Saat Suharso dan Mardiono Bicara dari Hati ke Hati soal Nasib PPP di Pemilu 2024

Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan, Suharso Monoarfa dan Muhammad Mardiono telah bertemu empat mata, Senin malam 12 September 2022.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 13 Sep 2022, 20:19 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2022, 20:19 WIB
Muhamad Mardiono (ketiga dari kanan) ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Suharso Monoarfa (Istimewa)
Muhamad Mardiono (ketiga dari kanan) ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Suharso Monoarfa (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan, Suharso Monoarfa dan Muhammad Mardiono telah bertemu empat mata, Senin malam 12 September 2022. Keduanya membahas semangat optimisme PPP dalam menyambut Pemilu 2024.

“Pertemuan empat mata Suharso Monoarfa dan Muhammad Mardiono berlangsung gayeng dan penuh keakraban,” ujar Arwani dalam keterangannya, Selasa (13/9/2022).

Arwani menyebut kedua senior PPP itu berbicara seputar masa depan PPP khususnya menghadapi Pemilu 2024.

“Alhamdulillah, semalam Bang Harso dan Mas Mardiono bertemu secara fisik, bicara dari hati ke hati, penuh keakraban dan banyak hal strategis yang dibicarakan, khususnya mengenai kesiapan PPP menghadapi Pemilu 2024,” ujarnya.

Secara khusus, Arwani menyebutkan, Suharso berpesan kepada Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono agar terus memperjuangkan PPP dalam meraih kursi di Pemilu 2024.

 

“Pesan Bang Harso kepada Mas Mardiono, PPP harus diperjuangkan tidak hanya sekadar lolos parliamentary threshold (PT), namun mampu meraih hasil elektoral yang signifikan, mengembalikan kursi dan posisi PPP seperti pemilu sebelumnya,” ujar Arwani.

Arwani menegaskan Suharso yakin atas kepemimpinan baru PPP oleh Mardiono akan mampu membawa PPP siap dalam menghadapi Pemilu 2024.

“Bang Harso yakin bahwa Mas Mardiono bisa membawa PPP lebih baik lagi,” ujar Arwani.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Yakin Suharso Tak Lakukan Perlawanan

Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Plt Ketum PPP) Muhammad Mardiono yakin Suharso Monoarfa tidak akan melakukan perlawanan hukum atas pemberhentiannya sebagai Ketum partai berlambang Ka'bah itu.

Suharso dinilai tidak menggugat Surat Keputusan (SK) Kepengurusan DPP PPP yang baru disahkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"InsyaAllah itu tidak terjadi. Karena beliau tentu saya tahu persis beliau sangat negarawan, beliau adalah aset PPP paling besar, dan beliau juga aset bangsa kita, aset negara karena beliau juga saat ini sebagai menteri Bappenas tentu bagian dari aset negara ya," ujar Mardiono di Kantor KPU, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Mardiono menuturkan, hubungannya dengan Suharso Monoarfa tetap baik. Ia menyebut, Suharso merupakan sosok mentor dan sahabat.

"Hubungan kami dengan beliau Suharso Monoarfa tetap baik karena beliau adalah guru saya mentor saya sahabat saya jadi tidak ada jarak saya dengan beliau. Jadi tidak ada perpecahan di PPP," ujarnya.

 


Tak Pengaruh Kader

Menurut Mardiono, pergantian ketua umum tidak akan mempengaruhi sikap anggota PPP. Semua kader diyakini akan tetap bersama dengan PPP yang ia pimpin.

"Jadi karena PPP partai kader partai yang paling tua mungkin di negeri ini tentu siapapun pemimpinnya kami semua tetap PPP. Insyaallah prinsip kader tidak akan terpengaruh pada pergantian kepemimpinan," katanya.

Mardiono menegaskan, pergantian ketua umum bukan untuk kepentingan perseorangan. Ia terpilih karena amanah pendiri PPP.

"Ini adalah amanah dari para pendiri PPP didirikan untuk wadah perjuangan umat kami disini bersama dengan umat termasuk yang menitipkan kepada kami hasil pemilu 2019 lalu itu sekitar 6,3 juta lebih rakyat Indonesia," tegasnya.

 

Infografis Golkar, PAN dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Golkar, PAN dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya