Liputan6.com, Jakarta - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat antrean hingga 27 tahun untuk calon jemaah haji asal Tangerang Selatan. Saat ini tercatat, jumlah calon haji sebanyak 30 ribu lebih jemaah.
"Untuk tahun 2022 ini saja yang telah terdaftar sebanyak 2.301 calon haji. Kalau rata-rata pendaftar haji setiap harinya antara 9 sampai 11 orang,” tutur Bahtra, Kasie PHU Kemenag Tangsel, Kamis (12/1/2023).
Meski begitu, sampai saat ini belum ada informasi resmi Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Banten, untuk kuota haji tahun 2023 bagi Kota Tangsel. Namun, secara nasional telah diumumkan bahwa kuota haji tahun ini sebanyak 221 ribu jemaah.
Advertisement
"Tahun 2023 ini Kota Tangsel, belum ada informasi. Nanti dikirim melalui Kanwil Provinsi Banten, kalau secara nasional total 221 ribuan jemaah. Tahun lalu kita berangkatkan 626 jemaah, semua berangkat dan semuanya pulang dengan selamat,” tuturnya.
Dengan jumlah pendaftar calon haji sekitar 30 ribuan jemaah, dipastikan maka antrean haji di Tangsel, mencapai 27 tahun.
“Artinya kalau jemaah mendaftar hari ini, antreannya sampai 27 tahun ke depan. Untuk rentang usia pendaftar saat ini kebanyakan usia produktif antara 40-50 tahun. Memang ada yang 60 tahun, tapi enggak banyak,” jelasnya.
Bahtra mengungkapkan, untuk mendaftar calon haji usia minimal pendaftar berusia 12 tahun tanpa batasan umur maksimal.
Saat ini Pemerintah Arab Saudi, juga telah mengizinkan semua usia berangkat haji dengan syarat telah vaksin lengkap.
"Tahun ini tidak ada batasan usia oleh Pemerintah Arab Saudi, jadi usia 60 atau 65 bisa daftar, sampai usia 99 tahun pun silakan. Syaratnya, vaksin lengkap, melunasi ongkos naik haji, dia bisa berangkat. Ketika berangkat dia sehat jasmani dan rohani,” kata dia.
Jemaah Haji Berangkat Mei 2023
Dektur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag telah menyatakan bahwa kloter pertama jemaah Haji Indonesia akan berangkat mulai Mei 2023. Kabar baiknya adalah kuota haji 2023 kembali seperti semula, yakni sebanyak 221 ribu jemaah.
"Kuota haji Indonesia yang diberikan Arab Saudi adalah 221 ribu jemaah. Kuota itu terdiri atas jemaah haji reguler 203.320 jemaah, jemaah khusus 17.680, dan petugas haji 4.200 orang," kata Duta Besar RI untuk Arab Saudia, Abdul Aziz Ahmad, dikutip dari YouTube KBRI Riyadh, Kamis (12/1/2023).
Kuota ini lebih besar daripada saat tahun 2019, di mana jemaah Indonesia kuotanya hanya sebanyak 218.150 anggota jemaah. Selain itu, kini tak ada lagi aturan pembatasan usia yang mengatur bahwa jemaah haji hanya boleh berusia maksimum 65 tahun.
"Kami memandang bahwa kesepakatan ini buah dari proses yang panjang dan melibatkan banyak pihak. Indonesia sebagai pengirim jemaah terbesar di dunia selalu dapat dan diajak terlibat oleh Saudi sejak awal proses musim haji," lanjut Abdul.
Abdul mengatakan bahwa konsultasi antara Indonesia dengan Saudi kerap dilakukan, mulai dari pertemuan antar Menlu, Menag, Menkes, Menhub hingga Menparekraf. Bahkan, pada Oktober 2022, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menerima kunjungan resmi dari Menteri Haji Saudi ke Indonesia.
Atas kemajuan tersebut, KBRI Riyadh pun menyampaikan apresiasinya akan transformasi yang dilakukan Arab Saudi di bawah Raja Salman dan Pangeran MBS.
Advertisement