Liputan6.com, Jakarta - Ibu Eny, pemilik rumah mewah terbengkalai di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur yang hidup bertahun-tahun tanpa listrik dan air bersih kini sudah dievakuasi.
Ibu Eny kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Saat ini masih di rumah sakit. Tapi, informasinya kemungkinan akan rawat jalan di rumah," ujar Ketua RT 06/RW 02, Kelurahan Jatinegara Noves, melansir Antara, Kamis (5/1/2023).
Advertisement
Menurut dia, Eny yang diduga mengalami depresi itu telah dibawa oleh petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Timur (Sudinsos Jaktim).
Noves menambahkan, seluruh biaya pengobatan Eny selama menjalani perawatan ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan yang sebelumnya dibuatkan pengurus RT 06.
Noves mengatakan, bahwa Eny yang tinggal berdua dengan anaknya bernama Tiko itu diduga mulai mengalami depresiasi setelah sang suami pergi ke luar kota belasan tahun silam dan hingga kini tidak kembali.
Meski begitu, pengurus RT 06/RW 02 masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari tim dokter RSKD Duren Sawit terkait kondisi psikis Eny.
"Kalau kami lihat (penyebab masalah kejiwaan Eny) mungkin faktor ekonomi, terus pikiran. Mungkin permasalahan keluarganya. Menghidupi seorang anak, itu mengganggu mentalnya," ucap Noves.
Dia menyebut, kondisi perekonomian Eny mengalami keterbatasan setelah ditinggal pergi suaminya, sehingga rumah mewah dua lantai terbengkalai sejak 2010. Tak hanya itu, anaknya Tiko juga putus sekolah sejak kelas 1 SMP.
Sempat Minta Bantuan
Noves kemudian menjelaskan, Tiko sempat meminta bantuan kepada warga sekitar untuk bekerja menjadi operator warung internet (warnet) hingga menjual perabot demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Seiring berjalannya waktu, ketika saya jadi pengurus RT, saya tawarkan (Tiko) jadi (petugas) keamanan. Kasihan, daripada keliling, maka kami jadikan keamanan. Sampai saat ini," jelas Noves.
Sebelumnya, viral di media sosial kisah anak merawat ibunya di rumah mewah tanpa listrik dan air bersih. Diketahui anak tersebut merawat ibunya seorang diri selama belasan tahun.
Sosok anak tersebut bernama Tiko dan ibu bernama Eny. Ibu Eny diketahui mengalami gangguan jiwa. Kisah ini pertama kali diunggah oleh akun YouTube BANG SATRIA. Kisah viral ini pun membuat haru warganet.
Kisah Tiko dan Ibu Eny menjadi sorotan. Anak kelahiran 1999 ini tinggal bersama sang ibu di rumah mewah. Namun, rumah tersebut sudah tak terurus. Bahkan keduanya tinggal tanpa listrik selama 11 tahun. Terlihat rumah yang terbengkalai tampak tak ada penghuninya.
"Seorang ibu dirawat anaknya tanpa listrik tanpa penerangan," ucap pembuat video.
"Kalau enggak salah 2010 perlahan listrik dicabut, air juga, akhirnya enggak terurus," ucap Tiko.
Tiko mengungkapkan ibunya mengalami depresi. Sang ibu juga tak bisa bertemu orang selain dirinya. Terkadang emosi sang ibu juga tak stabil saat melihat dirinya.
Ia dengan sabar menjaga sang ibu walaupun dengan kondisi terbatas dan tinggal tanpa penerangan.
"Takutnya mamah berontak, soalnya mamah sama orang lain udah gak bisa ketemu orang lain, entah karena depresinya atau masa lalu," ucap Tiko.
"Kemungkinan ada gangguan mental atau yang lain kurang lebih seperti itu," tambahnya.
Advertisement
Ibu Eny Bercerai dan Menolak Berobat
Tiko menjelaskan orang tuanya sudah bercerai dari lama. Sang ayah tak pernah menjenguk atau berkomunikasi setelah bercerai. Ia juga tak tahu keberadaan ayahnya saat ini.
"Papa cerai pulang ke Madiun, mama istri ke 2 gak pernah jengukin yaudah pergi aja gak ada kabar sama sekali ilang. Terakhir cerai 80-an umur papa jadi gak tahu sekarang gimana. Gak pernah nafkahin, saudara-saudara ilang," terangnya.
Tiko tak keberatan menjaga ibunya seorang diri. Bahkan ia menolak saat ibunya dibawa ke rumah sakit untuk berobat. Ia tak mau berpisah dengan sang ibu.
"Berobat ke panti asuhan saya gak mau, kalau berobat jalan di rumah saya gak masalah selama ada saya kalau lepas saya enggak mau," ucap Tiko.
Ibu Eny Dievakuasi
Pihak Dinas Sosial dan warga sekitar akhirnya melakukan evakuasi untuk Ibu Eny. Proses evakuasi tersebut memakan waktu lama karena penolakan dari sang anak.
Tiko tak rela ibunya dibawa ke rumah sakit. Namun setelah melakukan mediasi ia menyerahkan ibunya.
Ibu Eny juga tampak menolak tak mau membuka pintu. Akhirnya pihak Dinas Sosial mendobrak pintu tersebut.
"Selama ada keluarga kitanya gak bisa berbuat apa apa," ucap petugas Dinas Sosial.
"Tiko nya tidak mengizinkan ibunya dievakuasi, Tikonya tetap mau bareng ibunya," imbuhnya.
Bu Eny terlihat membrontak saat dibawa petugas untuk dievakuasi. Ia memanggil nama sang anak. Tiko terlihat menangis melihat sang ibu yang dibawa petugas. Akhirnya ibunya dibawa ke rumah sakit untuk menjalai pengobatan.
Advertisement