Anies Baswedan Akan Temui Alumni ITB pada 1 Oktober 2023

Anies Baswedan akan mendengarkan berbagai gagasan sebagai calon presiden Indonesia hasil kajian serius para alumni ITB.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 28 Sep 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2023, 21:00 WIB
Kemesraan Bacapres dan Bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
Sejumlah pertanyaan diajukan dalam perbincangan pada program Pemilu stasiun televisi SCTV “Kita Indonesia” di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (12/9/2023). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Alumni Institute Teknologi Bandung (ITB) yang terdiri dari para profesor, doktor, aktivis, hingga pelaku berbagai profesi menggelar konsolidasi akbar yang akan dihadiri oleh bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.

Kegiatan bertajuk ‘Ngariung 1000 Alumni ITB tersebut diisi dengan penyampaian gagasan perubahan bangsa kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Salah satu inisiator kegiatan, Hendry Harmen menyampaikan, acara tersebut akan diselenggarakan di Bandoengsche Melk Centrale (BMC) Jalan Aceh Nonor 30 Bandung, pada Minggu, 1 Oktober 2023 pukul 09.00 WIB. Dia memastikan Anies Baswedan hadir dalam agenda tersebut.

“Saya telah menerima konfirmasi langsung dari Bapak Anies Baswedan bahwa beliau akan hadir menjumpai alumni ITB. Beliau merasa terhormat dan senang mendapat undangan dari alumni ITB karena kebetulan Bbeliau juga memiliki ikatan historis dengan Kota Bandung," tutur Hendry kepada wartawan, Kamis (28/9/2023).

Menurutnya, Anies Baswedan akan mendengarkan berbagai gagasan sebagai calon presiden Indonesia hasil kajian serius para alumni ITB.

"Kami mengumpulkan para profesor, doktor, dan profesional alumni ITB untuk merumuskan pemecahan persoalan bangsa berbasis moral, sains, dan teknologi. Hal ini menurut kami, perlu menjadi perhatian serius para pemimpin bangsa," jelas Hendry. 

Lebih lanjut, hasil rumusan gagasan yang nantinya diserahkan kepada Anies Baswedan akan langsung dilakukan di depan ribuan Alumni ITB yang hadir.

Hendry yakin, gagasan perubahan yang akan disampaikan itu sejalan dengan agenda perubahan yang diperjuangkan oleh Anies Baswedan jika terpilih sebagai Presiden RI di Pemilihan Presiden (Pipres) 2024 nanti. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ketika Cak Imin Bela Anies yang Kerap Dituding Radikal

Anies Baswedan dan Cak Imin
Deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin untuk Pemilu 2024 diumumkan di Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Minggu (3/9/2023), deklarasi Anies trending di Google. (Foto: Dok. Instagram @cakiminow)

Sementara itu, Bakal calon presiden (Bacawapres) dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespons perihal bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan yang kerap dituding penganut Islam radikal. Padahal, Cak Imin menilai Anies memiliki toleransi yang tinggi.

Menurut Cak Imin, toleransi Anies yang tinggi antar umat beragama terbukti saat Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2024. Hal ini disampaikan Cak Imin saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (28/9/2023).

"Jadi kalau ada yang ngomong Mas Anies ini kumpulan radikal, kumpulan kelompok keras, saya jawab, selama lima tahun jadi gubernur, Mas Anies membawa rahmatan lil alamin sebagai gubernur DKI Jakarta, terbukti toleransinya tinggi," kata Cak Imin.

Cak Imin berpandangan, kehidupan beragama di DKI Jakarta menguat selama kepemimpinan Anies di periode 2017-2022. Meski begitu, kata dia tak ada konflik berarti antar umat beragama yang ada di Jakarta kala itu.

"Kehidupan keagamaan menguat, tapi tidak ada konflik yang berarti," ujar Cak Imin.

Oleh sebab itu, Cak Imin mengaku heran. Dia menyadari, Anies banyak diserang dengan hal-hal semacam itu jelang Pilpres 2024.

"Sekarang ini banyak diserang, dianggap pro yang keras-keras," ucapnya.

Infografis Bursa Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan
Infografis Bursa Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya