Liputan6.com, Jakarta - Marketplace Guru. Ini jadi terobosan baru dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi/MendikbudRistek Nadiem Makarim. Gagasan ini sebagai upaya mengatasi masalah tenaga guru honorer selama bertahun-tahun.
Platform Marketplace Guru merupakan basis data dengan dukungan teknologi untuk semua sekolah agar bisa mengakses calon guru. Ini juga sebagai wadah atau media perekrutan guru. Pihak sekolah bisa mencari siapa saja yang dapat menjadi guru dan diundang untuk kebutuhan sekolahnya.
Marketplace Guru diklaim dapat menjadi tempat yang bisa mempermudah pihak sekolah dalam mencari pengajar yang dibutuhkan. Sehingga prosesnya dapat lebih tertuju sesuai kebutuhan sekolah.
Advertisement
Nadiem Makarim mengaku rencana ini sudah dibahas bersama Kementerian Keuangan atau Kemenkeu, Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri, serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau KemenpanRB. Selain itu, rencana ini juga sudah disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI.
"Ini adalah sistem yang didukung dengan teknologi. Satu-satunya cara untuk menghentikan perekrutan guru honorer baru, tapi memberikan kesempatan maksimal bagi semua sekolah untuk memenuhi kebutuhannya tanpa menunggu siklus perekrutan pusat," jelas Nadiem di Jakarta, 31 Mei 2023.
Gagasan ini menuai pro dan kontra. Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menilai Marketplace Guru tidak menyelesaikan akar permasalahan tenaga pendidikan di Indonesia. Cuma menyelesaikan persoalan distribusi guru yang hanya menjadi salah satu dari banyak masalah pengelolaan tenaga pendidikan di tanah air.
"Market place guru ini hanya akan memudahkan sekolah yang membutuhkan tenaga pendidik sesuai formasi yang dibutuhkan. Marketplace ini tidak menjawab bagaimana agar tenaga guru honorer bisa secepatnya diangkat menjadi ASN (aparatur sipil negara), sehingga mereka mendapatkan kelayakan penghidupan," kata Syaiful Huda.
Sedangkan Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian melihat ada beberapa solusi yang ditawarkan, agar proses pemberian formasi bagi guru, terutama yang lolos Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK menjadi lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan. Dengan demikian diharapkan antara persediaan dengan permintaan dapat bertemu.
"Ditawarkan ada semacam marketplace, istilah kami sedang cari padanannya supaya menunjukkan ada suatu upaya untuk memiliki database yang bagus tentang kondisi masing-masing sekolah, kebutuhan dan bagaimana kebutuhan itu dipenuhi," ujar Hetifa.
Seperti apa terobosan sistem rekrutmen melalui Marketplace Guru ala Nadiem Makarim? Apa sebenarnya masalah yang menjadi pemicu dan seperti apa solusinya melalui Marketplace Guru? Lalu apa saja syarat untuk bisa masuk database Marketplace Guru? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Marketplace Guru, Terobosan Sistem Rekrutmen ala Nadiem Makarim
Advertisement
Infografis Masalah Pemicu & Solusi Marketplace Guru
Infografis Syarat Bisa Masuk Database Marketplace Guru
Advertisement