerja antara Komisi I DPR dan Panglima TNI Jenderal Andika digelar pada 5 September 2022.

Rapat itu dihadiri panglima namun tidak dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. DPR kemudian memunculkan isu disharmoni di tubuh TNI, yang salah satunya, disampaikan Effendi Simbolon. Effendi mulanya meminta rapat Komisi I DPR saat itu digelar terbuka, termasuk soal isu-isu aktual.

"Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata Effendi 5 September 2022.

Dalam forum itu, politikus PDIP tersebut awalnya ingin mendapat penjelasan dari Andika tentang apa sebenarnya yang terjadi di tubuh TNI.

Pertanyaan itu terkait dengan temuannya soal insubordinary atau pembangkangan, disharmoni, serta ketidakpatuhan di internal institusi pertahanan negara tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya