6 Lagu Hit Tentang Bulan Januari, Dari Rita Effendy, GIGI Hingga Era Patah Hati Mendiang Glenn Fredly

Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia lagi, ada banyak lagu yang jadi hit menggunakan nama bulan sebagai judul. Januari salah satu yang banyak dipakai jadi dulu lagu lalu sukses di pasar. Glenn Fredly misalnya, suskes besar lewat hit “Januari” pada 2003.

Empat tahun kemudian, GIGI melahirkan album Peace Love 'N Respect. “Nakal” jadi single perdana namun yang digandrungi publik kala itu justru “11 Januari.” Popularitasnya bahkan melampaui sederet hit GIGI sebelumnya.

Mundur ke belakang, ke dekade 1990-an, ada “Januari di Kota Dilli” milik Rita Effendy. Ini era ketika Timor Timur menjadi provinsi termuda di Indonesia. Belum ada pemekaran wilayah. Jumlah provinsi Indonesia di zaman itu masih 27.

Januari segera lewat. Februari menjelang. Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini meragkai 6 lagu Indonesia dari masa ke masa yang menggunakan Januari sebagai judul dan sukses jadi hit. Yang mana favorit Anda?

Album: Selamat Pagi, Dunia!

Selamat Pagi, Dunia! yang dirilis Sony Music Indonesia ini bisa dibilang salah pilih jagoan. Yang dibikin video klip yakni “Belum Saatnya (Berpisah)” dan “Terpesona (featuring Audy).” Yang sukses di pasar justru “Januari.”

Liriknya, konon terinspirasi ambyarnya kisah cinta Glenn Fredly dengan salah satu penyanyi. “Januari” hit besarnya di samping “Kasih Putih” dan “Sekali Ini Saja.” Anda tak mungkin tak menyebut “Januari” saat membahas rekam jejak Glenn Fredly.

Album: Peace, Love, and Respect

Inilah tanggal pernikahan Armand Maulana dan Dewi Gita, yang langgeng yang jadi panutan pasangan selebritas generasi berikutnya. Vokalis GIGI mengabadikan kisah cinta berakhir indah ini dalam lagu super-romantis tanpa efek berlebih.

“11 Januari” adalah surat cinta laki-laki berisi ekspresi syukur minus rayuan gombal. Hasil akhirnya terdengar tulus: Senyummu juga sedihmu adalah hidupku, kau sentuh cintaku dengan lembut, dengan sejuta warna...

Album: Salahkan Rembulan

Setelah sukses dengan “Telah Terbiasa” dan “Saling Setia,” Rita Effendy kembali dengan Salahkan Rembulan. Diproduseri Sekar Ayu Asmara, album berisi 8 lagu ini menyodorkan “Januari di Kota Dilli” sebagai ujung tombak.

Menampilkan intro musik etnik, lirik puitis khas Sekar Ayu Asmara, lagu ini dengan akurat meromantisasi cinta berlatar Bumi Lorosae: Dua langit telah membaur di suatu cakrawala, dua biduk telah berlabuh di satu dermaga cinta...

Album: Memory Januari

Nyaris mustahil tak menyebut nama Iis Sugianto saat membahas musik pop dekade 1980-an. Bertahun-tahun identik dengan karya A. Riyanto, Iis Sugianto menjajal peruntungan dengan menggaet musisi lain. Pada 1988, ia merekam “Memory Januari.”

Lagu ini karya Dadang S Manaf yang menulis “Januari yang Biru” untuk Andi Meriem Mattalatta di tahun yang sama. Kedua lagu ini sama-sama sukses. Di tangan Iis Sugianto, “Memory Januari” terasa makin melankolis sekaligus mengiris hati.

Album: Sarjana Muda

Jauh sebelum GIGI merilis “11 Januari,” ada lagu yang tak kalah legendaris yakni “22 Januari” dari Iwan Fals. Lagu ini mengisahkan janji setia Iwan Fals kepada Rosanna atau yang dikenal dengan Mbak Yos. Keduanya lantas menikah dan langgeng hingga kini.

Namun bukan Iwan Fals jika tidak nyentrik dalam menyusun diksi. “22 Januari” bikin syok penggemar gara-gara lirik: 22 Januari, kita berjanji coba saling mengerti apa di dalam hati, 22 Januari, tidak sendiri aku berteman iblis yang baik hati...

Album: 12 Bintang dan Lagu

Salah satu vokalis terbaik negeri ini bernama Andi Meriem Mattalatta yang kemudian dijuluki Mutiara Dari Selatan, merujuk pada hit di album perdananya. Setelahnya, ia eksis dengan banyak hit salah satunya, “Januari yang Biru” karya Dadang S. Manaf.

Menariknya, “Januari yang Biru” yang dirilis pada 1988 bukan album utuh Andi Meriem Mattalatta melainkan single dari kompilasi 12 Bintang dan Lagu rilisan Musica Studios. “Januari yang Biru” turut melanggengkan kariernya.