Selama Libur Lebaran Idul Fitri, Sampah di Kota Tangerang Capai 1.700 Ton

Sampah tersebut didominasi jenis organik hasil domestik atau rumah tangga dan pasar. Apalagi, jumlah pedagang meningkat apabila di momen Lebaran tersebut.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 29 Apr 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2023, 18:30 WIB
Warga Kota Tangerang Sumbang Sampah 1.700 Ton Selama Libur Lebaran 2023
Sebanyak 1.700 ton sampah terkumpul dalam periode Lebaran 2023 di Kota Tangerang. (Foto:Liputan6/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1.700 ton sampah terkumpul dalam periode Lebaran 2023 di Kota Tangerang. Produksi sampah dinilai meningkat 200 ton, jika dibandingkan dengan hari biasa. Hal tersebut diungkap Kepala UPT Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Ars. 

Aris memaparkan, setiap harinya, TPA Rawa Kucing menerima kurang lebih 1.400 sampai 1.500 ton sampah. Jumlah tersebut, merangkak naik selama bulan Ramadhan hingga puncaknya pada perayaan Idul Fitri 1444 Hijriyah.

"Kalau biasa itu rata rata 1.400 sampai 1.500 ton, itu ditambah 200 an. Sekitar 1.700 ton di momen Lebaran tahun ini," ujarnya.

Menurutnya, meski ada kenaikan produksi sampah dibandingkan dengan Lebaran Idul Fitri tahun lalu, dia menyebut jumlahnya tidak terlalu signifikan.

"Enggak signifikan, bisa dibilang kalaupun naik beberapa saja. Kalau Kota Tangerang masih sama, enggak pernah ada migrasi besar besaran, masih segitu saja," jelasnya.

Menurut Aris, sampah tersebut didominasi jenis organik hasil domestik atau rumah tangga dan pasar. Apalagi, jumlah pedagang meningkat apabila di momen Lebaran tersebut.

"Tetap ada pengangkutan saat Lebaran. Kalau kita lihat pola masyarakat, menjelang puasa mereka siap-siap, terus pola konsumsi di bulan puasa harusnya kita menahan, ini mah kadang malahan banyak," kata Aris. 


Berapa Sampah di Jakarta Selama Libur Lebaran?

Berusia 30 Tahun , TPST Bantar Gebang Diprediksi Penuh 3 Tahun Lagi
Antrean truk sampah dari Jakarta saat akan menurunkan muatan di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/3). Jumlah sampah yang masuk TPST Bantar Gebang mencapai 7.400 ton per hari. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mencatat tren jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang mengalami peningkatan kembali selama libur Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M.

Pada hari H Lebaran, Sabtu 22 April 2023 terkumpul sampah sebanyak 1.987 ton. Jumlah sampah yang dikumpulkan meningkat pada H+1 Lebaran, Minggu 23 April 2023 di mana ada sebanyak 2.344 ton sampah warga Ibu Kota yang dikirim ke Bantargebang.

Asep menyebut, jumlah sampah kembali meningkat pada H+2 Lebaran, Senin 24 April 2023, yakni ada 4.096 ton sampah yang terkumpul. Kemudian, di H+3 Lebaran, Selasa 26 April 2023 sejumlah 5.025 ton sampah dikumpulkan DLH.

Sehingga, apabila ditotalkan sampah yang dikumpulkan DLH DKI Jakarta selama periode libur Lebaran dari 22-25 April 2023 tembus 13.452 ton.

Kendati demikian, menurut Asep selama Lebaran 2023 tren jumlah sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang ini menurun dari hari biasa (normal). Pasalnya, kata dia, sejak H-4 Lebaran pihaknya telah melakukan pengosongan TPS di seluruh wilayah Jakarta.

"Sehingga H-4 sampai dengan H-1 sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang meningkat, kemudian sampah menurun saat H dan H+1 Hari Raya," kata Asep dalam keterangan tertulis, Rabu (26/4/2023).


Strategi Pengosongan TPS

Alih Fungsi Kolong Tol Jadi Penampungan Sampah Warga
Pelang TPS terlihat di kolong Tol Wiyoto-Wiyono, Sungai Bambu, Jakarta, Selasa (15/1). Kolong Tol tersebut berubah menjadi tempat penampungan sampah warga di 3 kelurahan sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Asep menyampaikan strategi pengosongan TPS ini dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur lebaran. Selain itu, kata dia untuk menghindari TPS dari bau menyengat, berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya.

“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” kata Asep.

Asep memprediksi puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7 hingga H+9 Lebaran 2023. Setelah itu, kata dia, tonase sampah akan kembali ke rata-rata tonase normal sebelum ditinggal mudik warga Ibu Kota.

"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+9 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal," ucapnya.

Infografis Journal_ Sisa Makanan Jadi Sampah Dominan di Indonesia
Infografis Journal_ Sisa Makanan Jadi Sampah Dominan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya