Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
"Pak Mensesneg kakinya sakit untuk berdiri. Perlu di RS untuk dipantau penyebab sakit di sendi," kata Bey saat dikonfirmasi awak media, Senin (13/3/2023).
Baca Juga
Bey memastikan, Mensesneg Pratikno masih dalam kondisi sadar dan dapat terus bekerja serta memantau kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Bali hari ini.
Advertisement
"Makanya beliau tetap bisa bekerja. Saya juga dari Bali terus berkomunikasi untuk melaporkan kegiatan dengan Pak Pratik," kata dia.
Bey pun menyampaikan salam dari Pratikno kepada awak media sebagai bukti tidak ada sesuatu yang serius akibat perawatan di RSPAD Gatot Soebroto hari ini.
"Ini juga beliau menyampaikan salam untuk teman wartawan, Pak Mensesneg Pak Pratikno kondisinya segar bugar," Bey menandaskan.
Pratikno, Guru Besar UGM yang Jadi Menteri Jokowi
Pratikno yang merupakan mantan Rektor Universitas Gadjah Mada, saat ini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Sebelumnya, Pratikno dikenal publik ketika menjadi moderator debat capres pada Pilpres 2014 yang ditayangkan secara langsung oleh sejumlah televisi swasta.
Pratikno lahir di Bojonegoro pada 13 Februari 1962. Ia hijrah ke Yogyakarta untuk menimba ilmu di bidang politik dan pemerintahan di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).
Melanjutkan pendidikannya di di bidang tersebut, ia kemudian terbang ke Inggris dan mengambil jurusan Development Administration di University of Birmingham, Inggris hingga mengantongi gelar M.Soc.Sc pada 1991.
Tidak berhenti sampai di situ, Pratikno kemudian ke Australia untuk mengambil program doktoral di Flinders University of South Australia jurusan Asian Studies.
Sebelum jadi rektor, ia dinobatkan menjadi Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada 2010.
Selama kariernya di dunia akademik, Pratikno banyak melakukan penelitian dalam politik lokal dan jaringan pemerintahan yang merupakan bidang keahliannya. Ia juga beberapa kali menjadi pembicara dalam workshop menjelang pemilu maupun pilkada.
Advertisement