Temui Ma’ruf Amin, Dubes AS Konfirmasi Kehadiran Joe Biden di G20

Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, menerima Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Kim, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Okt 2022, 16:25 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2022, 16:25 WIB
Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, menerima Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Kim, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (11/10/2022) (Setwapres)
Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, menerima Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Kim, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (11/10/2022) (Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, menerima Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Kim, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Mengawali pertemuan, Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasi atas dukungan AS terhadap Presidensi Indonesia di G20 dan konfirmasi kehadiran Presiden Biden di Bali. “Terima kasih atas konfirmasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 bulan depan di Bali. Di tengah sulitnya situasi ekonomi global, G20 tidak boleh gagal. Untuk itu, Deklarasi Pemimpin G20 amat penting maknanya sebagai hasil KTT nanti,” ujar Ma’ruf dalam keterangannya.

Terkait hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika, Ma’ruf menyebut bahwa hubungan tersebut semakin mengalami kemajuan di berbagai sektor.

Menurut laporan Kementerian Perdagangan RI 2022, pada 2020 dan 2021, AS menjadi mitra dagang terbesar ke-2 bagi RI. Sementara tahun sebelumnya, AS menjadi mitra dagang dan tujuan ekspor terbesar ke-4 setelah RRT, Jepang dan Singapura.

Selain itu, nilai perdagangan RI-AS di masa pandemi terus mengalami peningkatan. Total nilai perdagangan pada Januari s.d. Juli 2022 USD 23.9 miliar, naik 21.9% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya dengan surplus perdagangan mencapai USD 10.5 milyar.

Sedangkan pada 2021, total perdagangan RI-AS mencapai USD 37,02 miliar, naik 36,10% dari tahun 2020 sebesar USD 27,2 miliar. Ekspor RI juga mengalami kenaikan 38,4% sebesar USD 25,77 miliar, dan impor RI naik 31,1 % sebesar USD 11,25 miliar. Total surplus perdagangan RI senilai USD 14,5 miliar.

Meskipun masih jauh dari target yang disepakati, yakni USD 60 miliar pada 2024, tren perdagangan bilateral RI-US selama 5 tahun terakhir, 2017–2021, meningkat rata-rata sebesar 6,85%.

Ma’ruf pun berharap, kerja sama ekonomi Indonesia–AS harus terus diperkuat. “Tahun lalu, nilai perdagangan kita mencapai USD 37 milyar. Namun, angka itu masih belum benar-benar menggambarkan potensi dagang kedua negara. Kemitraan ekonomi AS di Indonesia penting untuk ditingkatkan,” kata Ma’ruf. “Saya juga harapkan agar partisipasi Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) juga menjadi salah satu cara untuk mendukung kerja sama ekonomi. Kerja sama yang konkret adalah yang selalu diharapkan Indonesia,” tambahnya.

Kontribusi Langsung

Dalam mendukung upaya tersebut, Ma’ruf berharap investor AS dapat berkontribusi langsung dalam berbagai program di Indonesia, seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia mengungkapkan bahwa proses pemidahan Ibu Kota Baru terus berjalan. Pemindahan ibu kota bukan merupakan sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan secara cermat, dan dibutuhkan investasi swasta termasuk investasi langsung.

“Beberapa negara sudah menyatakan ketertarikannya untuk melakukan investasi di IKN. Saya berharap, para investor AS juga dapat berpatisipasi dalam pembangunan IKN, Khususnya untuk sektor digital serta energi baru dan terbarukan,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Dubes Sung Kim menyatakan, Presiden Biden menantikan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada pertemuan G20 nanti. Pertemuan tersebut akan membahas berbagai tantangan, terutama terkait ketahanan pangan, energi dan iklim.

“Kami percaya bahwa kerja sama kita tidak hanya memajukan kawasan bilateral, namun juga kawasan regional dan global,” ucapnya.

Sejalan dengan Ma’ruf, Sung Kim menyatakan, ia akan mendorong perusahaan-perusahaan AS untuk mencari peluang di Indonesia, termasuk peluang dalam pembangunan IKN. Ia meyakini perusahaan-perusahaan tersebut juga memantau kebutuhan pembangunan IKN.

“Saya setuju, sektor digital, energi baru dan terbarukan sangat menarik untuk dijelajahi,” ujarnya.

Terkait IPEF, Dubes Kim mengungkapkan, ia sudah terlibat dalam pemebentukan IPEF tersebut dari tahap awal. Ia pun berharap negosiasi dalam forum internasional ini dapat dipercepat.

“Saya harap ketika kedua negara (Indonesia-US) bertemu bulan depan, [negosiasi tersebut] dapat ditandatangani,” tuturnya.

Apresiasi Garuda Shield

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Kim juga mengapresiasi kerja sama keamanan antara AS dan Indonesia Super Garuda Shield yang baru saja selesai dilaksanakan.

“Baru-baru ini kita baru saja menyelesaikan Super Garuda Shield, dan inisitiaf bilateral ini juga melibatkan 12 negara lain. Potensi (kerja sama) ini sangat luar biasa sekali,” pujinya.

Foto: BPMI, Setwapres

Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya