Libatkan Masyarakat, Pemkot Kupang Tanam Kelor di 3,2 Hektar Lahan Tidur

Dengan pemanfaatan lahan tidur milik masyarakat Naimata, bukan sekadar membantu penyerapan tenaga kerja saja. Namun juga membantu petani kelor untuk meningkatkan penghasilannya.

oleh stella maris diperbarui 14 Des 2022, 20:58 WIB
Diterbitkan 14 Des 2022, 20:15 WIB
Pemkot Kupang
Pemkot Kupang menanam kelor di atas lahan kosong/Instagram @pemkotkupang.

Liputan6.com, Kupang Pemerintah Kota Kupang (Pemkot) Kupang lewat Dinas Ketahanan Pangan Kota Kupang memanfaatkan 3,2 hektar lahan tidur alias lahan kosong, untuk ditanami kelor di Kelurahan Naimata. Dalam proses penanaman dan perawatannya, pemerintah setempat melibatkan masyarakat.

Kabid Konsumsi Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Kupang Adri Tonak mengatakan, saat ini pihaknya menanam sekitar 2000 anakan pohon kelor di Kelurahan Naimata. Dalam proses penanamannya, setelah delapan bulan diperkirakan mampu menghasilkan 400 kg per tahun.

"Jadi dengan jumlah 2000 pohon maka ditargetkan setiap pohon mampu memproduksi 1 kg per 2 pohon daun kelor mentah," kata Adri.

Dengan pemanfaatan lahan tidur milik masyarakat Naimata, bukan sekadar membantu penyerapan tenaga kerja saja. Namun juga membantu petani kelor untuk meningkatkan penghasilannya.

Dalam perkiraaan hitungan, Adri mengatakan untuk menghasilkan 1 kg kelor bubuk butuh 5 pohon kelor sehingga dalam setahun mampu menghasilkan Rp160 juta.

"Akan tetapi ada potongan biaya produksi Rp60 juta sehingga Pemkot Kupang bersama masyarakat Naimata akan menghasilkan Rp100 juta dari lahan tersebut," kata Adri.

Selain itu, khusus petani kelor di Naimata, akan didampingi Pemkot Kupang supaya profesional sehingga bisa menjadi contoh bagi petani lain di Kota Kupang.

 

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya