Tokoh Papua: Lukas Enembe Bukan Kepala Suku Besar

Ondoafi (Pemimpin Adat) Kampung Abar Sentani Jayapura, Cornelis Doyapo, mengatakan pihaknya tidak setuju dengan wacana bahwa gubernur Papua Lukas Enembe akan diangkat sebagai jadi Kepala Suku Besar seluruh Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2022, 13:04 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2022, 12:15 WIB
Gubernur Papua Sambangi Kantor Menteri ESDM Bahas Smelter Freeport
Gubernur Papua Lukas Enembe (kiri) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ondoafi (Pemimpin Adat) Kampung Abar Sentani Jayapura, Cornelis Doyapo, mengatakan pihaknya tidak setuju dengan wacana bahwa gubernur Papua Lukas Enembe akan diangkat sebagai jadi Kepala Suku Besar seluruh Papua.

Sebab, semua daerah di Papua sudah mempunyai suku dan kepala suku besarnya sendiri. Hal itu diungkapkan Cornelis Doyapo selaku Ondoafi Kampung Abar Sentani Jayapura saat ditemui di Sentani, Papua, Sabtu (8/10/2022).

"Lukas Enembe hanya dikenal sebagai Gubernur bukan kepala suku besar Papua. Masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan tidak terganggu dengan masalah apapun terutama politik," tutur salah satu Ondoafi di Sentani itu.

"Oleh sebab itu, pihaknya tidak ingin karena masalah hukum yang menjerat Lukas Enembe dijadikan ke politik dengan berusaha menjadikan Lukas Enembe sebagai Kepala Suku Besar Papua, itu tidak benar", tambah Cornelis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jangan Terprovokasi

Ia meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dan tidak terprovokasi terkait perkembangan kasus Lukas Enembe.

"Lukas Enembe sebagai pemimpin seharusnya ada di depan dan berani berkorban untuk masyarakat, bukannya bersembunyi di belakang rakyatnya", ucap Cornelis.

Pihaknya mendukung KPK untuk dapat menyelesaikan Kasus Lukas Enembe ini dengan sebaik mungkin.

Infografis Klaim KPK di Hari Antikorupsi Sedunia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim KPK di Hari Antikorupsi Sedunia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya