Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan tidak lagi ingin membahas masalah pemecatan terhadap Budiman Sudjatmiko. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku tidak lagi ingin membahas masa lalu.
"Itu sudah dijelaskan oleh Pak Komarudin, kami berbicara tentang ke depan bagaimana Pak Ganjar ini semakin bergerak cepat untuk kemajuan Indonesia raya. Kami tidak berbicara masa lalu," jelasnya di kantor DPP PDIP, Senin (28/8).
Baca Juga
Kini fokus PDIP adalah bagaimana memenangkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pemilu 2024. Tak akan lagi membahas pemecatan Budiman.
Advertisement
"Kami berbicara bagaimana memenangkan Pak Ganjar Pranowo karena beliau sosok yang berprestasi, sosok dengan rekam jejak keluarga yang baik, sosok yang memang dipersiapkan tidak hanya oleh PDI Perjuangan, tetapi juga oleh Presiden Jokowi," jelas Hasto.
Sebelumnya, PDI Perjuangan resmi memecat Budiman Sudjatmiko. Surat pemecatan itu ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Pemecatan ini buntut Budiman mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024. PDIP menilai Budiman melakukan kesalahan berat dengan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Budiman Sudjatmiko mengaku telah menerima surat pemecatannya dari PDI Perjuangan.
'Sudah sudah (menerima). Iya benar (pemecatan),' kata Budiman dikonfirmasi, Jumat (25/8).
Budiman mengaku sedang tidak di rumah saat surat itu dikirim. Surat itu diterima putrinya yang diberi nama langsung oleh Megawati. Surat itu difoto dan dikirimkan kepadanya.
Â
Langkah Politik Budiman Usai Dipecat dari PDIP
Namun Budiman belum membeberkan langkah politik selanjutnya setelah dipecat PDI Perjuangan. Budiman mengatakan telah menyiapkan episode baru dalam perjalanan politiknya agar bisa berkontribusi positif bagi Indonesia.
"Ini adalah akhir dari satu episode dalam hidup saya, dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja dan ya akan mencoba terus mengalir bersama sejarah saja, bersama waktu ya," ujar Budiman.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Â
Advertisement