Survei Indikator: Masyarakat Masih Percaya Janji Kapolri Tuntaskan Kasus Ferdy Sambo

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa kasus Ferdy Sambo sangat besar menarik perhatian warga nasional.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Okt 2022, 18:11 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 18:11 WIB
Kapolri Jelaskan Perkembangan Kasus Ferdy Sambo di Hadapan DPR
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR RI di Jakarta, Rabu (24/8/2022). Rapat tersebut membahas kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait tingkat kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Indonesia, salah satunya penanganan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.

Sejauh ini, mayoritas masyarakat masih percaya janji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menuntaskan kasus tersebut.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa kasus Ferdy Sambo sangat besar menarik perhatian warga nasional. Tercatat dari responden, sekitar 80 persen warga nasional mengetahui perkara tersebut.

"Ketika ditanya seberapa percaya Ibu Bapak kepolisian akan menyelesaikan kasus tewasnya Brigadir J tersebut secara jujur dan adil sesuai prosedur penegakan hukum, sangat percaya 6,9 persen; cukup percaya 43,9 persen; kurang percaya 36,8 persen; tidak percaya sama sekali 8,9 persen," tutur Burhanuddin kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

Menurut Muhtadi, meski mayoritas masih percaya Polri akan menuntaskan kasus Ferdy Sambo, terpantau juga adanya penurunan tingkat kepercayaan dibandingkan survei sebelumnya. Pada Agustus 2022, tercatat bahwa 11,1 persen sangat percaya; 56,4 persen cukup percaya; 23,8 persen kurang percaya; 6,7 persen tidak percaya.

"Dari yang mengetahui kasus, saat ini sekitar 50,8 persen warga masih cukup atau sangat percaya terhadap kepolisian akan menyelesaikan kasus secara jujur dan adil. Dibanding temuan sebelumnya tingkat kepercayaan warga menurun besar, dari sekitar 67,5 persen," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Janji Kapolri

Kapolri Umumkan Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Brigadir Yoshua
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama jajaran terkait menyampaikan konferensi pers di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ajudannya, Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Burhanuddin mengatakan, dinamika tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri kemungkinan besar lantaran dalam perkembangannya telah muncul berbagai informasi yang bertentangan dengan nalar publik, isu dugaan pelecehan seksual yang sejak awal dianggap rekayasa namun kemudian mencuat kembali dan mayoritas tetap tidak percaya, hingga perlakuan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang tidak ditahan meski berstatus tersangka.

Meski begitu, janji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih banyak dipegang publik. Sebanyak 80,4 persen responden yakin dengan pernyataan bahwa Polri akan mengusut tuntas kasus tewasnya Brigadir J secara objektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan mengedepankan pembuktian ilmiah atau scientific crime investigation.

"Saat ditanya seberapa percaya Ibu Bapak dengan pernyataan Kapolri tersebut, sebanyak 5,7 persen sangat percaya; 53 persen cukup percaya; 27,3 persen tidak percaya; 5,6 persen tidak percaya sama sekali," kata Burhanuddin.


Metode Survei

Pelukan Erat Ferdy Sambo kepada Putri Candrawathi Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya, Putri Candrawathi, saat rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Survei Indikator Politik Indonesia ini dilaksanakan pada 13 September sampai dengan 20 September 2022 dengan populasi seluruh Warga Negara Indonesia usia 17 tahun ke atas. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.

Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih kemudian diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih atau spot check, yang dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

 

Infografis Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya