Liputan6.com, Jakarta Perumda Air Minum Jaya (PAM Jaya) menargetkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III rampung di tahun 2025. Dengan adanya pembangunan IPA ini, cakupan layanan air bersih perpipaan di Jakarta akan bertambah kurang lebih 250 ribu hingga 300 ribu sambungan baru.
“Pembangunan ini dimulai dua tahun dari sekarang ditargetkan rampung pada tahun 2025 mendatang,” kata Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin saat acara groundbreaking Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III di IPA Buaran III, Jakarta, Rabu (12/4/2023).
“Saya optimis awal tahun 2025 ini pembangunan IPA Buaran III bisa selesai,” tegasnya.
Advertisement
Arief mengatakan bahwa setelah groundbreaking yang dilakukan ini, PAM Jaya juga berencana untuk melakukan peresmian reservoir air komunal dalam waktu dekat seperti yang pernah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara.
“Ini menjadi bagian dari pola manajemen air yang akan PAM Jaya terapkan di Jakarta. Kemarin sudah diterapkan di Marunda Kepu, Alhamdulillah berjalan lancar,” katanya.
“Pola manajemen air reservoir ini merupakan kerja air selama 24 jam. Selama 24 jam itu, air mengalir ke reservoir sehingga paginya bisa digunakan oleh masyarakat,” tambah Arief.
Harus Tambah 34 Persen Cakupan Layanan
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pembina (BP) BUMD DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menjelaskan bahwa saat ini terdapat 226.500 sambungan pipa atau meng-cover 66,26 persen jumlah penduduk Jakarta.
“PAM Jaya harus menambah 34 persen cakupan layanan untuk mencapai target 100 persen dalam waktu 7 tahun. Saya percaya hal ini bisa dilakukan di bawah Dirut PAM Jaya sekarang,” katanya.
Nasruddin juga mengatakan bahwa IPA Buaran III berkapasitas 3000 liter per second (LPS) yang akan melayani 226.500 sambungan rumah dengan rencana cakupan wilayah pelayanannya meliputi Kecamatan Kramat Jati, Kecamatan Makasar, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Ciracas, Kecamatan Pasar Rebo dan sebagian Kecamatan Jatinegara.
“Terobosan dan kolaborasi dari semua pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan kedaulatan air di Jakarta. Hal itu merupakan mimpi kita semua, sebab akses perpipaan upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global,” kata Nasruddin.
“Akses air juga sebagai bagian dari masyarakat modern. Dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dapat terbentuk dengan tidak mengeksploitasi air tanah, sehingga kelestarian lingkungan bagi generasi selanjutnya di Jakarta bisa terkendali,” imbuhnya.
(*)
Advertisement