Cek Museum Nasional, Megawati Berpesan Kedepankan Gotong Royong Tangani Musibah

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengecek Museum Nasional atau Gajah di Jakarta Pusat, pasca kebakaran pada Sabtu 16 September 2023.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Sep 2023, 20:54 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 20:40 WIB
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengecek Museum Nasional atau Gajah di Jakarta Pusat, pasca kebakaran pada Sabtu 16 September 2023.
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengecek Museum Nasional atau Gajah di Jakarta Pusat, pasca kebakaran pada Sabtu 16 September 2023. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengecek Museum Nasional atau Gajah di Jakarta Pusat, pasca kebakaran pada Sabtu 16 September 2023.

Ketum PDIP itu berpesan bagi semua pihak untuk bergotong royong menangani musibah tanpa harus memandang kepentingan kelompok.

Megawati mengunjungi Museum Nasional didampingi Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim serta Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid.

"Ibu bercerita, ya, pengalaman masa lalu, saya kira menjadi inspirasi kita bahwa ini waktunya kita bergotong royong begitu, ya, bersama-sama di dalam musibah, semua unsur harus terlibat, tidak boleh ada kepentigan," kata Hilmar usai mendampingi Megawati di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).

Hilmar melanjutkan, Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRI) berpesan untuk melibatkan Kemendikbudristek dalam penanganan pascakebakaran di Museum Nasional.

"Tadi untuk segera bekerja sama dengan BRIN. Jadi, teman-teman yang dari arkeolog utamanya, organisasi riset arkeologi sejarah, nanti akan segera terlibat. Nanti kami langsung, ya, on the spot sudah ada kesepakatan dengan Kepala BRIN dengan Pak Deputi untuk segera bikin rapat Jumat ini," ujar Hilmar.

Menurutnya, Megawati merasa terpanggil untuk melihat kondisi tempat itu pascakebakaran. Terlebih, Megawati pernah menjadi sukarelawan untuk mengurusi koleksi yang berada di museum itu.

"Ibu ini punya memori pada 80-an pernah menjadi sukarelawan di sini untuk mengurusi koleksi. Jadi, tadi ibu bertanya mengenai koleksinya, kami banyak berdiskusi mengenai sejarah, tentang tata kelola museum dan sebagainya," ucapnya.

"Dan tadi juga ibu memberikan arahan bahwa ini khususnya mengenai koleksi ini perlu ditelusuri sejarahnya, narasinya perlu dibikin dengan baik sehingga bisa digunakan sebagai sumber belajar," ujar Hilmar.


Memantau Keramik

Dia menambahkan, Megawati di lokasi memantau keramik yang menjadi barang bersejarah peninggalan dinasti di China dan Vietnam.

"Kalau koleksi yang Ibu ingat persis itu soal keramik, ya, keramik dari berbagai dinasti dari Cina, dari Vietnam, karena kebutulan waktu itu Ibu mengingat ada seorang kurator," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya