Luhut Sebut Presiden Jokowi Tak Campuri Urusan Kasus Tambang Haris-Fatia

Jawaban Luhut sontak membuat ruang sidang gaduh. Khususnya dari pihak kuasa hukum Haris Azhar dan Fatia yang merasa tidak puas dengan pernyataan Luhut.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 08 Jun 2023, 15:44 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 15:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (Dok. Kemenko Marves)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak pernah membahas berbagai isu yang dilontarkan oleh Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti. Termasuk soal tambang di Papua yang disebut terafiliasi dengannya.

"Apakah saudara pernah dipanggil Presiden untuk membahas isu-isu yang disampaikan Haris-Fatia?," tanya kuasa hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Kamis (8/6/2023).

"Presiden tidak pernah ngurus yang begitu-begitu," jawab Luhut.

Jawaban itu sontak membuat ruang sidang gaduh. Khususnya dari pihak kuasa hukum Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang merasa tidak puas dengan pernyataan Luhut.

Majelis hakim kemudian meminta Luhut untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan kuasa hukum Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti

"Yang Mulia, saya menjwab bahwa Presiden tidak pernah mencampuri hal-hal semacam itu,” kata Luhut.


Sidang Haris Azhar-Fatia, Luhut Bantah Main Tambang di Papua

Luhut Binsar Pandjaitan
Di dalam ruang sidang, Luhut tampak mengenakan kemeja ungu dengan motif batik berlengan panjang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah berbisnis tambang di Papua selama dirinya menjabat menjadi pejabat negara.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim).

"Saya tidak punya. Tidak ada kaitannya dengan jabatan saya sebagai Menko Marves. Tidak pernah dan tidak mungkin saya menggerakkan militer karena saya tidak dalam posisi bisa melakukannya," kata Luhut kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).

Luhut menegaskan, tidak memiliki perusahaan tambang seperti yang pernah disebut oleh Haris Azhar dan Fatia. Termasuk tudingan menggerakkan operasi militer di Intan Jaya untuk kepentingan bisnisnya.

"Saya tidak punya bisnis apapun, sejak saya masuk ke pemerintahan," jelas dia.

Luhut mengulas sempat ditanya oleh cucunya terkait kebenaran pernyataan Haris dan Fatia dalam video yang menjadi sumber perkara kali ini. Dia menyatakan tidak pernah memiliki bisnis di Intan Jaya Papua.

Selain itu, dia juga menyatakan telah memberikan keterangan kepada penyidik secara jujur dan sesuai dengan fakta yang ada. Terlebih, sebelum membuat laporan pun dirinya beberapa kali membuka jalur damai dan memberikan kesempatan Haris-Fatia untuk meminta maaf

"Saya berjanji sebagai saksi dalam perkara ini akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. Semoga Tuhan menolong saya," Luhut menandaskan.

INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Soal Kejahatan Sosial Enginering yang Bobol Rekening Korban
INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Soal Kejahatan Sosial Enginering yang Bobol Rekening Korban (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya