Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Gereja Katolik Vatikan Sri Paus Fransiskus menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (MHM) Konselor Mohamed Abdelsalam di Vatikan, Senin, 29 Mei 2023. Kehadiran Sekjen MHM di Vatikan, bersamaan dengan kunjungan Direktur Jenderal dan Perwakilan Khusus Presidensi Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk the Conference of the Parties ke-28 (COP28) yang akan membahas mengenai perubahan iklim.
Pertemuan ketiga pihak ini membahas rencana peluncuran inisiasi bersama mengenai perubahan iklim menjelang konferensi COP28 di Abu Dhabi, PEA, pada November 2023. Inisiasi bersama itu berupa rencana pelibatan tokoh dan lembaga agama serta masyarakat untuk membantu mewujudkan apa yang menjadi tujuan COP28.
Inisiasi itu mengajak lembaga dan pemuka agama di dunia untuk menyatukan langkah dan berperan aktif dalam upaya melindungi planet Bumi—yang merupakan rumah bersama keluarga besar masyarakat dunia—yang menjadi tujuan bersama. Lebih dari itu, inisiasi tersebut bertujuan menggali dan meningkatkan peran agama dalam menjembatani komunikasi antarbudaya dan antarbangsa yang berbeda dan membuka cakrawala baru dalam memandang isu perubahan iklim.
Advertisement
“MHM dan Vatikan memiliki kesamaan pandangan mengenai peran penting agama dan pemuka agama dalam memberikan solusi praktis terhadap berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim,” terang Konselor Mohamed Abdelsalam usai pertemuan di Vatikan dikutip Kamis (1/6/2023).
Sekjen MHM dan Pemimpin Gereja Vatikan juga mendiskusikan kemungkinan membuka sesi khusus dialog antarpemuka agama di sela-sela pelaksanaan COP28 di Abu Dhabi mendatang. Sesi khusus dialog pemuka agama itu diharapkan akan memberikan pengayaan dan tukar pikiran dan pandangan agama dalam mengatasi dampak buruk perubahan iklim.
Dukungan MHI
Majelis Hukama Indonesia (MHI) sebagai cabang dari MHM mendukung penuh terobosan pelibatan tokoh agama dalam COP28. Anggota Komite Eksekutif MHM yang juga pembina MHI TGB Zainul Majdi mengatakan, perubahan iklim menjadi ancaman bersama yang harus segera dicarikan solusinya secara sinergis dan sistematis. Sebagai bentuk dukungan, pihaknya akan menggelar sejumlah kegiatan yang relevan dengan tema COP28.
“Kita akan gelar seminar di sejumlah kampus, yang melibatkan tokoh agama, terkait pentingnya penguatan peran mereka dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Indonesia sangat strategi dalam peran ini, karena peran tokoh agama sangat besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas TGB Zainul Majdi.
“Pelibatan tokoh agama sangat strategis dalam membuka kesadaran sekaligus menggerakkan masyarakat untuk ambil bagian dalam upaya mengatasi ancaman perubahan iklim,” tandasnya.
Persatuan Emirat Arab akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan COP28 pada 30 November–12 Desember 2023. COP28 merupakan upaya bersama masyarakat dunia mengatasi dampak buruk perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan global yang mengancam kehidupan di planet bumi.
Advertisement