Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani angkat suara terkait banyaknya kader PDIP yang mengungkit video lama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menangis membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di-bully.
Puan mengaku wajar dengan adanya unggahan para kader tersebut. Dia menilai, video itu bisa menjadi pengingat bahwa kasih sayang Megawati kepada Jokowi sepanjang masa.
Baca Juga
"Saya ingatkan kasih ibu sepanjang masa, Ibu Mega sangat sayang dalam artian sayang sebagai kader terbaik," kata Puan saat diwawancarai di acara Apel Hari Santri, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (22/10/2023).
Advertisement
Puan menyebut, Megawati sangat berharap apapun yang dilakukan Jokowi merupakan hal terbaik untuk bangsa. Apalagi, Jokowi merupakan kader terbaik dari PDIP.
"Jadi Ibu Mega berharap apa pun yang dilakukan Pak Jokowi sebagai kader PDIP adalah yang terbaik untuk bangsa dan negara," imbuh dia.
Adapun video Megawati yang dimaksudkan saat memberikan sambutan peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali secara daring pada 18 Agustus 2021 lalu.
Saat itu, Megawati merasa sedih dan prihatin saat ada orang yang menghina Jokowi dengan sebutan tak pantas. Dia bilang, mengkritik presiden harus memiliki etika dan sopan santun.
"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lo. Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa. Mikir kita. Mikir rakyat. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang. Saya di-bully juga gak takut kok. Coba datang berhadapan. Jantan kamu. Kita mesti berkelakuan sebagai warga negara yang punya etika moral. Jangan sembarangan," kata Megawati.
Video ini pun banyak diunggah kembali oleh sejumlah kader maupun simpatisan PDIP. Video itu kemudian dikaitkan dengan manuver Jokowi dan keluarganya yang kini memiliki hubungan tidak akrab dengan PDIP.
Â
Reporter: Alma Fikhasari
Merdeka.com
Kata Puan Soal Jokowi Restui Gibran Jadi Cawapres
Puan Maharani juga menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang merestui putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang diusung oleh Partai Golkar sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto. Puan menilai restu tersebut merupakan restu orangtua kepada anak.
"Ya pastinya kalau seorang Bapak akan mendukung anaknya, yang terbaik untuk anaknya," ujar Puan usai Apel Hari Santri, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (22/10/2023).
Mengenai apabila Gibran Rakabuming Raka menerima pinangan dan maju sebagai cawapres akan menggerus suara PDIP, Puan mengingatkan untuk tidak berandai-andai. Puan akan menunggu tanggapan Gibran terkait pinangan tersebut.
"Jangan berandai-andai kan belum maju, kan baru dicalonkan atau direkomendasikan. Jadi, kita tunggu dulu apa tanggapan gibran," ungkap Puan.
Puan menegaskan, PDI Perjuangan telah menyiapkan strategi untuk dapat memenangkan kontestasi pada Pemilu 2024, baik Pileg dan Pilpres yang akan datang.
Â
Advertisement
Puan Bertemu Gibran
Disinggung kembali soal AD/ART Gibran apabila maju pada Pilpres 2024. "Jangan berandai-andai, kalau jadi kan belum maju," tegas Puan.
Keberadaan Gibran yang mendatangi petinggi Koalisi Indonesia Maju, padahal Gibran merupakan kader PDIP, Puan menilai hal itu merupakan bentuk silaturahmi.
"Saya PDI Perjuangan juga sowan silaturahmi ke semua partai, jadi silaturahmi itu suatu hal yang wajar dan dilakukan," pungkas Puan.Â
Puan Maharani mengatakan, sudah bertemu dengan Gibran. Dia mengaku pembicaraan tersebut membahas hal yang penting.
Namun secara spesifik Puan tidak menjelaskan kapan dan hal penting apa yang menjadi pembicaraan bersama Gibran.Â
"Sudah, sering ngomongin, (bersama) Mas Gibran, ngomongin hal yang penting," ujar Puan.Â
Puan Sebut Gibran Belum Mundur dari PDIP
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah menerima surat rekomendasi dari dari Partai Golkar yang mengusungnya menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengaku belum menerima surat pengunduran diri Gibran.
"Enggak ada sama sekali," tegas Puan usai mengikuti peringatan Hari Santri di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023)
Puan mengatakan, DPP PDIP belum mengambil sikap mengenai pengusungan Golkar terhadap Gibran Rakabuming Raka yang dicalonkan sebagai cawapres dari Partai Golkar. Begitupun dengan pernyataan Gibran yang akan menindaklanjuti rekomendasi cawapres kepada Prabowo Subianto.
"Enggak apa-apa, kan belum, baru diusulkan kan belum, tanya dulu ke Mas Gibran, sudah koordinasi belum, apakah sudah atau belum, ya saya enggak, tau coba ditanyakan," jelas Puan.
Puan pun menilai, pernyataaan Jokowi yang akan mendukung semua paslon capres dan cawapres sudah tepat.
"Ya itu memang seorang negarawan harus seperti itu, enggak menyatakan dukungan ke salah satu calon dalam kontestasi Pilpres yang akan datang," ucap Puan.
Puan menilai, pernyataan Jokowi menunjukkan seorang negarawan dan Presiden Republik Indonesia tidak boleh berpihak dalam kontestan Pilpres. Presiden berkeinginan agar jalannya pesta demokrasi 2024, berjalan dengan baik.
"Pilpres diharapkan berjalan lancar, adem ayem, gembira, rakyat tidak deg-degan, tidak tertekan. Saya apresiasi apa yang disampaikan Pak Jokowi," jelas Puan.
Saat ditanya terkait dukungan Jokowi kepada semua calon Pilpres sejalan dengan kenyataan, Puan enggan memberikan tanggapan dan meminta jawaban tersebut di jawab Jokowi.
"Ini lagi pertanyaannya, ditanyakan ke Pak Jokowi bukan saya," ungkap Puan.
Menurut Puan, dari tiga calon yang akan maju pada Pilpres 2024, dua pasangan sudah mendaftarkan diri ke KPU. Dia yakin, Jokowi akan menempatkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Menurut saya beliau pasti bisa menempatkan dirinya sebagai Presiden RI, Presiden seluruh rakyat Indonesia," kata Puan.Â
Advertisement