Pelaku Penembakan Kantor MUI Mengaku Wakil Nabi, Partai Garuda Minta Tak Bawa SARA

Pada Selasa 2 Mei 2023, terjadi insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat (Jakpus).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Mei 2023, 19:13 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 19:13 WIB
Penembakan di Kantor MUI Jakarta, Terduga Pelaku Tewas
“Iya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca pecah, ada korban dari pihak kita, sudah dibawa ke rumah sakit. Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang mengaku Tuhan,” tutur Ikhsan saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa 2 Mei 2023, terjadi insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat (Jakpus).

Diketahui, pelaku pun membawa sepucuk surat. Hal itu dibenarkan Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis. Cholil pun mengatakan, ada satu kali letusan tembakan yang dilepaskan oleh orang tidak dikenal itu.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi pun menilai, pelaku penembakan Kantor MUI itu diduga mengalami masalah kejiwaan.

"Yang pasti, berdasarkan surat yang dikirimkan oleh pelaku penembakan Kantor MUI pusat, dapat diduga ada masalah kejiwaan, karena menjadikan dirinya sebagai wakil nabi. Jangan sampai digoreng sana-sini, akhirnya kita malah jadi dipermainkan oleh orang yang memiliki masalah kejiwaan," ujar Teddy yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Rabu (3/5/2023).

Menurut dia, pastinya akan sulit diterima akal sehat, di mana mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam dan ada yang mengatasnamakan wakil nabi. Sehingga, kata dia, tak perlu membawa unsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan atau SARA.

"Kita sudah berpengalaman akan hal seperti ini, sudah ada lebih dari 10 orang di Indonesia yang mengaku Nabi dan semuanya hanya jadi bahan lelucon masyarakat. Kali ini bukan mengaku Nabi tapi mengaku wakil Nabi, bedanya kalau yang ini menggunakan kekerasan dalam menjalankan perannya," ucap Teddy.

"Karena sudah masuk ranah pidana maka ini menjadi urusan polisi, jangan sampai dibawa dengan berbagai teori konspirasi yang akhirnya melebar ke urusan sara, karena tindakan aneh ini bukan hal baru di Indonesia," jelas Teddy.

 

Isi Surat Pelaku Penembakan Kantor MUI, Minta Keadilan dan Ditembak Mati Kapolda Metro Jaya

Penjagaan Ketat Kantor MUI Pusat Pasca Insiden Penembakan
Polisi telah memasang garis polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara pada insiden penembakan yang terjadi di gedung pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis membenarkan adanya sepucuk surat yang dibawa oleh pelaku penembakan Kantor MUI Menteng, Jakarta Pusat.

Cholil pun mengatakan, ada satu kali letusan tembakan yang dilepaskan oleh orang tidak dikenal itu.

"Satu kali tembakan,” kata Cholil kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

Adapun isi surat milik pria yang diduga atas nama Mustofa NR adalah sebagai berikut:

"SUMPAH YANG KEDUA

Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO Jaya yang terhormat, setelah saya membawa PISAU ke kantor Bapak tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga Bapak tidak mempertemukan saya dengan ketua MUI REPUBLIK INDONESIA saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup/ Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan.

SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH Dan RASUL saya akan cari senjata api saya akan tembak Penguasa/Pejabat di Negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu/ meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/ Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan.

25 Juli 2022

Hormat saya

MUSTOFA. NR"

 

Sudah Dua Kali Kirim Surat ke MUI

Penjagaan Ketat Kantor MUI Pusat Pasca Insiden Penembakan
Ada tiga korban penembakan yakni petugas keamanan, staff, dan front officer. “Terluka tangan dan punggung, peluru karet,” jelas Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa siang 2 Mei 2023 ditembak orang tak dikenal. Sebelum melakukan penembakan, pelaku sempat mengirim surat ancaman ke MUI.

"Sudah dua kali dia sudah mengirimkan surat ancaman. Ini ketiga datang ke sini," kata Wakasekjen MUI Arif Fachrudin di lokasi kejadian.

Arif mengatakan dua surat itu sempat diterima oleh salah staf kantor MUI. Namum untuk yang ketiga kalinya pelaku penembakan justru menghampiri langsung ke lokasi dengan alasan ingin bertemu dengan Ketua MUI.

"Yang bersangkutan (pelaku) naik travel, mungkin ditanya staf kita dan sekuriti, 'mau bertemu siapa? Mau ketemu pimpinan'," ujar Arif.

Lanjut Arif, pelaku sempat diminta untuk menunggu dulu oleh salah satu staf MUI. Ia menduga pelaku yang merasa telah menunggu terlalu lama tiba-tiba mengeluarkan sepucuk senjata.

"Terus enggak tahu, dia enggak sabar atau gimana terus tiba-tiba mengeluarkan senjatanya itu," jelasnya.

Pelaku yang tiba-tiba mengeluarkan sepucuk senjata langsung melepaskan tembakan yang mengakibatkan dua orang staf MUI luka-luka. Setelahnya pelaku pun sempat berupaya untuk kabur.

"Iya kabur, terus langsung dibekuk sama sekuriti kami. Dia melakukan perlawanan tapi langsung dibekuk," ucap Arif.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan petugas menemukan barang bukti berupa pistol yang diduga digunakan pelaku penembakan kantor MUI. Sementara itu, Komarudin mengatakan, pelaku penembakan tewas.

Komaruddin mengatakan, pelakunya sementara ini satu orang. Dia menyebut peristiwa penembakan di kantor MUI terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

Infografis Geger Penembakan di Kantor Pusat MUI. (Liputan6.com/Abdillah) (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Penembakan di Kantor Pusat MUI. (Liputan6.com/Abdillah) (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya