Kronologi Arogansi Prajurit TNI Tendang Motor Ibu-Ibu di Jatiwarna yang Viral

Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU mendatangi rumah korban arogansi prajurit TNI tendang motor ibu-ibu di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2023, 16:11 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2023, 16:11 WIB
Komandan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 471 Pasgat, Letkol Pas Bagus Ajar Pamungkas meminta maaf untuk Praka ANG prajurit TNI tendang motor ibu-ibu
Komandan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 471 Pasgat, Letkol Pas Bagus Ajar Pamungkas meminta maaf untuk Praka ANG prajurit TNI tendang motor ibu-ibu. (dok TNI AU)

 

Liputan6.com, Jakarta Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU mendatangi rumah korban arogansi prajurit di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat. Mereka memohonkan permintaan maaf untuk Praka ANG prajurit TNI tendang motor ibu-ibu yang viral. 

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyampaikan permintaan maaf itu langsung disampaikan Komandan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 471 Pasgat, Letkol Pas Bagus Ajar Pamungkas.

"Hari ini, menyampaikan permohonan maaf kepada Sri Dewi Kemuning (21), pemotor yang mengalami insiden salah paham dengan anggota Denhanud 471, Praka ANG, di Jalan Hankam Mabes TNI, Bekasi," kata Indan dalam keterangannya, Selasa (25/4/2023).

Dia mengatakan, dari hasil kunjungan Kopasgat TNI AU pihak keluarga korban, yaitu Sri Dewi Kemuning dan ayahnya sudah memaafkan Praka ANG.

"Sesuai instruksi pimpinan TNI AU, kejadian tersebut telah ditindaklanjuti dengan penyampaikan permohonan maaf kepada korban. Anggota yang bersangkutan juga sudah diberi sanksi tegas oleh atasannya," ujar Indan.

Dia pun menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Peristiwa itu bermula ketika sepulang turun jaga, anggota Denhanud 471 Pasgat Praka ANG, mengendarai motor di belakang motor yang dikendarai Sri Dewi Kemuning.

"Ketika sampai di pertigaan jalan raya Hankam Mabes TNI, Jatiwarna, Bekasi, tiba-tiba, motor yang di depannya, melakukan pengereman mendadak, sehingga Praka ANG tanpa sengaja menabrak motor di depannya," ujar Indan.

Terjadilah dialog antara Praka ANG dan Sri Dewi Kemuning, hingga memicu tindakan penendangan oleh anggota TNI AU itu ke bagian samping sepeda motor korban.

Sebelumnya, Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono menjelaskan peristiwa penendangan itu terjadi pada Senin 24 April 2024 di Jalan Jatiwarna Bekasi, Jawa Barat. 

 

Narasi di Video yang Viral

Video itu direkam warga yang sedang berada dalam mobilnya yang kebetulan berada persis di belakang kedua sepeda motor tersebut.

Dalam video terekam, seorang prajurit TNI sedang mengendarai sepeda motornya. Dia mendekati sepeda motor yang dikendarai seorang ibu dan sedang memboncengkan anaknya.

Prajurit TNI tersebut kemudian menendang motor ibu-ibu tersebut hingga mau terjatuh dan langsung meninggalkannya begitu saja.

Menurut narasi perekam, ibu-ibu itu mengerem mendadak karena kendaraan di depannya pun mengerem tiba-tiba. Si tentara yang mengenakan seragam loreng saat peristiwa terjadi, diduga kesal karena sepeda motornya berada di belakang kendaraan ibu tersebut.

Dia lalu menendang sepeda motor ibu-ibu itu. Beruntung si ibu dan anak tidak jatuh dan luka. Mereka pun melanjutkan perjalanan.

"Walaupun yang ditendang tidak jatuh dan tidak mengalami cidera apa-apa. Namun ini tentu bukan sikap yang terpuji terutama bagi seorang prajurit TNI," ujar Julis.

TNI AU Minta Masyarakat Lapor Jika Mengalami/Melihat Tindakan Penggaran Prajurit

Indan menambahkan, jika ada masyarakat yang mengalami tindakan pelanggaran oleh TNI AU, dapat melapor ke satuan TNI AU. Termasuk jika melihat tindakan pelanggaran tersebut.

"Bagi masyarakat yang mengalami atau melihat tindakan pelanggaran oleh anggota TNI AU, silakan dapat melaporkan ke satuan TNI AU terdekat," kata Indan.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono turut meminta maaf atas aksi arogansi prajuritnya yang menendang pengendara motor di jalan raya. Dan berjanji akan memberikan sanksi tegas terhadap prajurit arogan tersebut.

"Panglima TNI atas nama segenap Prajurit TNI mohon maaf adanya perilaku arogan yang ditampilkan oleh oknum TNI tersebut. Dan selanjutnya akan memberikan sanksi tegas kepada yang bersangkutan," kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono saat dikonfirmasi, Selasa (25/4).

Julius kembali mengingatkan instruksi dari Panglima TNI agar para prajurit tidak arogan dan menyakiti hati masyarakat. Sehingga, atas adanya kasus ini Puspom TNI pun sudah turun tangan menelusuri kejadian yang sebenarnya.

"Maka Puspom TNI sudah menelusuri. identitas motor tersebut pemilik inisial K alamat KTP Wonosobo. Selanjutnya memastikan penggunanya saat itu untuk diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," kata dia.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya