Menteri Suharso Ungkap 6 Strategi yang Bikin Ekonomi Kepri Melejit

Kementerian PPN/Bappenas mengusung enam strategi transformasi ekonomi Kepri. Apa saja?

oleh Fachrur Rozie diperbarui 09 Okt 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2022, 17:00 WIB
Tiba di Istana, Tiga Wajah Baru Calon Menteri Jokowi Lambaikan Tangan
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa tiba di Istana Negara, Selasa (22/10/2019). Kedatangan Suharso Monoarfa menyusul sejumlah tokoh yang sebelumnya datang ke Istana terkait penetapan Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid 2. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa menggelar rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad.

Dalam rapat itu, Menteri Suharso Monoarfa membahas hasil kunjungan kerja Kementerian PPN/Bappenas ke Kepri pada 4 hingga 6 Oktober 2022 kemarin.

Kunjungan kerja tersebut memiliki tiga tujuan, yakni memastikan kebijakan pembangunan berjalan sesuai perencanaan pembangunan, mengevaluasi lebih cepat berdasarkan data-data sekunder yang tersedia, dan menganalisis kesimpulan sementara dari temuan lapangan.

"Hasilnya, Kementerian PPN/Bappenas mengusung enam strategi transformasi ekonomi Kepri," ujar Suharso dalam keterangannya, Minggu (9/10/2022).

Pertama, kata dia, Kepri Talenta, yakni menyediakan talenta wisata hingga talenta industri dan ekonomi kreatif. Kedua, Kepri Biru dengan mengoptimalkan laut sebagai sumber ekonomi baru untuk masa depan.

"Ketiga, Kepri Kreatif dan Produktif yang bisa mengembangkan industri kreatif berskala internasional diiringi dengan industri manufaktur berteknologi tinggi," ucap Suharso.

Keempat, lanjut Suharso, Kepri Digital dengan mengembangkan hubungan digital nasional dan internasional serta mendorong transformasi digital sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan ekonomi Kepri. Kelima, Kepri Merata dan Terintegrasi. Keenam, Kepri Kondusif.

"Dengan enam strategi tersebut, diharapkan pertumbuhan Kepri melaju lebih pesat dan dengan skenario transformasi ekonomi ini bisa mencapai pendapatan per kapita USD 41.946 per kapita di 2045, setara perekonomian Italia saat ini," papar Suharso.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kepri Miliki Potensi Ekonomi

Partai Persatuan Pembangunan Daftar ke KPU
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa memberikan sambutan saat Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Diketahui, PPP mendaftarkan diri bersama dengan parpol lainnya di Koalisi Indonesia Bersatu yakni PAN dan Golkar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Memiliki 97,65 persen wilayah laut dan 2,35 persen daratan, Kepri memiliki potensi ekonomi biru yang sangat besar. Kementerian PPN/Bappenas sudah merancang Blue Economy Index, dengan Kepri sebagai provinsi tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

"Kementerian PPN/Bappenas mengusulkan transformasi ekonomi Kepri bertema Blue and Intelligent Historic Island of Indonesia, menjadi bagian dari transformasi ekonomi Indonesia, menuju Indonesia Emas 2045," pungkas Suharso.


Terobosan yang Baik

FOTO: Kepala Bappenas Bahas Evaluasi hingga Rencana Kerja Bersama DPR
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/2/2022). Rapat membahas evaluasi dan capaian kinerja tahun 2021 dan rencana kerja tahun 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terpisah, pemerhati sosial masyarakat Frans Immanuel Saragih mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan oleh Bappenas merupakan terobosan yang baik.

Karena Bappenas menjadi pedoman bagi setiap daerah dalam perencanaan Pembangunan Nasional agar tercipta pembangunan Nasional yang berkesinambungan dan berada dalam satu Blue Print.

"Masyarakat itu sangat mengharapkan adanya kejelasan berkesinambungan. Jadi apa yang dilakukan oleh Pak Suharso sudah tepat dalam membuat tata kelola pembangunan yang berkelanjutan. Semoga langkah ini tidak berhenti di sini saja tetapi terus berkelanjutan," jelas Frans.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya