Gandeng Influencer, Kapolda Metro Deklarasi Anti Hoaks Jelang Pemilu 2024

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, deras arus informasi di dunia maya bisa memberikan dampak positif maupun negatif.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 10 Okt 2023, 14:06 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 14:06 WIB
Kapolda metro
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengadakan deklarasi "Anti Hoaks jelang Pemilu 2024. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengadakan deklarasi "Anti Hoaks jelang Pemilu 2024. Artis Deddy Corbuzier dan sejumlah influencer turut digandeng.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, deras arus informasi di dunia maya bisa memberikan dampak positif maupun negatif. Dia mengungkapkan, salah satu dampak negatif tersebut ialah munculnya berita negatif atau hoax.

"Kenapa kita ada di kegiatan hari ini, ini adalah salah satu antisipasi dan pencerahan menjelang pemilu," kata Karyoto kepada wartawan, Selasa (10/10/2023).

Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membeberkan temuan isu hoaks periode Agustus 2018 hingga 31 Maret 2023. Tercatat, ada 11.357 informasi hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik.

Sebagaimana perintah dari Kapolri meminta jajaran untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas keamanan pemilu 2024 serta menegaskan netral kepada jajarannya.

Begitupun Kapolda Metro Jaya yang selalu menekankan keamanan merupakan tanggung jawab bersama, kemudian meminta kehadiran seluruh personel Polri hadir di tengah-tengah masyarakat dan tidak dapat tergantikan dengan apapun dalam menjaga situasi dan kondisi keamanan, maka diperlukan langkah-langkah kolaborasi.

"Kegiatan deklarasi anti hoaks ini merupakan bagian dari pada cooling sistem di mana peran Polri selaku stabilisator dan dinamisator dalam mewujudkan Kamtibmas khususnya menjelang pemilu 2024," ujar dia.

Dia mengatakan, kunci utama kesuksesan kolaboratif adalah adanya sinergitas dan komitmen yang kuat dengan pemangku kepentingan, maka diperlukan langkah-langkah komunikasi yang efektif dengan melihat prinsip-prinsip dasar dalam melihat situasi, fenomena sosial yang berkembang.

"Maka para sosial media aktivis yang kami undang di sini adalah bagian dari pada pemangku kepentingan yang langsung dapat melakukan komunikasi lebih efektif dengan pendekatan melalui komunitas, segmennya, dan kearifan lokal yang hidup di tengah-tengah masyarakat," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


KNPI Luncurkan Gerakan Demokrasi Cerdas

DPP Komisi Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) meluncurkan Gerakan Demokrasi Cerdas. Lewat gerakan ini, DPP KNPI mengajak pemerintah berkolaborasi dengan pemuda untuk menangkal isu hoaks hingga politik uang di Pemilu 2024.

Ketua Umum (Ketum) DPP KNPI Putri Khairunnisa, menyatakan ada sebabnya 204.807.222 daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Dari jumlah tersebut66,8 juta merupakan pemilih dari generasi milenial, dimana 46,8 juta diantaranya pemilih dari gen Z.

 "Kami mengusung demokrasi cerdas ini adalah sebagai bagian dari gerakan pemuda yang dimana tidak tinggal diam dengan adanya demokrasi di republik ini," kata Putri di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (8/10/2023).

Menurut Putri, isu hoaks hingga politik uang dapat menyebabkan polarisasi di tengah masyarakat. Sehingga, kata dia KNPI bakal mengajak seluruh pemuda Indonesia menjadi garda terdepan untuk melawan isu-isu tersebut.

"Kami tidak mau lagi adanya isu-isu hoaks untuk bisa mempolarisasi kami sebagai masyarakat dan bagaimana pemuda dipolarisasi, ada beberapa hal yaitu polarisasi agama, dan juga bagaimana tidak melakukan money politic ke depan," ucap dia.

Tak hanya itu, KNPI juga mengimbau kepada jajaran penyelenggara Pemilu baik Komisi Pemilihan Umum dan Bawaslu agar tidak melakukan praktik kecurangan. KPU dan Bawaslu diminta dapat melaksanakan tugasnya sesuai undang-undang agar Pemilu 2024 berlangsung bersih, kredibel dan akuntabel.

 


Beri Semangat kepada Jajaran TNI Polri

Putri menyampaikan, KNPI juga turut memberikan semangat kepada jajaran TNI dan Polri pada momentum Pemilu 2024. Pasalnya, kata dia keamanan dan ketertiban Pemilu 2024 berada ditangan TNI dan Polri.

"Jumlah masyarakat dengan jumlah keamanan hari ini tidak sebanding, untuk itu saya merangkul seluruh masy dan pemuda untuk bisa bersatu menjaga keamanan di situasi pemilu ke depan," ucap diam

Lebih lanjut, dia berujar bahwa KNPI akan membentuk agen dan sukarelawan(volunteer) di masing-masing provinsi, untuk menyuarakan demokrasi cerdas ke seluruh elemen Masyarakat.

"Kita memberikan keilmuan, kepada seluruh masyarakat pemuda yang akan bergerak melalui influencer, dan juga ada beberapa teman-teman pengurus di daerah yang akan menjadi garda terdepan di daerah masing-masing," ujar dia. 


Pesan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Inspektur Upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Tentara Nasional Indonesia (HUT ke-78 TNI) di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana serta Wapres Ma'ruf Amin dan Ibu Wurry Estu Handayani.

 Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyinggung akan datangnya tahun politik Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Dia pun memerintahkan prajurit TNI menjaga netralitas di tahun politik.

Selain itu, Jokowi menekankan TNI harus terus menjaga sinergitas dengan Polri, khususnya pada Pemilu 2024 tersebut.

"Tetap jaga sinergitas dengan Polri, dan tetap jaga netralitas TNI dan tetap pelihara watak kesatria," ujar Jokowi dalam Peringatan HUT ke-78 TNI di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

"Selalu jadikan Sapta Marga dan sumpah prajurit pegangan dalam bertindak," sambung Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta TNI tetap menjaga kondisi tetap damai dan memadamkan percikan sekecil apa pun.

Infografis Cek Fakta: Waspada Terpapar Hoaks Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah).
Infografis Cek Fakta: Waspada Terpapar Hoaks Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya