Konser Coldplay di Indonesia Hanya 1 Hari, Sandiaga Ungkap Penyebabnya

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkap penyebab grup band Coldplay hanya satu hari menggelar konser di Indonesia, berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Apa Itu?

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Agu 2023, 13:57 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2023, 13:57 WIB
Konser Coldplay
Konser tersebut merupakan bagian dari Tur Dunia Music of the Spheres. (Mads Claus Rasmussen/Ritzau Scanpix via AP)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkap penyebab grup band Coldplay hanya satu hari menggelar konser di Indonesia, berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Sandiaga menjelaskan hal itu dikarenakan sulitnya mendapat izin untuk menggelar event di Indonesia, termasuk konser musik.

"Coldplay salah satu pertimbangan kenapa Coldplay hanya memilih satu hari di sini dan lebih dari 1 hari di negara lain, itu karena faktor salah satunya perizinan, baik daripada kemudahan perizinan, waktu dari perizinan, dan juga biaya dari perizinan tersebut," jelas Sandiaga Uno usai rapat bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Untuk itu, dia akan melakukan uji coba digitalisasi perizinan penyelenggaraan event pada September 2023. Sandiaga berharap terobosan ini dapat memudahkan perizinan penyelenggaraan event di Indonesia.

"Jadi kita harapkan dengan target digitalisasi ini kita launching di 6 venue, ini akan kita evaluasi," ujar dia.

Sandiaga menuturkan, masalah perizinan ini banyak dikeluhkan oleh para penyelenggara kegiatan. Sebab, ada izin penyelenggaraan acara yang baru kelaur beberapa jam sebelum event berlangsung.

"Karena ada yang izinnya itu baru keluar beberapa jam sebelum event-nya itu dilaksanakan, jadi ini banyak menimbulkan ketidakpastian," kata Sandiaga.

Dengan adanya digitalisasi ini, dia menyebut izin untuk event skala nasional bisa keluar 14 hari sebelum acara. Sedangkan izin untuk event internasional, akan terbut 21 hari sebelum acara.

"Targetnya menggunakan proses digitalisasi yang memangkas tahapan sehingga pelayanan publik untuk perizinan event ini akan jauh lebih baik ke depan," tutur Sandiaga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gerakkan Perekonomian Nasional Sekitar Rp 197 Triliun

Sandiaga juga menyampaikan 3.000 event yang digelar pada tahun ini akan menggerakkan ekonomi nasional sekitar Rp 197 triliun. Dengan adanya digitalisasi ini, Sandiaga menargetkan akan memberikan nilai tambah Rp 17 triliun untuk perekonomian nasional.

"Ini yang kita harapkan (dari digitalisasi perizinan), akan bisa mendorong lebih banyak terjadinya event, terselenggaranya acara-acara berkelas internasional yang akan mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024," pungkas Sandiaga.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya