TPN-OPM Serahkan 4 Senpi dan Amunisi ke Satgas Pamtas di Perbatasan RI-PNG

Sejumlah simpatisan kelompok TPN-OPM menyerahkan empat pucuk senjata api (senpi) jenis Mouser beserta tiga butir amunisi kaliber 7,62 mm. Senjata api itu diserahkan kepada Tim Khusus Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2023, 14:40 WIB
Tim Khusus Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS menerima empat pucuk senjata api (senpi) jenis Mouser beserta tiga butir amunisi kaliber 7,62 mm yang diberikan oleh sejumlah simpatisan kelompok TPN-OPM.
Tim Khusus Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS menerima empat pucuk senjata api (senpi) jenis Mouser beserta tiga butir amunisi kaliber 7,62 mm yang diberikan oleh sejumlah simpatisan kelompok TPN-OPM. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah simpatisan kelompok TPN-OPM menyerahkan empat pucuk senjata api (senpi) jenis Mouser beserta tiga butir amunisi kaliber 7,62 mm. Senjata api itu diserahkan kepada Tim Khusus Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS.

Senpi dan amunisi diterima Wadansatgas Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa di wilayah perbatasan RI-PNG, Kampung Mosso-Distrik Muara Tami dan Bendungan Tami-Kecamatan Muara Tami, Jayapura, pada Rabu 28 Juni 2023 lalu.

Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS Lerkol Inf Ahmad Fauzi mengapresiasi penyerahan senpi tersebut. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat di perbatasan Papua," kata Ahmad Fauzi dalam keterangannya, Jumat (30/6/2023).

Sementara, Wadansatgas Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa mengatakan, penyerahan senpi oleh mantan simpatisan kelompok TPN-OPM tersebut dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada akhir bulan Mei 2023, awal dan akhir Juni 2023.

Dia menjelaskan, penyerahan senpi ini bermula dari perintah Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS Letkol Inf Ahmad Fauzi kepadany untuk membentuk Tim Khusus Bima Sakti.

Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi aktivitas dan pergerakan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah perbatasan Papua yang berupaya untuk menyelundupkan senjata api dan amunisi secara ilegal.

Tim ini mengedepankan pembinaan teritorial yang humanis. Zulfikar kemudian melaksanakan perintah tersebut dengan memilih dan menyiapkan personel terbaiknya yang didukung Kapten Inf Putra Kurnia Zendrato dan Serka Faisal Harahap.

"Komunikasi sosial (Komsos) yang senantiasa dilakukan oleh Tim Khusus Bima Sakti dengan mengedepankan pembinaan teritorial tersebut disambut dengan sangat baik, dan antusiasme yang tinggi oleh masyarakat. Karena memberikan kesejahteraan dan jaminan keamanan bagi masyarakat di perbatasan Papua," ujar Zulfikar.

Kegiatan Pembinaan Teritorial

Dia menyebut, selama kurang lebih delapan bulan, berbagai kegiatan pembinaan teritorial yang bersifat humanis sangat membantu masyarakat Papua, seperti pembuatan sumur bor untuk akses air bersih, rehabilitasi rumah-rumah masyarakat, rehabilitasi rumah ibadah (gereja), acara 'Bakar Batu', dan lomba menghias pohon Natal.

Lalu, pendistribusian 2.100 helai pakaian baru, pembagian 870 paket sembako, pembagian 100 paket perlengkapan belajar kepada siswa dan siswi sekolah dasar, khitanan, serta pengobatan massal gratis disertai dengan pembagian 100 bingkisan makanan dan minuman ringan.

Kemudian, mereka juga memasang 100 unit penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) di sepanjang jalur perlintasan perbatasan Papua dan sebagainya.

"Berbagai upaya dalam rangka menjaga keamanan juga telah dilakukan untuk melindungi masyarakat, seperti menangkap YP yang merupakan salah satu tokoh TPNPB-OPM, menggagalkan peredaran dan penyelundupan ganja hingga mencapai 34,5 kilogram," sebutnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya