Ada Nasi Ampok di Pameran Pangan PDIP, Inovasi Pengganti Beras dari Kediri

Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Ratih asal Kediri memamerkan produknya yakni buah nanas yang tak hanya memanfaatkan dagingnya saja, tapi juga daun dan kulitnya sehingga meminimalisir sampah atau limbah di lingkungan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 30 Sep 2023, 16:39 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2023, 13:08 WIB
Pelaku UMKM Asal Kediri yang Memamerkan Produk Nasi Ampok di Pameran Pangan PDIP
Pelaku UMKM Asal Kediri yang Memamerkan Produk Nasi Ampok di Pameran Pangan PDIP. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Ratih asal Kediri memamerkan produknya yakni buah nanas yang tak hanya memanfaatkan dagingnya saja, tapi juga daun dan kulitnya sehingga meminimalisir sampah atau limbah di lingkungan.

Adapun produknya ini dipamerkan di Pameran Pangan Plus dalam Arena Rakernas IV PDI Perjuangan (PDIP) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

“Buahnya itu tak hanya bisa dibuat minuman, daunnya bisa dibuat craft bahkan sampai kain dari serat nanas itu disebut paling kuat. Kulitnya itu bisa jadi permen dan ada seperti agar-agar atau seperti nata de coco, tapi ini terbuat dari nanas ini,” kata Ratih, Sabtu (30/9/2023).

Selain itu, dia mengungkapkan UMKM ini bisa menghidupkan warga yang ada di desa-desa Kediri. Misalnya, ada satu desa membuat minumannya.

“Ada satu wilayah yang hanya ada permennya,” ungkap Ratih.

Bukan itu saja, pihaknya juga menciptakan pengganti beras. Yaitu nasi ampok yang terbuat dari jagung.

“Kediri ini selain nanas banyak juga jagung. Kita ada nasi ampok juga sebagai pengganti beras,” tutur Ratih.

Dia mengungkapkan tidak mudah memberikan edukasi kepada masyarakat di Kediri. Semuanya dilakukan perlahan dengan dukungan dari PDIP dan Pemerintah Kediri yang peduli dengan anak muda.

Diketahui, Kediri kini dipimpin oleh Hanindhito Himawan Pramana, yang merupakan kader muda PDIP.

“Karena beliau masih muda, selalu memberikan bantuan untuk pendampingan, pelatihan, bagaimana mengelola hasil pangan yang baik, mengolahnya, dan memasarkannya. Semua diwadahi dengan baik,” pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cari Alternatif

Untuk diketahui, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mendorong agar upaya mencari alternatif bahan makanan yang diimpor, agar terus diperkuat.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Megawati menyontohkan ketergantungan Indonesia pada impor gandum.  Karena itu, guna mengurangi ketergantungan terhadap gandum, Presiden Kelima RI ini menyebut banyak bahan pangan pengganti di Indonesia.

“Guna mengurangi ketergantungannya, bukankah kita memiliki 10 sumber pangan lainnya. Yaitu jagung, hanjeli, pisang, porang, sagu, singkong sorgum, sukun, talas, dan ubi jalar yang tentunya kalau diolah dan di backup oleh BRIN kita ini bisa mensubstitusi gandum,” jelas Megawati.

Menurut dia, dana yang digunakan impor gandum tersebut bisa digunakan untuk menambah biaya riset di BRIN.

“Maka dana yang ada bisa dipergunakan juga untuk menambah biaya riset terhadap produk substitusi gandum,” jelas Megawati.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya