5 Respons dari Kapolri hingga Puan Maharani Terkait Gugurnya 3 Polisi Way Kanan

Dalam kasus ini, dua oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota Polres Way Kanan belum ditetapkan sebagai tersangka.

oleh Fenicia Effendi Diperbarui 20 Mar 2025, 12:18 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 12:08 WIB
Tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya 3 anggota Polres Way Kanan tertembak saat menggrebek judi saabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin. Foto : (Istimewa).
Tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya 3 anggota Polres Way Kanan tertembak saat menggrebek judi saabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin. Foto : (Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Korem 043 Garuda Hitam dan Polda Lampung tengah melakukan investigasi gabungan terkait insiden penembakan yang menewaskan tiga anggota polisi saat penggerebekan judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, pada Senin sore 17 Maret 2025.

Dalam kasus ini, dua oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota Polres Way Kanan belum ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini, keduanya masih berstatus saksi dan tengah menjalani pemeriksaan di Markas Komando Datasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung.

Komandan Korem 043 Garuda Hitam, Brigadir Jenderal (Brigjen) Rikas Hidayatullah, menyatakan pihaknya masih mengumpulkan bukti dan mendalami kasus ini bersama dengan Polda Lampung.

"Investigasi sedang dilakukan bersama Polda Lampung," kata Brigjen Rikas, Senin malam 17 Maret 2025.

Dia menegaskan bahwa penyelidikan bertujuan untuk mengungkap fakta secara detail, termasuk memastikan ada tidaknya keterlibatan oknum TNI dalam peristiwa tragis tersebut.

"Kami mohon waktu untuk konfirmasi lebih lanjut terkait hasil penyelidikan dan investigasi," ungkapnya.

Rikas juga menekankan bahwa jika nantinya terbukti ada oknum TNI yang terlibat, maka pihaknya tidak akan ragu memberikan sanksi tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, seorang oknum TNI diduga terlibat dalam insiden tersebut dan telah diamankan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) Lampung.

"Sementara sudah satu yang diamankan oleh Denpom terkait dengan peristiwa ini," ujar Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam, Brigjen TNI Rikas Hidayatullah.

Meski demikian, Brigjen Rikas belum merinci keterlibatan oknum TNI tersebut dalam aksi penembakan.

Berikut sejumlah respons dari Kapolri hingga Puan Maharani terkait meninggalnya 3 Polisi Way Kanan pada saat bertugas, di himpun Tim News Liputan6.com:

Promosi 1

Kapolri: Investigasi Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Dilakukan Bersama TNI

Potret tiga anggota Polres Way Kanan yang gugur dalam bertugas. Foto: (Humas Polda Lampung).
Potret tiga anggota Polres Way Kanan yang gugur dalam bertugas. Foto: (Humas Polda Lampung).... Selengkapnya

Investigasi tewasnya tiga personel Polri saat menggerebek kandang sabung ayam di Way Kanan, Lampung, dilakukan bersama TNI. Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memantau langsung prosesnya dengan berkomunikasi ke Panglima TNI sebab pelaku penembakan diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI.

"Saya kira hari ini, Kapolda dan Danrem sedang terus melakukan investigasi. Saya dan bapak panglima juga sama," ujar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Kota Serang, Banten, Selasa, 18 Maret 2025.

Lebih lanjut Listyo mengungkapkan proses investigasi dilakukan secara terbuka dan bersama dengan TNI. Seluruh data yang ditemukan, akan dibahas kedua institusi. "Kita sudah sepakat bersama-sama melakukan investigasi dan menuntaskan hal-hal yang nanti ditemukan di lapangan," terangnya.

Kapolri meminta seluruh personel Polri tetap bekerja profesional dan menjaga soliditas dengan TNI maupun seluruh institusi di Indonesia. Dirinya tidak ingin peristiwa Way Kanan, Lampung, merusak soliditas serta kerja sama yang sudah terbangun antara Polri dengan TNI.

Jenderal bintang empat itu berpesan ke seluruh personel Bhayangkara untuk selalu berhati-hati saat menjalankan tugas kepolisian.

"Yang jelas tentunya kita mendorong dan mengingatkan seluruh anggota untuk terus bekerja dengan baik dan penuh semangat, hati-hati dan selalu jaga sinergitas, soliditas untuk kepentingan rakyat," jelasnya.

Anggota Komisi III DPR: Pelakunya Harus Dihukum Berat

Ayam jago yang ditemukan di lokasi kejadian penembakan 3 anggota polisi saat grebek judi sabung ayam, di Way Kanan, Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi).
Ayam jago yang ditemukan di lokasi kejadian penembakan 3 anggota polisi saat grebek judi sabung ayam, di Way Kanan, Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi).... Selengkapnya

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdullah menyatakan, para pelaku, yang diduga melibatkan oknum TNI, harus ditindak tegas dan dijatuhi hukuman berat.

Ia juga mengapresiasi langkah cepat Korem 043 Garuda Hitam dan Polda Lampung yang melakukan investigasi gabungan terhadap kasus penembakan ini.

Abdullah meminta agar TNI tidak pandang bulu dalam menindak anggotanya yang terlibat, dan jika terbukti bersalah, harus dipecat dan diproses secara pidana.

"Siapapun dan apapun jabatannya, jika anggota TNI yang terlibat, maka harus dihukum berat," ungkap Abdullah, dalam keterangannya, Selasa 18 Maret 2025.

Dia menegaskan, TNI dan Polri juga harus mengusut penggunaan senjata dalam peristiwa penembakan. Sebab, penggunaan senjata tidak boleh sembarangan. Harus diselidiki apakah senjata yang digunakan adalah senjata resmi milik tentara atau senjata ilegal.

"Kita serahkan penanganan kasus ini ke Polri dan TNI. Semoga para pelaku segera ditangkap," pungkas Abdullah.

Dia pun menyampaikan duka cita yang mendalam atas kehilangan tiga anggota polisi dalam peristiwa tragis ini.

"Kami sangat prihatin dengan peristiwa itu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," ujar Abdullah.

Respons TNI soal Gugurnya 3 Polisi Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Way Kanan Lampung

Tampak 13 selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian penembakan 3 anggota polisi saat grebek judi sabung ayam, di Way Kanan, Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi).
Tampak 13 selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian penembakan 3 anggota polisi saat grebek judi sabung ayam, di Way Kanan, Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi).... Selengkapnya

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Sebab, beredar kabar, lokasi judi sabung ayam yang digerebek diduga milik dua orang prajurit TNI.

"Infonya yang beredar sejauh ini seperti yang disampaikan. Cuma beberapa hal yang perlu disampaikan bahwa informasi yang ada sedang dalam proses penyelidikan, penyidikan lebih lanjut di lapangan," kata Eko saat dihubungi merdeka.com, Selasa 18 Maret 2025.

Dia menegaskan, jika ada keterlibatan prajurit TNI, maka akan ada sanksi yang bakal diterima personel tersebut. "Nah, untuk nantinya apabila ada keterlibatan oknum, kita pastikan akan ada sanksi-sanksi yang diberikan," tegas dia.

Eko menegaskan, soal isu yang berkembang tersebut masih menunggu hasil penyelidikan. " Terkait isu yang sedang berkembang, dimohon untuk menunggu konfirmasi hasil penyelidikan atau investigasi lebih lanjut," pungkas Eko.

Anggota Komisi I DPR Minta Panglima TNI Tertibkan Anggotanya

Tampak taji ayam yang ditemukan di lokasi kejadian penembakan 3 anggota polisi saat grebek judi sabung ayam, di Way Kanan, Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi).
Tampak taji ayam yang ditemukan di lokasi kejadian penembakan 3 anggota polisi saat grebek judi sabung ayam, di Way Kanan, Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi).... Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyampaikan duka cita mendalam atas insiden penembakan oleh oknum TNI yang menyebabkan 3 personel kepolisian gugur saat menggerebek lokasi judi sabung ayam.

Ia meminta institusi TNI untuk melakukan evaluasi mengingat kejadian arogansi oknum aparat sudah sering terjadi.

"Duka cita kami sampaikan atas gugurnya 3 personel Polri. Kejadian ini menjadi keprihatinan kita bersama, dan semoga tidak kembali terulang di masa yang akan datang," kata Sukamta dalam keterangannya, Rabu 19 Maret 2025.

Sukamta menilai penting bagi panglima TNI untuk lebih tegas dalam memimpin prajuritnya.

"Ini menjadi PR untuk pimpinan TNI agar menertibkan anggota-anggotanya supaya disiplin dalam mematuhi hukum dan tidak bertindak anarkis kepada sesama anak bangsa," jelas dia.

Anggota Komisi di DPR yang membidangi urusan pertahanan dan bermitra dengan TNI itu berharap pelaku dapat dihukum maksimal.

Sukamta juga mengapresiasi komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang sepakat melakukan investigasi tuntas pada kasus ini.

"Pelaku sebagai aparat yang melakukan pelanggaran kriminal wajib mendapat hukuman setimpal. Karena selain telah menghilangkan nyawa 3 orang penegak hukum, oknum tersebut juga memfasilitasi aktivitas perjudian," paparnya.

 

Puan Maharani Minta Tragedi Tiga Polisi Tewas Ditembak di Lampung Diusut Tuntas

Puan Maharani
Puan Maharani (©Istimewa)... Selengkapnya

Ketua DPR RI Puan Maharani berbelasungkawa atas kejadian memilukan yang terjadi di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, pada Senin, 17 Maret 2025, di mana tiga anggota kepolisian meninggal dunia akibat tembakan dalam sebuah penggerebekan terhadap arena judi sabung ayam.

"Atas nama DPR RI kami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 3 anggota polisi saat menjalan tugas. DPR melalui komisi terkait akan mengawal pengusutan kasus ini hingga tuntas," kata Puan dalam keterangannya, Selasa, 18 Maret 2025.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) ini menekankan pentingnya investigasi menyeluruh untuk memastikan keadilan bagi para korban.

"Pelaku yang terlibat dalam tindakan kriminal harus mendapatkan sanksi yang setimpal,” jelas Puan.

Dia juga meminta TNI dan Polri untuk bekerja sama dalam menginvestigasi kasus yang terjadi di Lampung ini demi memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Selain itu, Puan berharap ada evaluasi internal di institusi TNI guna mencegah keterlibatan anggotanya dalam aktivitas ilegal di masa mendatang.

"Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya integritas dan profesionalisme aparat negara dalam menjalankan tugasnya," ujar Puan.

"Penegakan hukum yang tegas dan adil terhadap pelaku, terutama jika melibatkan oknum aparat, adalah langkah krusial untuk menjaga wibawa institusi dan kepercayaan publik," sambungnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya