Pakai Nama Ganjar, Usaha Kain Lurik Asal Klaten Banjir Pesanan Hingga Luar Negeri

Usaha kerajinan kain lurik asal Kabupaten Klaten mendapat limpahan keuntungan, setelah salah satu produknya diberi nama Kain Lurik Ganjar.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 15 Des 2022, 11:24 WIB
Diterbitkan 15 Des 2022, 11:24 WIB
Pakai Nama Ganjar, Usaha Kain Lurik Asal Klaten Banjir Pesanan Hingga Luar Negeri
Owner Lurik Rahmad, Lissa Ratna Dewi Wijayanti memperlihatkan Kain Lurik Ganjar, kain yang diproses secara tradisional dengan motif khusus itu laris manis di pasar domestik hingga ke luar negeri.

Liputan6.com, Klaten Usaha kerajinan kain lurik asal Kabupaten Klaten mendapat limpahan keuntungan, setelah salah satu produknya menggunakan nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Produk itu diberi nama Kain Lurik Ganjar, kain yang diproses secara tradisional dengan motif khusus itu laris manis di pasar domestik hingga ke luar negeri, salah satunya Malaysia.

Owner Lurik Rahmad, Lissa Ratna Dewi Wijayanti menceritakan bahwa usahanya pembuatan kain lurik miliknya sudah berdiri sejak tahun 1953 silam. Ia merupakan generasi ketiga untuk melanjutkan usaha keluarga tersebut.

"Pertama kami buat inovasi kain lurik geretan, karena pembuatannya yang masih pakai alat tenun bukan mesin (ATBM) ditambah alat khusus dengan cara ditarik-tarik, makanya kami namakan lurik geretan," ujar Lissa di tempat produksi kain lurik yang berada di Desa Kwarasan Beji RT 2 RW 1, Pedan, Kabupaten Klaten, Rabu (14/12/2022).

Produk tersebut kemudian dipromosikan lewat media sosial, dan akhirnya mendapat respon dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dengan memesan produk tersebut.

Berawal dari Ganjar Pesan Online

Perhatian politikus berambut putih itu terhadap UMKM tidak hanya omongan semata. Kain yang dibelinya itu kemudian dijadikan baju, yang dipakai di acara-acara, terutama saat menemui tamu-tamu penting.

"Kenapa Lurik Ganjar, awalnya Pak Ganjar beli lurik itu lewat online sekitar 13 potong, per potong 2 pcs. Setelah sampai ke Bapak dan dijahit jadi baju dan dipakai acara-acara penting Bapak untuk menemui tamu-tamu Bapak," paparnya.

Nah, dari itulah Lissa berpikir untuk mengubah brand Lurik Geretan menjadi Lurik Ganjar. Ia memberanikan diri untuk meminta izin kepada Gubernur melalui direct message (DM). 

"Waktu itu saya minta izin pakai nama Ganjar lewat DM Bapak. Pak Boleh ndak ya kain geretan yang bapak beli saya kasih nama Lurik Ganjar? Beliau langsung gercep balas, silakan dipakai Mbak, kalau untuk memajukan brand Njenengan (anda). Dari situ kita branding Lurik Ganjar ke semua medsos kita," ungkapnya.

Hasilnya sangat luar biasa. Lurik Ganjar semakin dikenal luas masyarakat. Permintaan datang mulai dari dinas-dinas, kepala daerah, warga biasa di sejumlah daerah di Indonesia, bahkan sampai Malaysia.

"Iya sangat berpengaruh sekali. Semakin dikenal dan penjualannya laris. Mulai dari kepala dinas, Bupati, dekranasda. Ada juga umum dari Toraja, Sulawesi, Kalimantan hingga Malaysia," imbuh Lissa.

Lissa Kembangkan 20 Motif

Sosok yang Peduli Terhadap UMKM
Produsen Kain Lurik terus mengembangkan produk tersebut dari 13 motif menjadi 20 motif.

Minat konsumen terhadap Kain Lurik Ganjar, mendorong Lissa untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas. Sehingga harga kain Lurik Ganjar yang awalnya hanya Rp125 ribu per meter, naik menjadi Rp200 per meter.

"Tapi dengan kenaikan harga itu, kami juga tingkatkan kualitas. Karena selain barang, kami juga menjual kualitas," ucapnya.

Kain Lurik Ganjar menjadi andalan produk di Lurik Rahmad. Ia pun terus mengembangkan produk tersebut dari 13 motif menjadi 20 motif. Di antaranya motif klasik, muria, bumi pertiwi, 4 dimensi, gerbong kemulyan, melodi, panorama, prambanan, borobudur.

Selain itu, motif petronas, sindoro, gilang, kanigoro, litsu, sultan, dobby, petang, harmoni serta nusantara. Produknya bisa dilihat di akun Instagram @kriya_lurik_rahmad atau @lurikrahmad.

"Tiap motif punya cerita masing-masing. Kainnya juga kualitasnya di atas katun, dan ada sutra. Kalau sutra Rp1,3 juta per meter. Saya jamin semua kain Lurik Ganjar kualitasnya bagus dan adem dipakai," tuturnya.

Sosok yang Peduli Terhadap UMKM

Bagi Owner Lurik Rahmad, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu sangat peduli terhadap UMKM.

"Bapak itu sangat peduli terhadap UMKM. Kalau ada pameran tidak hanya lewat. Tapi juga membeli. Bahkan kalau dikasih souvenir itu tidak mau gratisan, pasti dibayar. Maaf, kalau yang lain dikasih ya diambil. Dan, beliau pasti dipakai, bukan hanya disimpan. Kami sangat senang produk kami dipakai Pak Ganjar," jelasnya.

Saat ini, Lurik Rahmad memiliki 4 pabrik di lokasi yang berbeda. Untuk kain Lurik Ganjar di produksi oleh 5 orang karyawan dengan cara yang khusus.

"Untuk Lurik Ganjar memang dibuat dengan cara khusus, dan rahasia. Tidak bisa kami sampaikan secara terbuka. Yang pasti bahannya original dan kualitas baik," tandasnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya