55 Mobil Listrik Terparkir di Parkiran Gedung DPR RI, Ada Apa?

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menerangkan kendaraan itu merupakan dukungan dari PT Hyundai untuk kegiatan P20.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Sep 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2022, 18:00 WIB
Sambut P-20 Puluhan Mobil Listrik Baru Parkir di Halaman DPR
Sebanyak 55 mobil listrik mewah, Hyundai Ionic 5 terparkir rapi di parkiran DPR RI. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menerangkan, kendaraan itu merupakan dukungan dari PT Hyundai untuk kegiatan P20. (Foto:Liputan6/Delvira H). 

Liputan6.com, Jakarta DPR RI menyediakan 55 mobil listrik mewah baru yakni Hyundai Ionic 5 guna menyambut kegiatan 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang digelar Rabu-Jumat, 5-7 Oktober 2022 di Jakarta. 

Dalam pantauan Liputan6.com, mobil listrik berwarna hitam tersebut sudah terparkir rapi di parkiran DPR RI. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menerangkan kendaraan itu merupakan dukungan dari PT Hyundai untuk kegiatan P20.

"Ini wujud komitmen dan dukungan DPR RI untuk terus mengkampanyekan ramah lingkungan dan menghargai karya anak bangsa. Karena mobil listrik tersebut dirakit di Indonesia. Selama kegiatan P20 berlangsung mobilisasi para delegasi akan menggunakan mobil listrik yang juga akan digunakan di G20 November mendatang," ujar Sekjen Indra Iskandar dalam keterangannya, Jumat (30/9/2022).

Indra berdalih, mobil tersebut bukan pengadaan barang melainkan bentuk kerjasama atau “sponsor” dari Hyundai. Menurutnya, sumber listrik untuk memberikan daya (charging) kendaraan listrik tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sudah terpasang di Kompleks Parlemen.

"DPR sudah siapkan titik-titik charging mobil listrik di kompleks DPR untuk antisipasi ke depan untuk penggunaan kendaraan listik," tambahnya.

Diketahui, salah satu sub tema yang diangkat dari Sidang P20 tersebut terkait renewable energy dan climate change. Kendaraan listrik merupakan implementasi dari salah satu renewable energy yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

"DPR RI ingin agar parlemen dapat menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan komitmen internasional dalam kaitannya perubahan iklim dan energi terbarukan. DPR RI ingin negara-negara G20 dan negara undangan tuan rumah mengetahui bahwa Indonesia juga telah dapat memproduksi kendaraan listrik," tutupnya.

 

Lingkungan, Isu Utama yang Dibahas dalam P20

Sambut P-20 Puluhan Mobil Listrik Baru Parkir di Halaman DPR
Sebanyak 55 mobil listrik mewah, Hyundai Ionic 5 terparkir rapi di parkiran DPR RI. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menerangkan, kendaraan itu merupakan dukungan dari PT Hyundai untuk kegiatan P20. (Foto:Liputan6/Delvira H). 

Sebelumnya, dalam pre-event to The 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Tangerang, Banten, Kamis, 15 September lalu, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan, tema Green Economy atau Ekonomi Hijau dalam sidang Parliamentary Speakers Summit (P20) pada 5-7 Oktober 2022 mendatang merupakan keputusan tepat di saat dunia tengah mengalami kemunduran dalam sisi lingkungan dan juga renewable energy (energi terbarukan).

"Oleh karena itu, isu lingkungan akan menjadi isu utama yang akan dibahas dalam P20 mendatang. Seperti yang kita tahu, Indonesia mempunyai lingkungan yang harus menjadi perhatian lebih. Kita harap dengan adanya sidang P20 isu lingkungan bisa menjadi perhatian global untuk bisa pulih dan melakukan perbaikan," kata Fadli saat itu.

P20 Oktober 2022, Panggung Indonesia di Dunia Internasional

Sebelumnya, Waki Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana menjelaskan ada empat isu turunan yang menjadi keketuaan Indonesia dalam event internasional Parliamentary-20 dan G20 di Bali nanti.

Pertama, pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau; tantangan terkini krisis pangan dan krisis energi, stagflasi; parlemen efektif dan demokrasi yang dinamis; serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

“Keempat isu tersebut sangat relevan dalam rangka pemulihan pasca pandemi, dan sebagai upaya mengatasi berbagai permasalahan global yang muncul dewasa ini,” kata Putu melalui keterangannya pada Jumat, 17 Juni 2022.

Selain itu, Putu yang merupakan Anggota DPR dari Bali ini mengatakan bahwa keketuaan Indonesia di P20 memiliki tujuan. Di antaranya meningkatkan dimensi parlementer untuk mendukung agenda global, mendorong interaksi dan kerja sama yang lebih erat antara pemeirntah dan parlemen dalam implementasi hasil-hasil pertemuan G20.

“Kemudian, memperkuat interaksi antara Ketua Parlemen negara-negara G20 dan negara-negara mitra, serta kerja sama dengan PBB dan organisasi internasional lainnya. DPR menitikberatkan pentingnya kekuatan parlemen untuk mendukung pemerintah dalam pemulihan pasca pandemi dan merespons tantangan global saat ini,” ujarnya.

Tentunya, kata Putu, perhelatan P20 dengan berbagai rangkaian pertemuannya termasuk P20 Summit pada Oktober 2022, merupakan panggung Indonesia di dunia internasional. Kesuksesan menjadi tuan rumah penyelenggaraan IPU Assembly ke-144 di Nusa Dua Bali pada Maret 2022, akan diulangi lagi melalui pelaksanaan P20 yang sukses.

Keketuaan Indonesia di P20 maupun G20, lanjut dia, merupakan momen tepat untuk menampilkan dan mengetalasekan segala potensi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri, meningkatkan investasi ke berbagai sektor prioritas Indonesia, mentransfer teknologi, dan meningkatkan penjualan produk UMKM.

Paling penting, Putu menambahkan event P20 dan G20 ini kesempatan yang baik untuk membangkitkan dan mempromosikan sektor pariwisata, termasuk kekayaan seni budaya dan kearifan lokal lainnya termasuk kuliner nusantara kepada seluruh anggota G20.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya