Kemenag Beri Santunan Korban Robohnya Tembok MTSN 19 Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan belasungkawa atas robohnya tembok pembatas di MTsN 19 Jakarta. Sebanyak 3 siswa meninggal dalam insiden itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2022, 10:21 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 09:36 WIB
Kondisi MTsN 19 Roboh Diterjang Banjir, 3 Siswa Tewas
Petugas gabungan saat mengevakuasi reruntuhan pasca robohnya tembok bangunan akibat terjangan banjir di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Peristiwa robohnya tembok sekolah bersamaan dengan hujan deras pada sore tadi tersebut diakibatkan oleh terjangan banjir yang menyebabkan tiga siswa tewas dan dua lainnya luka-luka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan belasungkawa atas robohnya tembok pembatas di MTsN 19 Jakarta. Kemenag akan memberikan santunan bagi para korban.

Dalam insiden yang terjadi pada Kamis, 6 Oktober 2022 ini, tiga siswa meninggal dunia dan tiga lainnya terluka.

"Menag Yaqut Cholil Qoumas dan keluarga besar Kementerian Agama sangat berduka dengan musibah yang terjadi di MTsN 19," terang juru bicara Kemenag Anna Hasbie di Jakarta, Kamis.

Anna mendoakan anak-anak yang wafat saat mencari ilmu ini mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarganya diberi ketabahan dan kesabaran. Sedangkan siswa yang dirawat segera sehat dan bisa kembali belajar.

Menurut Anna, Menag Yaqut Cholil Qoumas sudah memberikan arahan kepada jajaran Pendidikan Islam untuk mendatangi lokasi kejadian dan segera memperbaiki sarana dan prasarana madrasah. Menag juga meminta agar para korban mendapatkan santunan dan bantuan perawatan.

"Saat ini sudah memasuki musim hujan, curah hujan juga sangat tinggi. Kondisi ini agar menjadi perhatian bersama seluruh stakeholder pendidikan di madrasah dalam proses pembelajaran," tutur Anna.

Ini Penyebab Tembok Roboh MTSN 19 Pondok Labu hingga Renggut Nyawa 3 Siswa

Kondisi MTsN 19 Roboh Diterjang Banjir, 3 Siswa Tewas
Petugas gabungan saat mengevakuasi reruntuhan pasca robohnya tembok bangunan akibat terjangan banjir di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Peristiwa robohnya tembok sekolah bersamaan dengan hujan deras pada sore tadi tersebut diakibatkan oleh terjangan banjir yang menyebabkan tiga siswa tewas dan dua lainnya luka-luka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Insiden tembok roboh MTSN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis 6 Oktober 2022 kemarin memakan korban jiwa. Tiga siswa MTSN 19 meninggal dunia dalam musibah tersebut, sementara tiga lainnya luka-luka.

Berdasarkan hasil kajian cepat sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, robohnya tembok MTSN 19 Pondok Labu itu diduga akibat tidak kuat menahan debit air dari luar sekolah. 

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Kamis pukul 14.00 WIB ini menyebabkan banjir di kawasan tersebut.

Sedangkan faktor lain yang menjadi penyebab banjir di lokasi tersebut adalah akibat buruknya sistem drainase hingga membuat air gorong-gorong meluap. Apalagi posisi MTSN 19 berada di dataran rendah dan dikelilingi aliran air.

"Posisi sekolah berada di dataran rendah. Di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," ucap Kepala Satuan Pelaksana Data Pusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/10/2022).

Lebih lanjut, Michael menuturkan, saat ini ketiga korban telah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Prikasih. Sedangkan untuk data korban lainnya masih dalam proses penyisiran dan pendataan oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta.

"Seluruh korban sedang dibawa ke Rumah Sakit Prikasih, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Data-data korban lainnya masih dalam proses penyisiran dan pendataan oleh BPBD DKI," jelas Michael.

Anies dan Riza Patria Akan Sambangi Rumah Duka Korban Tragedi MTSN 19 Jakarta

Anies Baswedan takziyah ke rumah duka korban meninggal insiden MTSN 19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan takziah ke rumah duka korban meninggal insiden robohnya tembok pembatas MTSN 19 Pondok Labu, Jaksel. (Merdeka.com)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan belasungkawa atas insiden robohnya tembok MTSN 19 Jakarta, Pondok Labu, yang menelan korban jiwa.

Anies bakal bertakziah ke rumah duka korban meninggal dunia di Jagakarsa.

"Kita berduka dengan wafatnya 3 orang anak di madrasah negeri Pondok Labu. Malam ini sekarang saya akan ke sana," kata Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Anies menyampaikan bahwa sejauh ini Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin telah menemui keluarga siswi MTSN 19 korban meninggal dunia.

Dia menyebut, selain menyambangi rumah duka, malam ini dirinya juka akan mengumpulkan data-data di lapangan.

"Kita harus tahu apa penyebabnya dan gimana mencegahnya dan segera nanti yang rusak kita segera perbaiki dan pada keluarga kita menyampaikan rasa belasungkawa," kata Anies.

 

Korban Luka Insiden MTSN 19 Jakarta Dipulangkan

Kondisi MTsN 19 Roboh Diterjang Banjir, 3 Siswa Tewas
Petugas saat memeriksa kondisi ruang kelas pasca terjangan banjir di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Peristiwa robohnya tembok sekolah bersamaan dengan hujan deras pada sore tadi tersebut diakibatkan oleh terjangan banjir yang menyebabkan tiga siswa tewas dan dua lainnya luka-luka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Akibat hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak siang Kamis (10/6/2022) membuat tembok pembatas MTSN 19 Jakarta, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, roboh.

Hal ini membuat sejumlah siswa terluka dan bahkan ada yang meninggal dunia. 

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, yang luka total sebanyak tiga siswa. Namun, kondisinya mereka bisa dipulangkan dari RS Prikasih, Jaksel.

"Yang luka-luka sudah bisa dipulangkan," jelas dia.

Meski demikian, salah satu siswa yang mengalami patah lengan diminta wajib kontrol.

"Namun ada satu orang atas nama Adisya mengalami patah tulang lengan kiri bawah, hanya diwajibkan kontrol," kata Isnawa.

Sebelumnya, Isnawa menjelaskan kronologi robohnya tembok MTSN 19 Pondok Labu. Diketahui, Peristiwa robohnya tembok MTSN 19 ini terjadi pukul 14.50 WIB.

"Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh, karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang ada," kata dia.

"Posisi sekolah berada di dataran rendah, yang di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," lanjut dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya