Gerindra soal Jokowi Cawe-Cawe Politik: Sudah Sangat Tepat

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai tidak ada yang salah atas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan melakukan cawe-cawe politik.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 30 Mei 2023, 12:54 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 12:54 WIB
Tawa Jokowi dan Prabowo di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo tertawa saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Dalam pertemuan tersebut mereka membahas permasalahan bangsa dan koalisi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai tidak ada yang salah atas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan melakukan cawe-cawe politik.

“Saya memang berpendapat apa yang disampaikan Pak Jokowi sangat tepat, sangat benar. Jangan dianggap salah,” kata Habiburokhman, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Habiburokhman menyebut Jokowi sebagai warga negara juga memiliki kepentingan bagi Indonesia ke depan. Terlebih, sebagai pemimpin negara Jokowi pasti menginginkan capaian-capaiannya terus berlanjut.

“Kan Jokowi sudah bekerja sangat baik, 10 tahun. Beliau ingin capaiannya selama 10 tahun terus berlanjut,” ujarnya.

Habib pun mengatakan cawe-cawe yang dilakukan Jokowi selama ini tidak melanggar aturan. Sehingga, publik tidak perlu khawatir, lantaran ada peraturan yang akan menjaga agar tidak melebihi batasnya.

“Aturan ada, institusi penegakkan hukum ada. Apalagi yang kita khawatirkan? Kita bangsa yang besar,” kata dia.

Jokowi sebelumnya mengklaim kalau dirinya boleh cawe-cawe dalam politik demi kepentingan negara.

Dia menilai cawe-cawe yang dilakukannya tak menyimpang dari konstitusi. Ia juga mengklaim hal itu dilakukannya agar pembangunan tetap berlanjut meski ada transisi kepemimpinan.

"Cawe-cawe untuk negara, untuk kepentingan nasional. Saya memilih cawe-cawe dalam arti yang positif, masa tidak boleh? Masa tidak boleh berpolitik? Tidak ada konstitusi yang dilanggar. Untuk negara ini, saya bisa cawe-cawe," kata Jokowi saat menjamu sejumlah pemimpin redaksi media massa di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/5).

Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Demokrat: Berlebihan dan Tidak Bisa Dibenarkan

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku cawe-cawe atau ikut-ikuran dan tidak akan netral di Pilpres 2024 merupakan tindakan tidak tepat. 

"Pernyataan Pak Jokowi yang akan cawe-cawe terkait Pemilu 2024 demi bangsa dan negara tentu tidak pas dan berlebihan. Ini bukan pernyataan yang positif mengingat rekam jejak Pak Jokowi tidak demikian. Sering berbeda antara pikiran, perkataan dan perbuatan," kata Kamhar pada wartawan, Selasa (30/5/2023). 

Kamhar menilai Jokowi sejak lama sudah aktif mengendorse capres tertentu dan berada di balik pembentukan poros koalisi tertentu.  

"Ini menegaskan Pak Jokowi tak netral. Apa pun justifikasinya. Atas nama demokrasi ini tak bisa dibenarkan," kata dia. 

Menurut Kamhar, alasan Jokowi cawe-cawe demi bangsa dan negara tidak dapat dibenarkan, sebab menurutnya tidak sesuai kenyataan. 

"Ini ekspresi psikologi Pak Jokowi yang merasa memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih memadai untuk memastikan Indonesia bisa menjadi negara maju dari 13 tahun waktu yang tersedia. Padahal kenyataannya tidak demikian. Beliau overestimate atas pengetahuan dan kemampuannya," jelas Kamhar. 

Kamhar justru melihat potret pemerintahan Jokowi harus segera ada perubahan dan perbaikan. 

"Justru yang paling pas dan relevan adalah melakukan perubahan dan perbaikan. Pelanjut Jokowi hanya akan membuat ikhtiar Indonesia maju, Indonesia Emas 2045 semakin jauh panggang dari api," pungkas politikus Demokrat itu. 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya