Keamanan Kantor MUI Tak Diperketat Usai Insiden Penembakan

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masduki Baidlowi menambahkan, tidak ada penambahan petugas keamanan, melainkan meningkatkan kondisi pengamanan di kantor MUI Pusat, Jakarta usai insiden penembakan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Mei 2023, 16:48 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 16:45 WIB
Penembakan di Kantor MUI Jakarta, Terduga Pelaku Tewas
“Iya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca pecah, ada korban dari pihak kita, sudah dibawa ke rumah sakit. Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang mengaku Tuhan,” tutur Ikhsan saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masduki Baidlowi mengatakan, keamanan di kantor MUI Pusat tidak diperketat usai insiden penembakan yang terjadi pada Selasa (2/5/2023).

"Tidaklah, biasa saja keamanan di MUI selama ini, standar saja. Prosedur standar saja karena memang tidak ada apa-apa sebenarnya itu, biasa saja," kata Masduki Baidlowi dilansir dari Antara, Selasa (2/5/2023).

Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu menambahkan, tidak ada penambahan petugas keamanan, melainkan meningkatkan kondisi pengamanan di kantor MUI Pusat, Jakarta.

"Kalau tambahan (pengamanan) tidak, tapi kalau mendisiplinkan tingkat keamanannya, mungkin koordinasi dengan pihak kepolisian lebih intensif, tapi kan tidak perlu dipergawat," tambahnya.

Masduki pun menyebut, Wapres Ma'ruf Amin sudah mengetahui insiden penembakan tersebut dan tidak menginstruksikan hal khusus untuk MUI.

"Tidak ada (instruksi khusus) karena (penembakan) itu kan tidak ada hubungan dengan masalah internal MUI, apalagi orang ini sebelumnya mengaku nabi, katanya. Kalau dia mengaku nabi selama ini, ya ajaran-ajaran yang nyeleneh-nyeleneh begitu, dan MUI selama ini punya tugas membina dan membimbing pihak-pihak yang ajaran-ajarannya keluar dari mainstream dari umat Islam ahlussunnah wal jama'ah," jelasnya.

Terhadap hal-hal yang menyimpang tersebut, Masduki mengatakan MUI biasanya melakukan tugas-tugas pembimbingan.

"Sehingga, saat memberikan bimbingan, bisa jadi ada yang suka dan tidak suka," imbuhnya.


Kronologi Penembakan di Kantor MUI

Penjagaan Ketat Kantor MUI Pusat Pasca Insiden Penembakan
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto juga telah hadir di lokasi kejadian ditemani oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Hengki Haryadi, dan Kapolres Metro Jakarta Pusat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, orang tak dikenal melakukan penembakan di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023). Satu orang dilaporkan luka-luka terkena tembakan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menerangkan, kejadian bermula saat pelaku datang seorang diri ke Gedung MUI Jakarta Pusat.

Saat itu, hendak bertemu dengan Ketua MUI Cholil Nafis. Namun, dihalau oleh petugas keamanan dalam (Pamdal).

"Karena tidak dijelaskan untuk kepentingannya apa dari mana maka dia ditahan dulu," kata Karyoto kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

Karyoto menerangkan, pelaku tak terima lantas mengeluarkan pistol dan melepaskan peluru. Satu orang terkena mengalami luka tembak pada bagian punggung.

"Korbannya ada satu orang, tertembak di bagian punggung," ujar dia.

Karyoto menerangkan, pelaku mencoba kabur usai melakukan penembakan. Karyawan berusaha mengejar. Pelaku pun berhasil diamankan.

"Pada saat proses diamankan beberapa saat tersangka ini pingsan, dibawa ke Polsek kemudian dibawa ke rumah sakit di bawa ke Puskesmas Menteng dan pada saat diperiksa oleh dokter yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya