Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta Partai Golkar untuk hati-hati bicara. Sebaiknya setiap partai mengurus rumah tangganya masing-masing.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menanggapi pernyataan Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus bahwa ada keributan di internal PDIP antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Baca Juga
"Ini kan pelajaran bagi kita semua marilah kita itu mengurus urusan rumah tangga partai politik kita masing-masing. Saling memperkuat ya bentuk kerja sama," kata Djarot di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12).
Advertisement
Djarot pun mengapresiasi permintaan maaf Lodewijk F Paulus. Ia mengatakan, mungkin saja Lodewijk hanya kelepasan berbicara.
"Jadi, silakan jadi terima kasih kalau Pak Lodewijk itu minta maaf, kami harus menghargai itu. Mungkin beliau tidak sadar atau keceplosan, dan sebagainya, ya kita maafkanlah," ujarnya.
Lodewijk sebelumnya mengatakan, untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024 harus ada target. Hal itu disampaikan saat membuka Rapimda II DPD Partai Golkar Sumut di Hotel Santika Medan.
Tidak hanya komitmen, target yang dipasang harus dijabarkan di lapangan dengan langkah nyata. Diungkapkan Lodewijk, ada dua pola dalam konteks politik. Pertama adalah serangan udara dan kedua serangan darat.
"Untuk serangan udara, apa maknanya? Setiap peperangan pasti dari serangan udara, tujuannya memperkuat kepercayaan diri dan meningkatkan motivasi, serta melemahkan lawan," kata Lodewijk, Kamis (22/12).
Kemudian, lanjutnya, dalam konteks politik, serangan udara yaitu pasang spanduk, baliho, videotron, billboard, bermain di media sosial, bermain di lembaga survei. Menurut Lodewijk, serangan udara sangat merusak dan menyakitkan, walau tidak menentukan kemenangan dari peperangan.
"Dampak dari serangan udara, kita lihat tetangga kita, PDIP. Saat Ganjar Pranowo surveinya tinggi, dan Puan Maharani surveinya rendah. Apa yang terjadi? Bentrok di dalam," ungkapnya.
Diakui Lodewijk, sampai sekarang hal tersebut masih dirasakan. Sebab, Golkar juga demikian, saat survei rendah, turun, ada yang komplain, ada yang bertahan. Akhirnya pecah, ribut di WA Grup. "Itu jahatnya serangan udara, busa memecah belah," ujarnya.
Lodewijk meluruskan ucapan
Lodewijk pun meluruskan ucapannya yang menyinggung perpecahan di internal PDIP tentang Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Lodewijk tak bermaksud mencampuri urusan internal partai lain.
"Apa yang saya paparkan kemarin di rapat pimpinan daerah Partai Golkar di Sumut ada media yang langsung memberitakan bahwa kami menyebutkan ada keributan di PDIP. Saya ditanya di mana-mana. Saya sudah menyampaikan dan WhatsApp ke Ibu Puan, tidak pernah menyatakan terjadi keributan di PDIP," kata Lodewijk, Jumat (23/12).
Menurutnya, Partai Golkar juga telah menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengenai pemberitaan tersebut.
"Yang bertanya ke saya Pak Girsang kemarin dari daerah pemilihan Sumut ini juga. Saya menjelaskan permasalahannya bukan itu. Saya sampaikan bahwa betapa jahatnya hasil survei itu terhadap partai. Saya tidak pernah menyatakan terjadi keributan di PDIP. Tetapi itu memacu konflik internal dan itu terjadi. Di Partai Golkar pun seperti itu. Saat survei Partai Golkar itu rendah 3 persen dari Litbang Kompas jadi ribut. Ada yang protes. Itu jahatnya perang opini dan bisa meracuni," jelas Lodewijk.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement