Alasan Megawati Umumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP pada Hari Kartini

PDI Perjuangan resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi calon presiden pada pemilihan umum 2024. Pengumuman disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hari ini, Jumat (21/4/2023) di Istana Batu Tulis, Bogor.

oleh Nanda Perdana PutraDelvira Hutabarat diperbarui 21 Apr 2023, 15:10 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2023, 14:32 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Acara HUT ke-50 PDIP, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Dalam kesempatan ini, Megawati menegaskan tidak akan mengumumkan nama Capres 2024 yang akan diusung PDIP. (Foto: Youtube PDI Perjuangan)

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi calon presiden pada pemilihan umum 2024.

Pengumuman disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hari ini, Jumat (21/4/2023) di Istana Batu Tulis, Bogor.

"Dengan sebuah kontemplasi, proses panjang tersebut selama ini, memikirkan, melihat, dan mencermati apa yang telah menjadi harapan rakyat serta memohon petunjuk kepada Allah subhanahu wa ta'ala, maka pada Hari Kartini ini tanggal 21 April 2023, sekaligus sebagai tonggak perjuangan kaum perempuan Indonesia yang non-diskriminatif, setara, dan dijamin oleh konstitusi negara, maka pada jam 13.45, mengucapkan bismillahirohmanirohim, saudara Ganjar Pranowo sekarang adalah gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," ujar Megawati dalam keterangannya yang disiarkan secara live di channel YouTube PDIP.

Megawati mengungkapkan sengaja memilih penetapan Ganjar sebagai capres PDIP pada Hari Kartini.

"Hari ini tepat tanggal 21 April 2023 bertepatan dengan hari Kartini Raden Ajeng Kartini oleh presiden Soekarno ditetapkan sebagai pahlawan kemerdekaan Nasional. Beliau sosok pembebas dan perempuan pelopor perjuangan kaum perempuan, bukan sekedar perjuangan emansipasi belaka. Bukan pula hanya sekedar politik afirmatif, namun menyangkut hal yang mendasar terkait dengan harkat dan martabat kaum perempuan," kata Megawati.

Sebab, kata Megawati, menurut Bung Karno perempuan adalah jalan peradaban. Tanpa perempuan sebuah peradaban tidak akan maju.

"Karena dari sebuah pantun seperti burung garuda melayang ke angkasa dengan kepak dua sayapnya, sebelah kiri kanan adalah perempuan dan laki-laki. Kalau satu saja, maka burung garuda itu tidak bisa terbang ke angkasa," ujar Megawati.

"Oleh sebab itu, saya sengaja memilih tanggal 21 April ini untuk menyampaikan sebuah pengumuman penting yang saya ketahui telah sejak lama dinanti-nanti oleh seluruh rakyat Indonesia," Megawati menegaskan.

Saat mengumumkan Ganjar sebagai capres, Megawati didampingi oleh Presiden RI yang juga kader PDIP, Joko Widodo, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Megawati Menemukan Momen yang Tepat secara Historis dan Ideologis

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memakaikan Kopiah kepada Ganjar Pranowo usai resmi menjadi capres. (Istimewa)
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memakaikan Kopiah kepada Ganjar Pranowo usai resmi menjadi capres. (Istimewa)

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, sebelumnya menegaskan seluruh anggota dan kader bersikap bijak terhadap berbagai isu capres.

Hasto memita semua kader bersiap diri, sebab setiap saat Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai.

"Kami tegaskan kembali bahwa keputusan capres PDIP akan diumumkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat,” kata Hasto dalam keterangannya, Jumat (21/4/2023).

Menurut Hasto, momentum tepat bisa terjadi kapan saja. Ia mencontohkan tanggal bersejarah 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional.

"Momentum yang tepat itu bisa kapan saja, yang tentu saja keputusan akan diambil setelah diiringi dengan berbagai pertimbangan. Baik itu pertimbangan terhadap dinamika dunia maupun nasional (world view, national view, dan society view)," kata dia.

Hasto sendiri menegaskan bahwa DPP Partai melihat banyak momentum historis dan ideologis yang sangat penting bagi masa depan di waktu-waktu ke depan ini.

"Di bulan Mei, misalnya. Pada 20 Mei misalnya, tidak hanya ditetapkan oleh Bung Karno sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Pada tanggal 20 Mei 1965, Bung Karno mendirikan Lemhannas. Lembaga strategis tersebut berfungsi untuk menjadi Kawah Candradimuka para pemimpin,” kata Hasto.

Infografis Menanti Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri Bahas Koalisi Besar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Menanti Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri Bahas Koalisi Besar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya