Liputan6.com, Jakarta Polisi lakukan sterilisasi wilayah ledakan yang terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, hingga 100 meter.
Kapolres Blitar Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Argowiyono mengatakan pihaknya juga menambah personel untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga
Saat ini polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan. Dalam insiden ledakan itu, satu orang dinyatakan meninggal dunia, yakni pemilik rumah yang diketahui bernama Darman (65).
Advertisement
Polisi menduga ledakan itu berasal dari bahan pembuatan petasan yang tersimpan di salah satu rumah warga.
"Untuk sementara dugaan awal penyebab ledakan adalah mercon (petasan), tetapi untuk memastikan, kami masih menunggu tim laboratorium forensik," kata Argowiyono kepada wartawan di Blitar, Senin.
Berdasarkan keterangan dari ketua rukun tetangga selain Darman ada juga kedua anaknya bernama Aripin dan Widodo, serta saudaranya bernama Wawa yang sedang bermain di rumah tersebut.
"Korban ledakan teridentifikasi meninggal dunia adalah pemilik rumah, sementara tiga orang masih tertimbun di reruntuhan. Kemungkinan meninggal karena ditemukan potongan tubuh," kata Argowiyono, seperti dikutip dari Antara.
8 Orang Luka-Luka
Selain itu ada delapan orang tetangga korban yang mengalami luka-luka terdampak ledakan itu. Mayoritas mereka mengalami luka gores akibat tertimpa reruntuhan atap atau plafon rumah.
Mereka antara lain Tri Wahyudi (27) dan Dwi Ernawati (21) yang mengalami luka ringan dan sesak nafas.
Korban lainnya adalah Bara Kartanegara, Sri Utami (50), warga Desa Karang Bendo, Kecamatan Ponggok, kemudian Kabol (82), warga Desa Karang Bendo, Kecamatan Ponggok, lalu Gunawan (47), Ketua RT 01 RW 14 Karang Bendo, Ponggok, lalu Moh Azril (3), asal Desa Karang Bendo, Ponggok. Mereka mengalami syok dan kini masih proses pemulihan.
Selain rumah pemilik pembuat petasan yang rata dengan tanah, kerugian materiil dilaporkan jumlah rumah yang rusak terdampak ledakan ada 15 unit di sekitar TKP dengan kerusakan pada tembok dan atap.
Polisi saat kini masih berjaga menunggu proses olah TKP dan warga yang tidak berkepentingan dilarang mendekati lokasi ledakan.
Advertisement